Pendugaan Parameter Model Uji Taraf Nyata Parameter

4.4.3.1. Pendugaan Parameter Model

Parameter model dapat diduga dengan suatu penduga kemungkinan maksimum, metode kuadrat terkecil dan analisis diskriminan Hosmer dan Lemeshow, 1989. Sedangkan model regresi yang digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi logistik pada penelitian ini adalah dengan metode kemungkinan maksimum maximum likelihood. Fungsi kemungkinan yang ingin dimaksimumkan adalah memaksimumkan probabilitas dari data yang diobservasi. Fungsi likelihood merupakan fungsi kepekatan peluang bersama yang diubah menjadi bentuk logaritma, dengan tujuan untuk mempermudah di dalam pendugaan parameternya. Sehingga dibuatlah fungsi likelihood likelihood function. Fungsi ini memperlihatkan probabilitas dari data yang diamati sebagai fungsi dalam parameter tidak diketahui Hosmer dan Lemeshow, 1989. Jika antara amatan yang satu dengan amatan yang lain diasumsikan bebas, maka fungsi kemungkinan memaksimumkannya adalah Gujarati, 2003 : , , , = f Y = . 6 dimana = simbol untuk perkalian diduga dengan memaksimumkan persamaan diatas. Pendekatan logaritma dilakukan untuk memudahkan perhitungan, sehingga fungsi logaritma log likelihood sebagai berikut Gujarati, 2003 : , , , = { ln + ln 1 } 7 Tujuan dalam maximum likelihood adalah untuk memaksimumkan likelihood function atau log likelihood function, yaitu untuk mendapatkan nilai parameter sedemikian rupa sehingga probabilitas untuk mendapatkan nilai Y maksimum. Oleh karena itu, pada persamaan 7 dibuat turunan parsial terhadap setiap nilai parameter kemudian menyamakannya dengan nol dan dicari nilainya.

4.4.3.2. Uji Taraf Nyata Parameter

Hosmer dan Lemeshow 1989 menyebutkan bahwa perbedaan antara nilai hasil observasi dan nilai prediksi variabel tak bebas adalah berdasarkan fungsi log likelihood. Nilai dari fungsi log likelihood merupakan evaluasi terhadap nilai parameter yang diduga dalam regresi. Perhitungan nilai log likelihood menggunakan asumsi bahwa error terdistribusi secara normal dan atau logit. Pengujian ini dibuat untuk memastikan keterkaitan antara variabel-variabel bebas atau peubah penjelas dalam model dengan variabel tak bebasnya. Untuk keperluan pengujian tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan nilai chi square menggunakan distribusi df = degrees of freedom sebesar banyaknya variabel bebas dalam model. Hipotesis yang digunakan adalah : H : 1 = 2 = …= p = 0 H 1 : paling sedikit ada satu i 0 i = 1,2,…,p Kemudian, jika nilai chi square hitung lebih kecil dari chi square tabel maka, H diterima. Tetapi jika nilai chi square hitung lebih besar dari chi square tabel maka, H ditolak. Kesimpulan ini dapat juga dilihat dari nilai probabilitasnya, yaitu jika nilai probabilitasnya lebih kecil dari nilai atau 0,1, maka H ditolak. Uji taraf nyata parameter juga dilakukan secara independen antara dua variabel chi square, dilakukan untuk melihat keterkaitan masing-masing variabel bebas yang diamati dengan faktor-faktor pengembalian pembiayaan. Uji ini dilakukan dengan melihat nilai chi square dari setiap variabel. Tetapi nilai chi square ini tidak dapat digunakan untuk jumlah data yang diekspektasi dalam suatu kategori, masing-masing variabel memiliki nilai ekspektasi kurang dari lima atau lebih dari 20 persen. Untuk itu digunakan nilai likelihood ratio, dimana likelihood ratio mengikuti distribusi chi square dengan df = degrees of freedom sebesar banyaknya variabel bebas. Untuk memeriksa koefisien atau peranan peubah penjelas atau variabel bebas dalam model secara parsial dilakukan uji-Wald. Hipotesisnya : H : i = 0 H 1 : i 0 i = 1,2,…,p rumus uji-Wald tersebut adalah : = ……………………………………………………. 8 dimana i merupakan penduga i dan S i adalah dugaan galat baku dari i . Statistik uji-Wald mengikuti sebaran normal baku Hosmer dan Lemeshow, 1989. Kriteria uji ini adalah : 1 jika | | Z 2 , terima H 2 jika | | Z 2 , tolak H

4.4.3.3. Interpretasi Koefisien dan Daya Ramal Prediksi