Potensi Sumberdaya Ikan Policy Analysis of Reclamation Impact to Coastal Fisheries in Jakarta Bay

55 3 Degradasi sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati Sejalan dengan meningkatnya kegiatan pembangunan dan perkembangan permukiman serta perkotaan kearah pesisir, maka terlihat jelas adanya degradasi sumberdaya alam pesisir. Salah satu degradasi sumberdaya alam pesisir Teluk Jakarta yang cukup menonjol adalah degradasi hutan mangrove sebagai akibat pembukaan lahankonversi hutan atau reklamasi pantai menjadi kawasan pemukiman, pertambakan dan industri. Ancaman lain terhadap keanekaragaman hayati di peraiaran pesisir Teluk Jakarta diduga berasal dari pembangunan infrastruktur pelabuhan, industri, dll di pinggir pantai dan juga reklamasi pantai. Kegiatan reklamasi pantai sebagaimana terjadi di pesisir Jakarta, diperkirakan dapat merubah struktur ekologi pesisir bahkan dapat menurunkan keanekaragaman hayati perairan.

4.5 Potensi Sumberdaya Ikan

Wilayah perairan Teluk Jakarta termasuk dalam WPP Laut Jawa. Berdasarkan Permen KP. No. 45 Tahun 2011 disebutkan bahwa potensi sumberdaya ikan SDI di WPP 712 Laut Jawa sebesar 836.600 ton. Produksi perikanan DKI Jakarta tahun 2011 mencapai 179.592 ton dan jumlah tersebut mencapai 21,47 dari seluruh potensi di Laut Jawa. Potensi WPP 712 berdasarkan Permen KP No. 45 tahun 2011 disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Potensi sumberdaya ikan di WPP 712 Kelompok SDI Potensi Ton Permen 45 Th 2011 Ikan Pelagis Besar 55.000 Ikan Pelagis Kecil 380.000 Ikan Demersal 375.200 Udang Penaeid 11.400 Ikan Karang Konsumsi 9.500 Lobster 500 Cumi-cumi 5.000 Jumlah 836.600 Dalam kurun waktu 2008-2011 produksi perikanan DKI Jakarta mengalami fluktuasi. Pada tahun 2009, terjadi penurunan produksi dari tahun 56 sebelumnya hingga 29. Namun pada tahun 2010 dan 2011 terjadi trend peningkatan produksi perikanan dari tahun 2009. Peningkatan produksi perikanan DKI Jakarta dalam kurun waktu 4 tahun terakhir jika dirata-ratakan mencapai 14. Garfik produksi perikanan tangkap di Laut Provinsi DKI Jakarta tahun 2008-2011 disajikan pada Gambar 8. Daerah penangkapan nelayan DKI Jakarta umumnya adalah wilayah Teluk Jakarta dan perairan Kepulauan Seribu. Nelayan dengan armada penangkapan 30 GT umumnya melakukan operasi penangkapan ikan di wilayah perairan hingga 12 mil. Sementara itu bagi nelayan dengan armada penangkapan 30 GT, daerah penangkapannya dapat mencapai perairan Samudera Hinda bagian Selatan Jawa atau hingga Barat Sumatera. Nelayan yang berbasis di Pelabuhan Perikanan yang ada di DKI Jakarta juga tidak selalu beroperasi di wilayah perairan provinsi, namun hingga perairan ZEEI. Gambar 8 Produksi perikanan tangkap DKI Jakaarta tahun 2008-2011 Sumber : Sidatik KKP 2012, diolah Musim penangkapan di perairan Teluk Jakarta sangat dipengaruhi oleh angin moonson yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi musim barat, musim timur dan musim peralihan. Musim barathujan berlangsung sejak bulan Nopember sampai dengan Maret dan musim timurkemarau berlangsung antara bulan April sampai dengan Oktober setiap tahunnya. Bulan April – Mei dan Oktober – November merupakan bulan peralihan. 57

4.6 Unit Penangkapan Ikan