Perdagangan Potensi Sumber Daya Nonpertambangan

menengah adalah Rp.445,237 milyar, sedangkan industri kecil hanya Rp. 16,807 milyar. Jumlah industri besar dan menengah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 1994 adalah 119 unit usaha dengan rincian 92 unit di Kabupaten Bangka dan 27 unit di Kabupaten Belitung yang menyerap tenaga kerja sebanyak 9.824 orang. Jenis industri besar dan menengah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meliputi industri mesin dan logam dasar IMLD yang terdiri dari galangan kapal, kathodic protection, bengkel bubut, dan cor logam; Industri Kimia Dasar IKD adalah gas oksigen;dan aneka industri yang terdiri dari cold storage, pabrik es, peleburan timah, pengolahan kaolin, pasir kuarsa, penggergajian kayu, pengolahan ikan, crun b rubber, moulding, dan tegel granit. Kelompok industri kecil di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai jumlah unit usaha sebanyak 2.669 unit yang menyerap tenaga kerja sebanyak 13.464 orang. Jenis usaha kecil tersebut meliputiindustri pangan, sandang, kimia dan bahan bangunan, kerajinan umum, serta logam dan jasa. Industri yang mempunyai prospek yang cukup besar di masa yang akan datang adalah industri berbasis perikanan yaitu subkegiatan industri bahan makan seperti kerupuk, kemplang, empek-empek dang etas. Industri ini bahkan merupakan trademarkdari Provinsi Sumatera Selatan khususnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang kiprahnya dalan skala nasional.

5.5.3 Perdagangan

Kegiatan perdagangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Perdagangan eksport import, yang meliputi perdagangan eksportdari Provinsi Kepulauan Bangka Belitungkeluar negeri dan kegiatan impor dari wilayah luar ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Negara tujuan utama ekspor adalah Jepang, Malaysia, Thailand, Taiwan, hongkong, Singhapura, RRC, Negara- negara Eropa, Amerika Serikat, Canada, dan Columbia. Jenis komoditi yang diekspor meliputi timah,kaolin, pasir kuarsa, batu granit, tanah liat, ikan bekusegar, kopi, karet, lilin, madu dan lada. Realisasi ekpor di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 1995 sebesar US649.582.924,20. Kegiatan impor terdiri dari barang-barang pokok sembako,tekstil, yodium, kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang tanah; dan barang-barang strategis semen, pupuk, dan bahan bakar. Barang-barang keperluan tersebut terutama di impor dari Sumatera dan jawa. 2. Perdagangan antar pulau, komoditi ekspor ke pulau-pulau lain di Indonesia terutama pulau JawaJakarta,Semarang meliputi hasil perikanan, hasil perkebunan, dan barang-barang haril industri pengolahan. 3. Perdagangan lokal, meliputi perdagangan antar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di dalam masing-masing KabupatenKota terutama perdagangan barang kebutuhan sehari-hari. Keberhasilan kegiatan perdagangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat bergantung pada interaksi antar wilayah di Provinsi Sumatera Selatan. Letak geografis Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat dikatakan strategis baik ke Palembang, Jakarta, Semarang, Pontianak, Banjarmasin, Batam, Kep. Natuna dan luar negeri terutama dengan Negara tetangga Singapura dan Malaysia karena dilewati jalur pelayaranregional dan internasional. Permasalahannya yang muncul adalah karena fisik wilayah berupa kepulauan, maka perdagangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat ditentukan oleh transportasi laut dan udara. Pada umumnya keterkaitan ini sangat ditentukan oleh factor jarak dan lokasi wilayah tersebut yang umumnya wilayah yang terletak di tepi pantai yang akan mempermudah interaksi melalui laut. Dengan demikian, trasportasi laut sangat menentukan dalam kegiatan ekspor-impor barang dan jasa

5.5.4 Karakteristik Pariwisata