BAB VI ANALISIS KINERJA KEUANGAN
6.1. Karakteristik Pembiayaan BPRS Al-Salaam Amal Salman
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi pihak-pihak yang membutuhkan
pembiayaan Antonio, 2001. BPRS Al-Salaam Amal Salman mengelompokkan pembiayaan menjadi tiga, yaitu:
1. Pembiayaan Syariah Mitra Al-Salaam. 2. Pembiayaan Syariah Pegawai dan Pensiun.
3. Pembiayaan Syariah Kendaraan Bermotor. Mekanisme pembiayaan syariah pada BPRS Al-Salaam Amal Salman
apabila nasabah tidak membayar tepat pada waktunya, maka langkah-langkah yang akan diambil oleh pihak BPRS Al-Salaam Amal Salman adalah sebagai
berikut. 1. Nasabah akan dihubungi melalui telepon oleh pihak Bank.
2. Apabila nasabah tersebut tetap tidak membayar, maka pihak bank akan memberikan surat somasi atau pemberitahuan.
3. Setelah tidak ada tanggapan, maka pihak bank akan mengunjungi tempat tinggal nasabah.
4. Pihak bank akan mengeksekusi jaminan. 5. Tahap terakhir adalah sengketa pengadilan atau lelang jaminan.
Sebelum memberikan pembiayaan, BPRS Al-Salaam Amal Salman melakukan beberapa prosedur, agar tidak terjadi permasalahan dalam hal
pengembalian pembiayaan oleh nasabah. 1. Analisis pembiayaan yang baik, hal ini dilakukan oleh petugas bank.
2. Komunikasi antara petugas bank dengan nasabah secara rutin. 3. Memberikan pengetahuan kepada nasabah, berkaitan dengan manajerial dan
laporan keuangan. Dalam analisis kinerja keuangan atau analisis finansial terdapat beberapa
kriteria yang digunakan, diantaranya adalah analisis Non Performing Financing, likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas. Berdasarkan analisis rasio diharapkan
dapat menjelaskan kondisi kinerja keuangan yang terjadi pada BPRS Al-Salaam Amal Salman.
Pemahaman mengenai Non Performing Financing, likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas merupakan hal penting, karena menyangkut tingkat kredibilitas
suatu bank. Jika suatu bank terlalu memperhatikan likuiditas saja dan mengabaikan yang lain, semisal rentabilitas maka hal tersebut dapat
meningkatkan persediaan kas dan juga alat likuid bank dalam jumlah besar, sehingga menyebabkan sebagian modal menjadi beku dan mengalami perputaran
yang lambat. Jika hal ini terjadi, maka dapat menurunkan tingkat rentabilitas, bahkan mungkin menimbulkan kerugian. Sebaliknya jika bank hanya berorientasi
dan hanya mementingkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan tingkat profitabilitas yang tinggi, maka bank dalam operasinya akan berusaha memutar
modal dengan tingkat perputaran yang tinggi, sehingga akan mengupayakan persediaan kas dan alat-alat likuid sekecil mungkin. Jika hal seperti ini terjadi
maka likuiditas bank akan terancam dan akan menyebabkan bank yang bersangkutan dalam posisi yang likuid.
Berikut hasil analisis dan perhitungan rasio-rasio yang telah dilakukan pada BPRS Al-Salaam Amal Salman.
6.2. Non Performing Financing NPF