Sumber: Statistik Perbankan Indonesia dan Perbankan Syariah Indonesia 2010 Gambar 4.5 Perbandingan Porsi Penyaluran Dana Ke Sektor UMKM Bank
Konvensional dan Syariah Periode Mei 2006- Desember 2010
4.3 Suku Bunga Kredit dan Bagi Hasil
Dalam penyaluran pembiayaan UMKM faktor suku bunga dan bagi hasil tentunya menjadi pertimbangan para bankir dalam menentukan besar
kecilnya dana yang akan diberikan. Gambar 4.6 menjelaskan bahwa terjadi kompetisi antara bank konvensional dan bank syariah dalam penentuan besaran
return karena adanya fluktuasi pada besaran suku bunga bank konvensional dan bagi hasil bank syariah. Selain itu selisih diantara kedanya tidak terlalu jauh
menunjukan adangya persaingan dalam menyalurkan kredit atau pembiayaan.
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia dan Perbankan Syariah Indonesia 2010 Gambar 4.6 Perbandingan Suku Bunga Bank Konvensional dan Bagi Hasil Bank
Syariah Periode Mei 2006- Desember 2010 Secara teori, semakin tinggi return suku bunga dan bagi hasil maka
penyaluran dana dari perbankan melalui kredit atau pembiayaan akan semakin
besar karena bank akan mendapatkan keuntungan lebih besar. Akan tetapi di sisi lain, dengan tingginya tingkat return maka permintaan kredit akan turun karena
peminjam akan membayar bunga yang lebih besar. Besarnya tingkat return antara bank syariah dan konvensional cukup kompetitif karena besarannya yang tidak
terlalu jauh dan cukup fluktuatif.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Uji Kestasioneritasan Data
Uji stasioneritas data dilakukan pada setiap variabel yang digunakan pada model. Langkah ini digunakan untuk menghindari masalah regresi lancung
spurious regression karena data yang digunakan pada penelitian ini adalah data time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit
root pada tingkat level. Uji stasioneritas ini dilakukan pada tingkat level dan first difference dengan menggunakan Augmented Dickey Fuller ADF test. Jika nilai
ADF test lebih kecil dari nilai kritisnya, maka data tersebut stasioner. Nilai kritis yang dipakai pada penelitian ini adalah 5 persen.
Tabel 5.1. Hasil Uji Stasioneritas Variabel
Level First Diffrence
ADF-Statistik t-statistik 5
ADF-Statistik t-statistik 5
CRD 1.432862
-2.915522 -6.658755
-2.916566 IR
-2.019345 -2.916566
-3.594928 -2.916566
PYD -0.008691
-2.915522 -4.891885
-2.916566 MARGIN
-3.274322 -2.915522
-6.884884 -2.918778
PLS -2.013306
-2.918778 -11.79131
-2.917650 SBI
-2.502072 -2.916566
-3.833385 -2.916566
SBIS -3.017490
-2.915522 -6.070852
-2.917650 Keterangan : = Signifikan pada nyata 5 persen
Dari hasil uji stasioneritas variabel Kredit UMKM, Suku Bunga Kredit, Pembiayaan UMKM, Profit and Loss Sharing, Suku Bunga SBI dan Bonus SBIS
stasioner pada tingkat first different. Sedangkan variabel Margin Pembiayaan stasioner pada tingkat level.