Ikatan Kimia Kerangka Teoritik 1. Media Pembelajaran

Ikatan logam adalah ikatan antar sesama atom logam yang membentuk molekul. Ikatan logam sangatlah kuat karena elektron valensinya bergerak cepat mengitari inti-inti atom logam sehingga satu dan lainnya sukar dilepaskan. Nana Sutresna, 2008, hlm. 58.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan yang berkaitan dengan penelitian diantaranya adalah : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Kurniawan 2015 yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Mobile Learning pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi” menyimpulkan bahwa media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning pada materi reaksi reduksi oksidasi dapat dikembangkan melalui tahap perancangan, produksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil angket respon siswa dan guru, kualitas media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning pada mataeri reaksi reduksi oksidasi yang telah dikembangkan ini termasuk dalam kategori baik. 2. Penelitian yang dilakukan Lubis dan Ikhsan 2015 yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Android untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi Kognitif Peserta Didik S MA”. Media pembelajaran kimia berbasis android telah dikembangkan berdasarkan tahapan secara ilmiah dengan karakteristik, yaitu visualisasi yang menarik, praktis dan fleksibel, serta memiliki evaluasi soal yang variatif, sehingga peserta didik dapat mengulang materi secara mandiri tanpa terikat waktu dan tempat, yang mampu meningkatkan daya ingat peserta didik terhadap materi. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo 2013 yang berjudul “Pengembangan Mobile Game “Brainchemist” Sebagai Media Pembelajaran Kimia SMAMA pada Materi Asam Basa, Larutan Penyangga, dan Hidrolisis” menyimpulkan bahwa mobile game “Brainchemist” sebagai media pembelajaran kimia SMAMA pada materi asam basa, larutan penyangga, dan Hidrolisis garam yang berkualitas sesuai dengan kategori kualitas media yang telah ditentukan telah berhasil dikembangkan. Berdasarkan penilaian oleh reviewer memperoleh penilaian dengan kategori Sangat Baik SB dan berdasarkan penilaian siswa memperoleh penilaian dengan kategori Baik B. 4. Penelitian yang dilakukan Trisanti dan Sanjaya 2013 dengan judul jurnal “Pengembangan Media Pembelajaran Stoichio Game Pada Materi Pokok Konsep Mol Bagi Siswa SMA Sekolah Berstandar Internasional” menyimpulkan bahwa media permainan Stoichio Game yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran pada materi pokok konsep mol bagi siswa SMA Sekolah Berstandar Internasional. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Omar, dkk 2012 yang berjudul “A Study of the Trend of Smartphone and its Usage Behavior in Malaysia ” menyebutkan bahwa 84 responden menggunakan smartphone untuk bermain games. 6. Penelitian yang dilakukan oleh Haris, Muntari dan Loka 2013 yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kimia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu Numberd Head Together dan Two Stay Two Stray dalam Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas X SMA Memahami Konsep-Konsep Kimia ” menunjukkan bahwa Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep ikatan kimia, terutama dalam hal menentukan senyawa yang memiliki ikatan ion, menentukan rumus senyawa yang terbentuk dan jenis ikatannya, menentukan senyawa yang tidak memenuhi kaidah oktet, menentukan senyawa kovalen polar, menentukan kemampuan suatu unsur yang diketahui nomor atomnya, menentukan pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion dan pasangan golongan unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen. 7. Penelitian yang dilakukan oleh Verena Pietzner 2014 yang berjudul “Computer-Based Learning in Chemistry Classes” menyimpulkan bahwa guru kimia dan stakeholder lain dalam pengembangannya menjadi guru kimia professional diajak untuk mengembangkan program-program media pembelajaran yang ditujukkan untuk kebutuhan guru pada beberapa tingkatan. 8. Penelitian yang dilakukan oleh Sari, Saputro dan Hastuti 2014 yang berjudul “Pengembangan Game Edukasi Kimia Berbasis Role Playing Game RPG pada Materi Struktur Atom Sebagai Media Pembelajaran Mandiri Untuk Siswa Kelas X SMA Di Kabupaten Purworejo ” yang menyimpulkan bahwa media pembelajaran mandiri berupa game edukasi berbasis Role Playing Game RPG pada materi struktur atom untuk siswa kelas X SMA dapat dikembangkan melalui metode penelitian dan pengembangan. Media pembelajaran game edukasi memiliki kualitas yang baik menurut penilaian ahli media, ahli materi, guru, maupun siswa. 9. Penelitian yang dilakukan oleh Fei Ping Por dan Soon Fook Fong 2011 yang berjudul “The Design and Development of Multimedia Pronounciation Learning Management A System ” menggunakan model pengembangan DD dari Alessi dan Trollip untuk mengembangkan media. 10. Penelitian yang dilakukan oleh Othman Yahaya 2014 yang berjudul “Multimedia Design Principles In Developing Multimedia Learning Application MMLA to Increase Children Awareness of Child Sexual Abuse” menggunakan metodologi yang diadaptasi dari Alessi dan Trollip 2001 untuk mendesain dan mengembangkan media.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir pada penelitian ini dapat dijabarkan dalam bagan berikut ini : Gambar 2.5 Bagan Kerangka Berpikir Berdasarkan latar belakang penelitian ini, terlihat masalah seperti : keterbatasan waktu, belum banyaknya media pembelajaran android dan kesulitan memahami konsep ikatan kimia. Sebagai fasilitator guru bukan satu-satunya sumber belajar yang harus bisa meningkatkan keinginan dan minat anak, meningkatkan motivasi, meningkatkan rangsangan, memberi pengaruh positif, meningkatkan pemahaman dan mempermudah proses pembelajaran. Guru dapat menciptakan sumber belajar untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya adalah dengan membuat media pembelajaran. Media pembelajaran yang dikondisikan dengan dengan keadaan siswa sekarang ini, membuat media dengan penetrasi prangkat cepat, lebih banyak serta mudah digunakan dari pada PC dan dapat dipakai sebagai media pembelajaran adalah sesuatu yang menguntungkan bagi guru di abad 21 ini. Media tersebut adalah media mobile games android. Media pembelajaran ini dapat