Industri Potensi Sumber Daya Nonpertambangan

Produksi kegiatan pertanian sebesar 257.692,43 ton yang terdiri dari : tanaman bahan makanan 113.025,80 ton; tanaman perkebunan 54.625,53 ton; dan perikanan 86.675,20 ton. Jika kegiatan pertanian berdasarkan subkegiatannya dibagi menjadi komoditi, maka dapat dirinci sebagai berikut : subkegiatan tanaman bahan makanan yang terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah padi sawah dan padi lading, palawija yang terdiri dari jagung dan ketela pohon, ubi jalar, kacang hijau, kacang tanah, kacang kedele, sayur sayuran, dan buah-buahan. Subkegiatan perkebunan yang banyak diusahakan adalah lada, karet,kelapa, cengkeh, coklat, kopi, jambu menta, dan aren. Walaupun data mengenai tanaman kelapa sawit belum tersedia, tetapi di lapangan menunjukkan perkebunan kelapa sawit sangat potensial untuk dikembangkan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dimasa yang akan datang terutama dilihat dari arel dan tingkat kesuburan tanaman. Subkegiatan perikanan yang sangat potensial adalah perikanan laut yang merata terdapat di tiga Dati II. Subkegiatan peternakan yang banyak diusahakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meliputi ternak besar, ternak kecil dan unggas terutama peternakan babi. Subkegiatan kehutanan hanya terdapat di kabupaten Bangka dan pengembangannya terbatas mengingat luas lahan yang terbatas terutama untuk hutan lindung. Nilai produksi kegiatan pertanian tahun 1995 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai Rp. 395,077 milyar meningkat 24,69 dari tahun 1994 sebesar Rp. 316,848 milyar. Kontribusi kegiatan pertanian terdiri dari tanaman bahan makan Rp. 54,982 milyar, tanaman perkebunan Rp. 174,098 milyar, peternakan Rp. 26,437 milyar, kehutanan Rp. 25,399 milyar, dan perikanan Rp. 114,161 milyar.

5.5.2 Industri

Pengembangan kegiatan industri di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertumpu pada industripengolahan hasil pertambangan timah, kaolin, dan pasir kuarsa, industri yang menunjang perikanan cold strorage, industri maritime galangan kapal. Tenaga kerja kegiatan industri sebanyak 23.159 orang yang berarti mengalami peningkatan 1.732 orang disbanding tahun 1994 21.427 orang. Nilai produksi kegiatan industri mencapai Rp. 462,044 milyar meningkat 14,35 dari tahun 1994 sebesar 404,062 milyar. Kontribusi kegiatan industri besar dan menengah adalah Rp.445,237 milyar, sedangkan industri kecil hanya Rp. 16,807 milyar. Jumlah industri besar dan menengah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 1994 adalah 119 unit usaha dengan rincian 92 unit di Kabupaten Bangka dan 27 unit di Kabupaten Belitung yang menyerap tenaga kerja sebanyak 9.824 orang. Jenis industri besar dan menengah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meliputi industri mesin dan logam dasar IMLD yang terdiri dari galangan kapal, kathodic protection, bengkel bubut, dan cor logam; Industri Kimia Dasar IKD adalah gas oksigen;dan aneka industri yang terdiri dari cold storage, pabrik es, peleburan timah, pengolahan kaolin, pasir kuarsa, penggergajian kayu, pengolahan ikan, crun b rubber, moulding, dan tegel granit. Kelompok industri kecil di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai jumlah unit usaha sebanyak 2.669 unit yang menyerap tenaga kerja sebanyak 13.464 orang. Jenis usaha kecil tersebut meliputiindustri pangan, sandang, kimia dan bahan bangunan, kerajinan umum, serta logam dan jasa. Industri yang mempunyai prospek yang cukup besar di masa yang akan datang adalah industri berbasis perikanan yaitu subkegiatan industri bahan makan seperti kerupuk, kemplang, empek-empek dang etas. Industri ini bahkan merupakan trademarkdari Provinsi Sumatera Selatan khususnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang kiprahnya dalan skala nasional.

5.5.3 Perdagangan