32
5.2 Lokasi dan Kondisi Geografis Perusahaan
Lokasi PT KSS berada di Jalan Raya Parung-Bogor Nomor 546, Desa
Parung, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perusahaan berada pada daerah panas dengan suhu udara rata-rata 29
– 33 C. Faktor iklim dan cuaca
sangat berpengaruh pada budidaya tanaman, tidak semua jenis tanaman dapat tumbuh optimal pada kebun Parung sehingga perusahaan memilih untuk
mengusahakan jenis tanaman sayuran seperti kangkung, bayam, caysim, dan pakcoy. Perusahaan terletak di daerah yang cukup strategis yaitu berada di jalan
raya yang menghubungkan kota Bogor, Tangerang, dan Jakarta sehingga memudahkan proses distribusi dan pelanggan juga dengan mudah dapat
mengakses lokasi tersebut. Perusahaan memiliki lahan seluas 3,8 Ha, namun tidak semua lahan
dipergunakan. Pada lahan tersebut terdapat greenhouse untuk sayuran hidroponik, greenhouse kebun anggrek, kolam ikan, ruang pengemasan, bangunan kantor,
aula pelatihan, rumah peristirahatan, dan masjid. Greenhouse sayuran hidroponik digunakan untuk proses persemaian dan pembesaran. Bangunan greenhouse
diperlukan untuk menjaga tanaman dari cuaca hujan dan juga mencegah timbulnya hama dan penyakit.
5.3 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Perusahaan
Perusahaan memiliki tiga unit usaha yaitu unit kebun sayuran segar, unit kebun anggrek parung, dan juga unit pendidikan dan pelatihan. Pada setiap unit
usaha dipimpin langsung oleh manajer unit masing-masing yang bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berlangsung di unit tersebut. Manajer juga dibantu
oleh seorang asisten manajer serta penanggung jawab lain yang bertugas di lapangan. Setiap manajer bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan, yaitu
pemilik PT KSS. Pada setiap unit usaha atau divisi memiliki manajemen yang terpisah
dengan unit lainnya sehingga setiap orang yang berada di dalam satu unit dapat bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya masing-masing. Hal ini juga
memudahkan perusahaan untuk mengontrol dan mengkoordinasi pekerja apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam proses produksi.
33 Struktur organisasi perusahaan secara umum terdiri dari pimpinan
perusahaan yaitu pemilik PT KSS, bagian administrasi dan keuangan, bagian produksi, serta bagian pemasaran. Pimpinan perusahaan hanya bertugas
mengawasi keuangan perusahaan dan menerima laporan dari manajer unit. Pimpinan tidak berperan atau tidak terjun secara langsung dalam kegiatan
operasional perusahaan. Bagian administrasi dan keuangan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan atau transaksi yang berhubungan dengan keuangan
perusahaan. Manajer bagian produksi bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan produksi dan juga membuat laporan penyediaan kebutuhan bahan baku
dan alat penunjang untuk proses produksi. Manajer pemasaran bertanggung jawab dalam memasarkan hasil produksi, melakukan kegiatan promosi, dan melakukan
kerjasama dengan pelanggan. Selain manajer produksi, pada kegiatan produksi di lapangan juga terdapat
asisten manajer produksi, penanggung jawab lapangan, serta tenaga kerja operasional produksi pada setiap unit usaha. Asisten manajer produksi
bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan dan keputusan dari manajer dan mengawasi kegiatan produksi secara langsung di lapangan. Penanggung
jawab lapangan bertugas untuk mengawasi kegiatan produksi, mengecek setiap proses produksi agar berjalan lancar dan sesuai. Tenaga kerja operasional
produksi yaitu tenaga kerja yang melakukan kegiatan pada setiap bagian unit usaha masing-masing, contohnya tenaga kerja persemaian, panen, dan
pengemasan. Pada proses produksi hidroponik, tenaga kerja dibagi ke dalam beberapa
bagian, yaitu manajer produksi, asisten manajer produksi, penanggung jawab lapangan atau pengawas, tenaga kerja persemaian dan pembesaran, tenaga kerja
panen, dan tenaga kerja pengemasan. Tenaga kerja tersebut ada yang merupakan tenaga kerja tetap dan tenaga kerja harian. Tenaga kerja harian yaitu tenaga kerja
yang bertugas pada kegiatan persemaian, pembesaran, panen, dan pengemasan. Tenaga kerja tersebut dibayar upahnya pada setiap satu minggu sekali. Manajer
produksi, asisten manajer produksi, serta penanggung jawab lapangan merupakan tenaga kerja tetap. Tenaga kerja tetap dibayar upahnya pada waktu sebulan sekali.
34 Jumlah hari kerja dalam perusahaan adalah enam hari dalam seminggu
dengan jumlah jam kerja delapan jam sehari yaitu dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB. Namun untuk tenaga kerja persemaian, panen, pengemasan memiliki
waktu bekerja sendiri sesuai dengan pelaksanaan kegiatannya. Tenaga kerja persemaian bekerja lima jam sehari, tenaga kerja panen hanya dua jam sehari,
tenaga kerja pengemasan enam jam sehari. Hari libur diberikan secara bergantian antara satu pegawai dengan pegawai lainnya pada masing-masing bagian. Hal ini
dikarenakan produksi sayuran hidroponik berjalan setiap hari tanpa libur sehingga jumlah tenaga kerja harus selalu cukup agar tidak terjadi kekurangan pada
kegiatan produksi. Tenaga kerja produksi biasanya merupakan warga sekitar yang bertempat tinggal di dekat perusahaan sehingga perusahaan juga dapat membantu
atau memberdayakan warga sekitar yang ada. Syarat dan kualifikasi pekerja produksi juga tidak ditetapkan secara khusus, hal yang terpenting adalah tenaga
kerja tersebut dapat bertanggung jawab dan bekerja keras.
5.4 Sarana dan Prasarana Budidaya Sayuran Hidroponik