3.3 Metode Penelitian
Permasalahan dalam studi ini akan dianalisis menggunakan Vector Autoregressive VAR yang menggambarkan hubungan kausalitas antar variabel
dalam persamaan. Dalam pengolahan data penulis menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007 dan Eviews 4.1.
3.3.1 Vector Autoregresisve VAR
Vector Autoregresisve VAR adalah salah satu model estimasi yang digunakan kembangkan oleh Cristoper A. Sims pada tahun 1980. Sims
menyatakan bahwa apabila terdapat hubungan yang simultan atau hubungan sebab akibat antar variabel yang diamati, semua variabel harus diperlakukan sama
sehingga tidak lagi ada variabel endogen maupun variabel endogen, sehingga pada konsep VAR semua variabel adalah peubah endogen. VAR adalah model
yang a-priori terhadap teori ekonomi namun sangat berguna dalam menentukan tingkat eksogenitas suatu variabel ekonomi dalam sebuah sistem ekonomi dimana
terjadi saling ketergantungan antar variabel dalam ekonomi. Model VAR juga menjadi dasar dalam pengembangan metode kointegrasi johansen yang mampu
menjelaskan dengan baik perilaku variabel dalam perekonomian. Model VAR secara matematis dapat dituliskan :
Dengan: Z
t
: vektor dari variabel – variabel endogen sebanyak m
X
t
: vektor dari variabel – variabel eksogen sebanyak d termasuk di dalamnya
konstanta intercept
A
1
, ... , A
p
dan B : matriks – matriks koefisien yang akan diestimasi
: vektor dari residual – residual yang secara kontemporer berkorelasi tetapi
tidak berkorelasi dengan nilai – nilai lag mereka sendiri dan juga tidak berkorelasi
dengan seluruh variabel yang ada dalam sisi kanan persamaan di atas. Berikut adalah beberapa keunggulan VAR dibandingkan dengan model
lainnya adalah: 1. Model VAR mengembangkan model dalam suatu sistem yang kompleks
multivariat, sehingga dapat menangkap hubungan keseluruhan variabel dalam sistem.
2. Uji VAR yang bersifat multivariat bisa menghindari parameter yang bias akibat tidak dimasukannya variabel yang relevan.
3. Dapat mendeteksi hubungan antar variabel dalam sistem persamaan dengan menjadikan seluruh variabel menjadi endogenus.
4. Metode VAR bebas dari berbagai batasan teori ekonomi yang sering muncul termasuk gejala perbedaan semu spurious variabel endogeneity
dan exogeneity di dalam model ekonometrik konvensional terutama pada persamaan simultan sehingga menghindari penafsiran yang salah.
5. Dengan teknik VAR maka yang akan terpilih hanya variabel yang relevan untuk disinkronisasi dengan teori yang ada.
Sedangkan beberapa kelemahan VAR adalah: 1. Model VAR tidak dilandasi teori tentang hubungan antar variabel model
nonstruktural 2. Tidak mempermasalahkan perbedaan variabel eksogen dan variabel
endogen sehingga menyebabkan implikasi kebijakan yang kurang tepat.
3. Pemilihan banyaknya lag dalam persamaan dapat menimbulkan permasalahan.
4. Interpretasi koefisien yang didapat berdasarkan model VAR tidak mudah. Malahayati, 2011
3.3.2 Vector Error Correction Model VECM