yang baru dalam psikologi pendidikan yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks,
mengecek informasi-informasi baru dengan aturan lama dan merevisinya apabila aturan lama sudah tidak sesuai. Bagi siswa agar benar-benar
memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya, dan berusaha
dengan susah payah dengan ide-ide. Konstruktivisme itu sendiri menganggap manusia mampu
mengkonstruk atau membangun pengetahuan setelah ia berinteraksi dengan lingkungannya, dalam lingkukngan yang sama, manusia akan
mengkonstruk pengetahuannya secara berbeda-beda yang tergantung dari pengalamannya masing-masing sebelumnya Rusman, 2013, hlm. 113.
Diungkap oleh Ertmer and Newby 1993 bahwa strategi konstruktivisme dapat digunakan untuk mengajar “mengapa” yang meruypakan tingkat
berfikir yang lebih tinggi yang dapat mengangkat makna personal, keadaan dan belajar kontekstual Rusman, 2013, hlm. 113. Secara umum
terdapat lima prinsip dasar yang melandasi dari konstruktivisme, yaitu : a.
Meletakkan permasalahan yang relevan dengan kebutuhan siswa b.
Menyusun pembelajaran di sekitar konsep-konsep utama c.
Menghargai pandangan siswa d.
Materi pembelajaran menyesuaikan terhadap kebutuhan siswa e.
Menilai pembelajaran secara kontekstual Rusman, 2013, hlm. 114
8. Ikatan Kimia
a. Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah daya tarik-menarik antara atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia dapat bersatu Brady, 1999, hlm.
325. Setiap atom memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan atom lain. Atom dari
unsur H memiliki elektron valensi 1, sedangkan atom dari unsur O memiliki elektron valensi 6. Kedua atom tersebut belum stabil. Agar
stabil, suatu atom harus memiliki elektron valensi 2 atau 8. Oleh karena itu unsur H dan O yang kurang stabil bergabung membentuk
senyawa H
2
O yang lebih stabil Sutresna, 2008, hlm. 46. Unsur-unsur gas mulia merupakan unsur-unsur yang inert
sukar sekali bereaksi. Menurut G.N. Lewis dan W. Kossel, kestabilan unsur gas mulia disebabkan oleh elektron valensinya yang berjumlah
delapan, kecuali He yang memiliki dua elektron. Menurut mereka, setiap atom akan membentuk konfigurasi elektron yang stabil dalam
pembentukan senyawa, yaitu konfigurasi elektron gas mulia yang disebut konfigurasi oktet. Atom-atom suatu unsur berusaha mencapai
konfigurasi oktet atau duplet dengan cara berikatan dengan atom-atom lain. Sutresna, 2008, hlm. 46-47.
Dalam pembentukan suatu senyawa, atom-atom unsur yang memiliki elektron valensi dalam jumlah sedikit, misalnya unsur-unsur
golongan IA kecuali atom H, IIA, dan IIIA, memiliki kecenderungan untuk melepaskan elektron valensi untuk membentuk ion positif.
Sedangkan atom-atom unsur yang memiliki elektron valensi dalam jumlah banyak, misalanya unsur-unsur golongan IVA, VA, VIA, dan
VII A, memiliki kecenderungan menerima elektron untuk membentuk ion negatif Sutresna, 2008, hlm. 47
b. Ikatan Ion
Disebut terbentuknya ikatan ion jika terjadinya perpindahan elektron diantara atom untuk membentuk partikel yang bermuatan
listrik dan mempunyai daya tarik-menarik Brady, 1999, hlm. 325. Ikatan ion terbentuk antara atom yang mudah melepaskan elektron
atom logam dan atom lain yang mudah menerim elektron atom non logam Sutresna, 2008, hlm. 48.
Atom
11
Na yang memiliki konfigurasi eletron : 2 8 1, cenderung melepaskan sebuh elektron valensinya sehingga membentuk
ion Na
+
2 8. Atom
17
Cl yang berkonfigurasi elektron : 2 8 7,
cenderung menerima sebuah elektron sehingga membentuk ion Cl
-
2 8 8. Na 2 8 1 Na
+
2 8 + e
-
Cl 2 8 7 + e
-
Cl
-
2 8 8 Ikatan antara ion Na
+
dan ion CL
-
disebabkan adanya gaya elektrostatik antara muatan positif dan muatan negatif yang disebut
dengan ikatan ion Sutresna, 2008, hlm. 48-49 c.
Ikatan Kovalen Ikatan kovalen menurut Brady 1999, hlm. 325
, “terbentuk dari terbaginya sharing elektron diantara atom-
atom”. Dengan perkataan lain, daya tarik-menarik inti atom ada elektron yang terbagi
diantara elektron itu merupakan suatu ikatan kovalen. Kekuatan ikatan merupakan hasil tarik-menarik antara elektron yang bersekutu dan inti
yang positif dari atom yang membentuk ikatan. Dalam kondisi ini elektron berfungsi sebagai perekat yang mengikat atom-atom itu
menjadi satu Brady,1999, hlm. 331. Ikatan antar atom nonlogam yang terjadi melalui pemakaian pasangan elektron bersama disebut
ikatan kovalen Sutresna, 2008, hlm. 50. Pada pembentukan senyawa CH
4
, elektron dari H berpasangan dengan elektron dari atom C. Dalam atom C terdapat empat elektron
yang tidak berpasangan sehingga untuk memenuhi kaidah oktet diperlukan empat atom H Sutresna, 2008, hlm. 50
d. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah suatu ikatan semipolar yang terbentuk dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah satu atomionmolekul yang memiliki PEB. Adapunionmolekul lain hanya menyediakan orbital kosong Sutresna,
2008, hlm. 57. e.
Ikatan Logam