Filipina, Taiwan, Thailand dan Sri Lanka. Selain nenas, buah-buahan yang diimpor antara lain anggur, jambu, mangga, manggis, melon dan alpukat.
Menurut Departemen Perdagangan 2011, Indonesia mendapat fasilitas Bea Masuk nol persen untuk nanas segar dengan kuota 100 ton pada 2008 dan
naik 50 ton setiap tahun hingga tahun 2012 berdasarkan hasil kesepakatan Indonesia Japan-Economic Partnership Agreement
IJ-EPA yang mulai berlaku 1 Juli 2008. Namun hingga saat ini belum ada perusahaan yang meminta kuota
ekspor tersebut, salah satu penyebabnya adalah adanya persyaratan teknis yang dianggap sulit dipenuhi. Jepang memiliki regulasi yang sangat ketat mengenai
produk impor. Peraturan produk impor di Jepang dikeluarkan oleh Japan External Trade Organization
JETRO yang antara lain menyebutkan bahwa untuk setiap produk pertanian impor diberlakukan karantina untuk mencegah adanya
penyebaran hama dan serangga dan dilakukan uji terhadap adanya residu bahan kimia pada produk.
4.1.3 Kondisi Pasar Ekspor Nenas di Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab UEA merupakan negara di Timur Tengah yang memiliki kekuatan ekonomi kedua terbesar setelah Arab Saudi. Dalam kerjasama
ekonomi, nilai perdagangan RI dan Uni Emirat Arab saat ini mencapai US 1,5 milyar sedangkan investasi UEA di Indonesia mencapai lebih dari US 6 milyar.
Penduduk UEA memiliki daya beli yang tinggi sedangkan produksi dalam negeri tidak mencukupi, bahkan sekitar 85 persen produk makanan UEA diimpor dari
negara lain dengan tarif bea masuk secara umum 0-5 persen. Nenas menjadi salah
satu buah yang diimpor dari Indonesia selain anggur dan melon. Pada tahun 2008 total volume impor nenas Uni Emirat Arab sebanyak 10.683.241 ton dengan nilai
mencapai US 3.791.288. Impor nenas tersebut terutama berasal dari Filipina, Malaysia, Afrika Selatan, Sri Lanka dan Ghana. Uni Emirat Arab memiliki
regulasi yang cukup ketat mengenai produk impor. Beberapa syarat umum dan standar impor produk makanan dan pertanian ke Uni Emirat Arab menurut Public
Health Department of Dubai Municipality antara lain harus memenuhi standar
ISO atau GCC, harus memiliki sertifikat kesehatan, sertifikat halal, sertifikat phytosanitary
, labelling yang memuat informasi yang lengkap mengenai produk, dan sebagainya.
4.1.4 Kondisi Pasar Ekspor Nenas di Amerika Serikat
Amerika Serikat AS adalah mitra perdagangan yang penting bagi Indonesia, salah satu sebabnya dikarenakan AS merupakan negara dengan jumlah
penduduk yang banyak yang menjadi pasar potensial bagi ekspor komoditi dari Indonesia. Pada tahun 2009, total nilai impor AS dari Indonesia adalah sebesar
US 13,65 milyar atau sekitar 0.85 persen dari total impor AS. Amerika Serikat menjadi salah satu negara pengekspor nenas terbesar di dunia sekaligus salah satu
pengimpor nenas terbesar di dunia. Pada tahun 2008, volume impor nenas AS sebanyak 484.154,9 ton dengan nilai mencapai US 531.854.092. Impor nenas
tersebut terutama berasal dari negara benua Amerika lainnya seperti Kostarika, Ekuador, Meksiko, Honduras, dan Guatemala. Buah-buahan lain yang juga
diimpor oleh AS selain nenas adalah melon, anggur, jambu, mangga, manggis,
dan alpukat. Peraturan dan standar impor di Amerika Serikat antara lain mensyaratkan bahwa produk pertanian impor termasuk buah-buahan segar harus
memenuhi standar berupa kualitas, ukuran, kematangan, dan grade yang disertifikasi oleh The Agricultural Marketing Services AMS.
4.1.5 Kondisi Pasar Ekspor Nenas di Malaysia