hlm. 6. Teori Pembelajaran Konstrutivistik

cenderung menerima sebuah elektron sehingga membentuk ion Cl - 2 8 8. Na 2 8 1  Na + 2 8 + e - Cl 2 8 7 + e -  Cl - 2 8 8 Ikatan antara ion Na + dan ion CL - disebabkan adanya gaya elektrostatik antara muatan positif dan muatan negatif yang disebut dengan ikatan ion Sutresna, 2008, hlm. 48-49 c. Ikatan Kovalen Ikatan kovalen menurut Brady 1999, hlm. 325 , “terbentuk dari terbaginya sharing elektron diantara atom- atom”. Dengan perkataan lain, daya tarik-menarik inti atom ada elektron yang terbagi diantara elektron itu merupakan suatu ikatan kovalen. Kekuatan ikatan merupakan hasil tarik-menarik antara elektron yang bersekutu dan inti yang positif dari atom yang membentuk ikatan. Dalam kondisi ini elektron berfungsi sebagai perekat yang mengikat atom-atom itu menjadi satu Brady,1999, hlm. 331. Ikatan antar atom nonlogam yang terjadi melalui pemakaian pasangan elektron bersama disebut ikatan kovalen Sutresna, 2008, hlm. 50. Pada pembentukan senyawa CH 4 , elektron dari H berpasangan dengan elektron dari atom C. Dalam atom C terdapat empat elektron yang tidak berpasangan sehingga untuk memenuhi kaidah oktet diperlukan empat atom H Sutresna, 2008, hlm. 50 d. Ikatan Kovalen Koordinasi Ikatan kovalen koordinasi adalah suatu ikatan semipolar yang terbentuk dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atomionmolekul yang memiliki PEB. Adapunionmolekul lain hanya menyediakan orbital kosong Sutresna, 2008, hlm. 57. e. Ikatan Logam Ikatan logam adalah ikatan antar sesama atom logam yang membentuk molekul. Ikatan logam sangatlah kuat karena elektron valensinya bergerak cepat mengitari inti-inti atom logam sehingga satu dan lainnya sukar dilepaskan. Nana Sutresna, 2008, hlm. 58.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan yang berkaitan dengan penelitian diantaranya adalah : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Kurniawan 2015 yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Mobile Learning pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi” menyimpulkan bahwa media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning pada materi reaksi reduksi oksidasi dapat dikembangkan melalui tahap perancangan, produksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil angket respon siswa dan guru, kualitas media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning pada mataeri reaksi reduksi oksidasi yang telah dikembangkan ini termasuk dalam kategori baik. 2. Penelitian yang dilakukan Lubis dan Ikhsan 2015 yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Android untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi Kognitif Peserta Didik S MA”. Media pembelajaran kimia berbasis android telah dikembangkan berdasarkan tahapan secara ilmiah dengan karakteristik, yaitu visualisasi yang menarik, praktis dan fleksibel, serta memiliki evaluasi soal yang variatif, sehingga peserta didik dapat mengulang materi secara mandiri tanpa terikat waktu dan tempat, yang mampu meningkatkan daya ingat peserta didik terhadap materi. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo 2013 yang berjudul “Pengembangan Mobile Game “Brainchemist” Sebagai Media Pembelajaran Kimia SMAMA pada Materi Asam Basa, Larutan Penyangga, dan Hidrolisis” menyimpulkan bahwa mobile game “Brainchemist” sebagai media pembelajaran kimia SMAMA pada materi asam basa, larutan penyangga, dan Hidrolisis garam yang berkualitas