Perbandingan Sayuran Hidroponik dengan Sayuran Konvensional

55 lainnya. Kangkung hidroponik memiliki jumlah produksi yang tinggi serta penggunaan metode substrat kerikil yang dapat lebih menghemat biaya.

6.4 Perbandingan Sayuran Hidroponik dengan Sayuran Konvensional

Sayuran hidroponik memiliki harga jual dan produktivitas yang tinggi bila dibandingkan dengan sayuran konvensional. Harga jual sayuran hidroponik yang tinggi disebabkan oleh penggunaan biaya dan teknologi yang tinggi pada hidroponik. Harga jual sayuran hidroponik dapat diterima oleh segmen pasar kalangan menengah ke atas sehingga sayuran hidroponik biasa dijual di pasar- pasar modern. Produktivitas sayuran hidroponik per kilogram per m 2 juga lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran konvensional. Produktivitas yang tinggi menyebabkan jumlah produksi sayuran hidroponik dalam setahun lebih banyak dibandingkan sayuran konvensional. Produktivitas tinggi ini dikarenakan sayuran hidroponik selama masa tanamnya diberikan air dan nutrisi yang cukup dan langsung diserap melalui akar tanaman. Selain itu, siklus produksi sayuran hidroponik relatif lebih pendek dibandingkan dengan sayuran konvensional. Perbandingan sayuran hidroponik dengan sayuran konvensional dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Perbandingan Sayuran Hidroponik dengan Sayuran Konvensional Komponen Bayam Kangkung Pakcoy Caysim H K H K H K H K Harga jual Rpkg 38.000 10.000 38.000 8.000 38.000 6.000 38.000 5.600 Produktivitas kgm 2 1,5 0,34 2 0,64 1,8 0,9 1,5 0,9 Siklus Produksi hari 31 35 6 27 35 7 42 40 8 42 40 8 Keterangan : H = Hidroponik ; K = Konvensional Sumber : BPS dan Dirjenhort 2011 6 http:hortikultura.litbang.deptan.go.id. Budidaya dan Produksi Benih Bayam. [18 Maret 2013]. 7 http:bibit-unggul-online.blogspot.com. Cara Menanam Kangkung Cabut. [18 Maret 2013]. 8 http:bisnisukm.cominfo-bisnis-budidaya-sayur-sawi.html. Info Bisnis Budidaya Sawi. [18 Maret 2013]. 56 Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa harga jual sayuran hidroponik per kilogramnya jauh lebih mahal dibandingkan dengan sayuran konvensional. Harga jual sayuran hidroponik pada PT KSS dijual dengan harga sama untuk semua komoditas yaitu Rp 38.000 per kilogram, sedangkan harga jual sayuran konvensional yang diperoleh melalui pengamatan di pasar tradisional bahwa harga jual sayuran konvensional hanya berkisar Rp 5.600 – Rp 10.000 per kilogram. Hal ini berarti sayuran hidroponik memiliki harga premium di pasaran. Apabila PT KSS menjual sayuran hidroponik dengan menggunakan harga sayuran konvensional maka biaya yang dikeluarkan tidak dapat tertutupi dan tidak memperoleh keuntungan. Analisis struktur biaya, keuntungan, dan efisiensi usaha sayuran hidroponik dengan penggunaan harga sayuran konvensional dapat dilihat pada Lampiran 6. Produktivitas sayuran hidroponik PT KSS juga lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran konvensional. Produktivitas sayuran hidroponik dapat mencapai 2 kgm 2 , sedangkan produktivitas sayuran konvensional hanya berkisar 0,3 – 0,9 kgm 2 . Siklus produksi sayuran hidroponik relatif lebih pendek dibandingkan sayuran konvensional. Siklus produksi bayam hidroponik yaitu 31 hari, sedangkan bayam konvensional rata-rata 35 hari. Siklus produksi kangkung hidroponik yaitu 27 hari, sedangkan kangkung konvensional rata-rata 35 hari. Siklus produksi pakcoy dan caysim hidroponik yaitu 42 hari, sedangkan pakcoy dan caysim konvensional rata-rata 40 hari. Siklus produksi pakcoy dan caysim konvensional sedikit lebih pendek dibandingkan hidroponik. Dari perbandingan harga jual, produktivitas, dan siklus produksi antara sayuran hidroponik dan sayuran konvensional dapat ditarik kesimpulan bahwa sayuran hidroponik memiliki harga jual premium dan jumlah produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran konvensional. Tingginya harga jual dan jumlah produksi sayuran hidroponik dapat menutupi tingginya biaya produksi yang dikeluarkan. 57

VII. KESIMPULAN DAN SARAN