Pengaruh Stimulasi pada Aspek Sosialisasi dan Kemandirian

value 0,05, sehingga akan dilakukan transformasi data terlebih dahulu.

2. Hasil Uji Normalitas Data Setelah Transformasi Data

Pada penelitian ini sebelumnya dilakukan transformasi data untuk menormalkan distribusi data. Transformasi data dilakukan ke dalam bentuk log dan ln dengan menggunakan SPSS. Hasil uji normalitas setelah dilakukan transfomasi data yang didapatkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 5. 5 Distribusi Hasil Uji Normalitas Data Setelah Transformasi Data, Mei 2016 Variabel Frekuensi N Shapiro-Wilk Df Sig. Status Perkembangan Anak Sebelum Intervensi pre test score 17 17 0,000 Status Perkembangan Anak Sebelum Intervensi post test score 17 17 0,001 Tabel 5.5 menjelaskan hasil uji normalitas dengan shapiro-wilk setelah dilakukan transformasi data, didapatkan hasil yang tetap yaitu pada nilai pretest adalah 0,000 dan pada nilai post test adalah 0,001. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil transformasi data juga tidak berdistribusi normal, sehingga pengujian hipotesis menggunakan uji non parametrik yaitu uji Wilcoxon.

3. Pengaruh Stimulasi pada Aspek Sosialisasi dan Kemandirian

terhadap Perbedaan Rerata Skor pada Pretest-Posttest Analisa bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji non parametrik menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji wilcoxon digunakan untuk mengetahui adakah pengaruh terhadap intervensi berupa pemberian stimulasi perkembangan anak pada aspek sosialisasi dan kemandirian terhadap status perkembangan anak. Hasil uji wilcoxon yang didapatkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 5. 6 Pengaruh Stimulasi pada Aspek Sosialisasi dan Kemandirian terhadap Perbedaan Rerata Skor pada pre test-post test, Mei 2016 Variabel Frekuensi N Rata- rata Minimum – Maksimum p- value Status Perkembangan Anak Sebelum Intervensi pre test score 17 1,47 – 2 0,00 Status Perkembangan Anak Sesudah Intervensi post test score 17 2,64 1 – 3 Tabel 5.6 menunjukan rerata skor status perkembangan anak dengan analisis uji wilcoxon dengan nilai α = 0,05 yaitu didapatkan nilai significancy 0,000 p-value 0,05. Secara statistik terdapat pengaruh bermakna stimulasi perkembangan anak yang diberikan terhadap nilai rerata status perkembangan anak sebelum dengan sesudah intervensi. 67

BAB VI PEMBAHASAN

Pembahasan ini meliputi interpretasi dan diskusi hasil penelitian, serta keterbatasan penelitian yang terkait dengan desain penelitian.

A. Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden

a. Karakteristik Usia Ibu

Pada penelitian ini karakteristik responden ibu dilihat berdasarkan 3 kategori yaitu usia ibu, pendidikan akhir ibu, dan pekerjaan ibu. Dari 17 responden jumlah paling banyak adalah ibu yang berusia 33 tahun yaitu 4 orang 23,5 . Pada usia dewasa 24-45 tahun ibu dianggap telah memiliki kematangan dalam mengasuh anak sehingga baik dalam proses pengasuhan untuk memperhatikan perkembangan anak. Hal tersebut sejalan dengan Widyana et al 2015 yang menjelaskan bahwa usia 21 tahun keatas dikatakan telah memasuki masa dewasa dan telah dianggap memiliki kematangan baik dari segi fisik maupun psikologis. Kedewasaan ibu secara fisik maupun mental sangat penting, karena hal ini akan berpengaruh terhadap pola asuh dan perkembangan anak kelak di kemudian hari Verawati, 2013; Widyana et al, 2015. Saat ini memang belum ada teori maupun penelitian yang mampu menentukan kapan rentang usia ideal bagi ibu untuk mapan mengurus anaknya. Bila mengacu kepada hukum di Indonesia,