kekuatan  dan  kelebihan  masing-masing  variabel  dalam  mempengaruhi  variabel yang lainnya dalam kurun waktu yang panjang.
3.4 Model Penelitian
Model yang digunakan dalam penelitiaan ini dalam bentuk matriks sebagai berikut:
X
t
=
t
+ ∑
k t=1
A
t
+ X
t=1
+ ε
t
3.5 Dimana X
t
adalah vektor dari variabel endogen dengan dimensi n x 1,
t
adalah  vektor  dari  variabel  endogen,  termasuk  konstanta  dan  trend,  A
t
adalah koefisien matriks dengan dimensi n x n, dan
ε
t
adalah vektor dari residual. Model  VECM  yang  akan  digunakan  dalam  penelitian  ini  dalam  bentuk
matriks sebagai berikut : ΔX
t-1
=
t
+ πX
t-1
+ ∑
k t=1
Г
t
ΔX
t-1
+ X
t=1
+ ε
t
3.6 Dimana π dan Г merupakan fungsi dari A
t
pada persamaan diatas. Matriks π dapat dipecah menjadi dua matriks, yaitu   dan β dengan dimensi n x n.
π=    +    β
α
,  dimana    merupakan  matriks  penyesuaian,  β  merupakan  vektor kointegrasi, dan
α adalah  rank kointegrasi. Model  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  dibagi  menjadi  dua,  yaitu
pembiayaan  UMKM melalui jalur bank konvensional dan bank syariah. Model  I adalah  model  yang  digunakan  untuk  melihat  penyaluran  kredit  UMKM  melalui
perbankan konvensional, sedangkan Model II adalah model yang digunakan untuk melihat penyaluran pembiayaan UMKM melalui perbankan syariah.
Model I dan II dijabarkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Model Penelitian
Model Penjabaran
I CRD
t
= f  IR
t
, SBI
t
,SBIS
t
II PYD
t
=  f   PLS
t
, MARGIN
t
, SBI
t
, SBIS
t
IV. GAMBARAN UMUM
Pada  penelitian  ini  instrumen  moneter  yang  digunakan  diklasifikasikan menjadi  dua,  yaitu  instrumen  moneter  konvensional  dan  syariah.  Instrumen
moneter konvensional dicerminkan  melalui  besarnya  suku  bunga Sertifikat Bank Indonesia  SBI,  sedangkan  Instrumen  moneter  syariah  dicerminkan  melalui
bonus Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS. Penyaluran  dana  dari  perbankan  ke  sektor  UMKM  dicerminkan  melalui
total  kredit  UMKM  dari  perbankan  konvensional  dan  pembiayaan  UMKM  dari perbankan  syariah.  Sedangkan  suku  bunga  kredit,  presentase  profit  dan  loss
sharing,  dan  presentase  margin  adalah  variabel  dalam  proses  transmisi  moneter melalui jalur kredit.
4.1.  Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah
Sertifikat Bank Indonesia SBI adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank  Indonesia  sebagai  pengakuan  utang  berjangka  waktu  pendek  1-3  bulan
dengan  sistem  diskonto  atau  bunga.  SBI  digunakan  untuk  menjaga  kestabilan rupiah  dimana  dengan  penjualan  SBI  Bank  Indonesia  dapat  menyerap  kelebihan
uang  primer  yang  beredar.  Sejak  Juli  2005,  Bank  Indonesia  melakukan perhitungan  suku  bunga  setifikat  Bank  Indonesia  dengan  cara    mengumumkan
target  suku  bunga  SBI  yang  diinginkan  Bank  Indonesia  untuk  pelelangan  pada masa periode tertentu.
Dewasa  ini,  jumlah  bank  yang  melakukan  kegiatan  usaha  berdasarkan prinsip  syariah  di  Indonesia  semakin  berkembang  sehingga  berdampak  terhadap
peningkatan mobilisasi dana masyarakat. Perkembangan bank syariah yang cukup