a. Keterkaitan  Kelakang
Backward Linkage atau Daya Penyebaran.
Analisis daya penyebaran Power of dispersion adalah suatu analisis yang menggambarkan permintaan suatu sektor terhadap sektor-sektor produksi lainnya.
Jumlah    daya  penyebaran  menunjukkan  dampak  dari  satu  unit  permintaan  akhir suatu  sektor  terhadap  pertumbuhan  ekonomi  di  masing-masing    sektor  secara
keseluruhan.  Jumlah  daya  penyebaran  merupakan  suatu  ukuran  untuk menganalisis  keterkaitan  ke  belakang  backward  linkage.  Indikator  keterkaitan
kebelakang  ini  sering  dipandang  sebagai  perwujudan  dari  sektor  yang  memiliki basis  aktivitas  domestik  resources  base  sector.  Apabila  suatu  wilayah  hendak
membangun,  biasanya  keterkaitan  kebelakang  ini  menjadi  salah  satu  indikator yang penting. Apabila sektor ini  berkembang, maka sektor ini bisa menarik sektor
-  sektor  yang  berada  di  belakangnya  sebagai  penyedia  input,  sehingga  dengan mendorong  sektor  yang  forward  linkage-nya  kuat  maka  juga  akan  membawa
pertumbuhan  sektor-sektor  lain.  Ukuran yang  dihasilkan  dari  proses  pada  bab  II, hal ini disebut sebagai indeks daya penyebaran seperti yang diformulasikan dalam
persamaan  2.53. Keberadaan sektor yang memiliki basis aktivitas domestik ini akan menarik
perkembangan  sektor  yang  berada  dibelakangnya  sebagai  penyedia  input  untuk bertumbuh dan berkembang.   Semakin besar keterkaitan  ke belakang dari sektor
ini, maka semakin penting sektor ini dianggap sebagai sektor unggulan b.
Keterkaitan ke Depan Forward Linkages atau Derajat Kepekaan
Indikator  keterkaitan  ke  depan  ini  sering  dipandang  sebagai  perwujudan dari  sektor  yang  memiliki  basis  aktivitas  domestik  resources  base  sector.
Apabila  suatu  wilayah  hendak  berkembang  ,  biasanya  keterkaitan  kedepan    ini menjadi salah satu indikator  yang penting.  Apabila sektor ini berkembang, maka
sektor ini bisa mendorong sektor-sektor yang berada di depannya sebagai pemakai output
, sehingga dengan mendorong sektor yang backward linkage-nya kuat maka juga akan membawa pertumbuhan sektor-sektor lain.
Selanjutnya    juga  analisis  derajat  kepekaan  degree  of  sensitivity  adalah suatu  analisis  yang  menggambarkan  kemampuan  suatu  sektor  dalam  mensuplay
sektor-sektor  produksi  lainnya.  Jumlah  derajat  kepekaan  menunjukkan pembentukan  output  di  suatu  sektor  yang  dipengaruhi  oleh  permintaan  akhir
masing-masing  sektor  perekonomian.  Jumlah  derajat  kepekaan  ini  merupakan suatu ukuran untuk menganalisis keterkaitan ke depan forward linkage.
Untuk keperluan perbandingan antara sektor, dengan menggunakan logika yang  serupa  dengan  pembahasan  daya  penyebaran  pada  bab  II,  maka  persamaan
untuk derajat kepekaan adalah sebagaimana persamaan 2.55.
4.5.2.2 Analisis Dampak
Output.
Dalam  model  I-O,  output  memiliki  hubungan  timbal  balik  dengan permintaan  akhir  dan  output  tersebut.  Artinya  jumlah  output  yang  dapat
diproduksi  tergantung  dari  jumlah  permintaan  akhirnya.  Namun  demikian  dalam keadaan tertentu, output justru yang menentukan jumlah permintaan akhirnya.
Konsep multiplier adalah sangat penting dalam perencanaan, karena angka tersebut  memberikan  gambaran  atau  ukuran  dampak  peningkatan  output  suatu
sektor  terhadap  total  output  di  suatu  wilayah.  Semakin  besar  nilai  multiplier tersebut, maka sektor tersebut dianggap memiliki keunggulan.
Output dalam model I-O dapat dihitung dengan rumus : m ij
=   I - A
-1
FD ..................................................................  4.4 ij
: baris dan kolom n
: jumlah sektor FD
: Permintaan akhir I - A
-1
: multiplier output matriks invers Leontief Dalam  analisis  input-output  multiregional,  perubahan  pada  permintaan
akhir  di      suatu  region,  misalnya  di  Provinsi  Kepulaun  Bangka  Belitung,  tidak hanya berpengaruh pada produksi output di Provinsi Kepulaun Bangka Belitung ,
tetapi  juga  berpengaruh  terhadap  pembentukan  output  di  Provinsi  Sumatera Selatan, DKI Jakarta  dan Provinsi lainnya.
4.5.2.3 Analisis Dampak Nilai Tambah Bruto
Nilai tambah bruto adalah  input primer yang merupakan bagian dari input secara    keseluruhan.  Sesuai  dengan  asumsi  dasar  yang  digunakan  dalam
penyusunan  table  I-O,  maka  hubungan  antara  nilai  tambah  bruto  dengan  output bersifat  linier.  Artinya,  kenaikan  atau  penurunan  output  akan  diikuti  secara
proporsional  oleh  kenaikan  dan  penurunan  input  primer  nilai  tambah  bruto.
Hubungan  tersebut    dapat  dinyatakan  dalam  persamaan  matematika  sebagai berikut :
V =  vX ………………………………………........………………….  4.5 Dimana :
V = matriks nilai tambah bruto, v  = matriks diagonal koefisien nilai tambah bruto, dan
X  = I-A
-1
F  ……………..…………….…......…….………...……  4.6 4.5.2.4
Analisis Dampak Kebutuhan Tenaga Kerja
Dalam  analisis  ini  dapat  memberikan  estimasi  kebutuhan  atau  daya  serap tenaga kerja sektoral di region-region Provinsi
–Provinsi yang terkait dalam studi ini,    apabila  terjadi  kenaikan  pada  output  sektoral  yang  dipengaruhi,  oleh
komponen-  komponen  permintaan  akhir.  Perhitungan  analisis  ini  menggunakan rumus sebagai berikut :
= L I-A
-1
F  ....................................................................................  4.7 Dimana :
L : kebutuhan tenaga kerja yang dipengaruhi oleh permintaan akhir
L                : Matriks diagonal kebutuhan tenaga kerja I-A
-1
F    : Output yang dipengaruhi oleh permintaan akhir
4.5.2.5 Analisa Perdagangan Barang dan Jasa
a. Persentase Nilai Eskpor Dari Output Share Ekspor