Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 3.4 Kisi-kisi Pre Test dan Post Test Kompetensi dasar Indikator Nomor Butir Soal Pre test Post Test Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel atom, ion, molekul materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi. Mengklasifikasikan proses terben- tuknya ikatan ion, ikatan kovalen dan logam. PG: 1, 4, 7, 8 Essay : 1, 3 PG: 1, 3, 9, 10 Essay : 1, 3 Membandingkan ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga dan kovalen koordinasi. PG: 10 PG: 7 Mengklasifikasikan contoh senyawa ion dan kovalen. PG: 2, 3, 5, 6, PG: 2, 4, 5, 8, Menyimpulkan contoh senyawa ion dan kovalen dari kegunaan sehari- hari. Essay : 2 Essay : 2 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel atom, ion, molekul materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi Menganalisis kebenaran ikatan pada suatu struktur senyawa. PG: 9 PG: 6

G. Teknik Pengolahan Data

1. Data Instrumen Tes Alfa Pengolahan data pada instrumen tes alfa yaitu menggunakan skala Gutman karena terdiri dari dua pernyataan dhikotomi. Pernyataan dalam tes alfa menggunakan pernyataan “diterima” dan “perlu perubahan”. Angka 0 diberikan saat ada checklist pada pernyataan “perlu perubahan” dan angka 1 diberikan saat ada checklist pada pernyataan “diterima” Arikunto, 2010, 285. Selanjutnya untuk perhitungan hasil validasi menggunakan rumus sebagai berikut Widoyoko, 2014, hlm. 110: Skor total didapatkan dari penjumlahan skor hasil validasi, sedangkan skor maksimum didapatkan sebagai jumlah pernyataan yang diberikan. Validitas produk ataupun instrumen penelitian tes alfa dilakukan sampai diperoleh penilaian 100 dari setiap validator. Pengamatan, diskusi dan penyempurnaan dilakukan terus sampai dinilai tidak ada lagi kekurangan atau kelemahan Sementara itu, revisi-revisi produk penelitian dilakukan berdasarkan saran dari validator. 2. Data Instrumen Tes Beta Pengolahan data kualitatif pada instrumen tes beta dilakukan dengan beberapa cara. Pengolahan data observasi yang dilakukan dengan cara anecdotal record yaitu menjabarkan hasil yang sesuai dengan kenyataan asli dilapangan tentang apa yang terjadi. Sementara itu pengolahan data wawancara yaitu membuat transkrip dari rekaman wawancara lalu diformat menjadi bentuk verbatim wawancara Herdiansyah, 2012, hlm. 165. Selanjutnya di kategorisasikan berdasarkan tema-tema yang sudah didapatkan. Pengolahan data pre test dan post test dilakukan dengan cara memeriksa jawaban yang benar dari masing-masing soal yang diberikan.

H. Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis ini, data berupa kualitatif. Analisis data kulitatif pada penelitian ini berdasarkan metode analisis Miles dan Huberman dalam Sutopo Arief 2010, hlm. 7 membagi tiga kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu : 1. Reduksi Data Reduksi data dapat diartikan sebagai sebuah proses pemilihan, pemusatan pehatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. 2. Penyajian Data Penyajian maksudnya adalah sebagai sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus kita lakukan lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian data tersebut. 3. Penarikan Kesimpulan Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu berupa pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran, suatu tinjauan ulang selama pada catatan-catatann lapangan, atau dengan meninjau kembali suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan berorientasi pada langkah-langkah model desain dan pengembangan multimedia untuk menghasilkan produk media pembelajaran. Proses pengembangan model ini meliputi tahap perencanaan planning, tahap perancangan design dan tahap pengembangan development Alessi dan Trollip, 2001, hlm. 410. Berikut ini disajikan hasil penelitian tiga tahap tersebut. 1. Tahap Perencanaan Planning Tahap perencanaan ini merupakan tahap untuk menentukan tujuan pembuatan media, memperhitungkan kendala yang mungkin terjadi, memperhitungkan biaya dan menentukan sumber-sumber koleksi yang akan digunakan dalam pembuatan media. a. Penetapan Cakupan Materi Pada penetapan cakupan materi ini dilakukan wawancara dengan guru SMAN 47 Jakarta untuk memastikan kebutuhan pentingnya media pembelajaran. Dihasilkan dari wawancara, guru merasa penting dan perlu dikembangkannya media pembelajaran berbasis game android. Salah satu diantaranya diharapkan media ini dapat menjadi solusi mengatasi keterbatasan waktu dalam belajar maupun dalam mengevaluasi pembelajaran . Dibawah ini merupakan beberapa kutipan wawancara yang dilakukan terhadap 3 guru dari tiga sekolah di Jakarta tentang penting dan perlu dikembangkannya media pembelajaran mobile game android pada konsep ikatan kimia: “perlu, dikembangkan, ditingkatkan,…” FI, Baris 93 “iyaaa perlu, perlu banget gitu” NA, Baris 66 “Perlu banget, kalo ibu bilang perlu banget, karena menurut ibu itu jamannya ” RH, Baris 76 Selain itu, terdapat beberapa tanggapan tentang solusi mengatasi keterbatasan waktu dalam belajar : “metode ini berarti waktunya bisa maksimal eeee...maksimal dan anak paham …” FI, Baris 68 “membatasi, jadi kita ga perlu ini lagi yaa eeee.. menjelasin lebih banyak teoritisnyakan ?...” NA, Baris 44 ”mengatasi pemanfaatan waktu, dan mungkin dia asyik juga “ RH, Baris 66 Kutipan-kutipan diatas dapat dilihat pada Lampiran 1 b. Identifikasi Karakteristik Pengguna Sasaran pengguna media pembelajaran adalah siswa kelas X IPA karena cakupan materi yang ditetapkan dipelajari di kelas X. Dilengkapi dengan bukti wawancara yang menyatakan bahwa siswa sering lupa tentang konsep ikatan kimia : “ingat tapi agak lupa-lupa dikit” Siswa A, Baris 37 “saya lupa sekarang, dulu inget sekarang lupa” Siswa B, Baris 38 “agak lupa” Siswa C, Baris 29 Selanjutnya siswa juga memberikan tanggapan bahwa mereka sering memainkan smartphone mereka, yaitu : “hampir setiap hari” Siswa A, Baris 61 minimal dua jam sehari” Siswa D, Baris 46 “eeee..itumah sering banget” Siswa E, Baris 51 Kutipan-kutipan diatas dapat dilihat pada Lampiran 2 c. Menentukan Batasan Penentuan batasan ini diperlukan sebagai informasi penggunaan media pembelajaran yang dihasilkan. 1 Batasan Hardware dan Software Sebelum memproduksi media, penentuan batasan minimal hardware dan software diperlukan karena hal ini menentukan jenis smartphone mana yang digunakan. Berikut