Jenis dan Sumber Data Variabel dan Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series bulanan periode Mei 2006 sampai dengan Desember 2010. Sumber data di dapat dari Statistik Ekonomi dan Perbankan Indonesia SEKI, Statistik Perbankan Indonesia SPI, Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia SPSBI, Biro Pusat Statistik, dan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

3.2 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. SBIS adalah bonus Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS yaitu bonus dari surat berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh bank Indonesia. Data yang dipakai adalah data Bonus Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia periode bulanan dari Mei 2006 sampai dengan Desember 2010. 2. SBI adalah suku bunga SBI yaitu suku bunga dari surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. Data yang dipakai adalah suku bunga Sertifikat Bank Indonesia periode bulanan dari Mei 2006 sampai dengan Desember 2010. 3. PYD adalah pembiayaan UMKM perbankan syariah yaitu total pembiayaan yang diberikan kepada sektor UMKM oleh industri perbankan syariah periode bulanan dari Mei 2006 sampai dengan Desember 2010. 4. CRD adalah kredit UMKM bank umum yaitu total kredit yang diberikan oleh industri perbankan konvensional kepada sektor UMKM periode bulanan dari Mei 2006 sampai dengan Desember 2010. 5. IR adalah suku bunga rata-rata kredit yaitu suku bunga rata- rata bulanan pada kredit modal kerja perbankan konvensional. Kredit modal kerja dipilih karena porsi pembiayaan kredit ini paling besar dibandingkan dengan kredit investasi atau konsumsi. Untuk tingkat pengembalian atau return pada pembiayaan perbankan syariah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu tingkat margin rata-rata dan PLS. Hal ini dilakukan karena porsi pembiayaan jual beli akad murabahah mencapai 56,7 persen sedangkan pembiayaan bagi hasil akad musyarakah ditambah dengan mudharabah mencapai 35,3 persen. Selain itu, dengan adanya pengklasifikasian ini dapat terlihat jalur pembiayaan mana yang lebih mempengaruhi pembiayaan UMKM di Indonesia melihat adanya perbedaan mendasar antara pembiayaan dengan akad jual beli dan bagi hasil. 6. MARGIN adalah tingkat margin rata-rata pembiayaan yaitu rata- rata persentasi bagi hasil pembiayaan dengan akad murabahah pada industri perbankan syariah periode bulanan dari Mei 2006 sampai dengan Desember 2010. 7. PLS adalah profit and loss sharing yaitu persentasi bagi hasil pembiayaan dengan akad musyarakah dan mudharabah pada industri perbankan syariah periode bulanan dari Mei 2006 sampai dengan Desember 2010.

3.3 Metode Penelitian