Aset Pertambangan Timah Karakteristik Kegiatan Pertambangan Timah

dengan berhasilnya penawaran umum perdana dan kini saham PT. Tambang Timah tercatat di Bursa Efek Jakarta, Surabaya dan London sejak tahun 1995. Tahapan penting lainnya yang dicapai pada tahun 1995 adalah berhasilnya pabrik peleburan timah memperoleh akreditasi ISO-9002 untuk system managemen mutu proses peleburan dan pemurnian serta pencetakan logam dengan merek Bangka, Mentok, dan Bangka Low-leaddalam bentuk Ingot,anode dan tin shot. Produk PT. Tambang Timah dipasarkan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Proporsi kebutuhan untuk dalam negeri hanya sebesar5, sedangkan untuk kebutuhan eksporsebesar 95. Kebutuhan dalam negeri pada umumnya digunakan untuk pembuatan solder dan untuk pembuatan pin plate oleh perusahaan Pelat Timah Nusantara Latinusa, Jati Uwung, Dae Jindo Metal dan Nursakti Utama. Sedangkan produk timah untuk ekspor di pasarkan ke Amerika Serikat 20, Eropa 25 dank e Asia sebanyak 50. Negara-negara konsumen tersebutmeliputi : Amerika Serikat, Swis, Perancis, Italia, Inggris, Singhapura, Malaysia, Philipina, Jepang dan Hongkong.

5.6.3 Aset Pertambangan Timah

Menurut Sumardekar 1994, ada tiga unit usaha PT.Tambang Timah yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang, yaitu : 1 unit usaha eksplorasi dan penambangan; 2 unit usaha metalurgi; dan 3 unit usaha keteknikan. Unit usaha eksplorasi, penambangan dan metalurgi merupakan unit usaha yang saling berkaitan satu sama lain. Unit usaha ini berupa peralatan yang digunakan untuk kegiatan survai geologi, eksplorasi dan eksploitasi dalam rangka untuk menemukan cadangan baru, kegiatan penambangan timah dan proses peleburan timah menjadi batangan logam timah. Peralatan ini dimasa yang akan datang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan eksplorasi mineral lainnya terutama untuk mineral bijih logam. Unit usaha keteknikan merupakan unit usaha yang melayani segala keperluan unit usaha lainnya. Unit usaha ini meliputi unit usaha industri balai karya, docking kapal, prabik zat asam, infrastruktur listrik, transportasi, dan komunikasi. Unit usaha keteknikan ini sangat potensial untuk dikembangkan di masa yang akan datang terutama pasca pertambangan timah. Unit usaha keteknikan terutama docking kapal dan pabrik zat asam telah memberikan sumbangannya terhadap kegiatan industri menengah dan besar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Docking kapal sangat potensial untuk dikembangkan terutama untuk industri maritim. Pabrik zat asam tidak saja melayani kebutuhan untuk industri pertambangan timah tetapi juga untuk melayani kebutuhan untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan bahkan adanya kerja sama dengan PT. Bakrie Brother untuk pabrik pipa baja. Jumlah investasi dari kegiatan unit usaha keteknikan ini sebesar Rp. 3 milyar. Di samping ketiga unit usaha di atas, terdapat pula fasilitas kesehatan, pendidikan, olah raga, hiburan, dan rekreasi dan sarana transportasi yang dapat digunakan untuk umum.

5.6.4 Tenaga Kerja Pertambangan Timah