61 Jumlah rumah tangga perikanan RTP di DKI Jakarta pada tahun 2008
didominasi oleh jenis perahu motor tempel. Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan perikanan tangkap di perairan Teluk Jakarta memiliki skala usahanya
yang masih kecil tradisional. Namun pada Tahun 2011, jumlah perahu motor tempel telah berkurang hingga nol. Hal ini menunjukkan telah terjadi
pekembangan yang positif terhadap skala usaha RTP di DKI jakarta. Jumlah RTP dominan di DKI Jakarta disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15 Jumlah RTP di DKI Jakarta tahun 2008-2011
No. Kategori
Tahun 2008
2009 2010
2011
1. Perahu tanpa motor
273 224
2. Perahu motor tempel
3.736 3.468
3. Kapal motor
5 GT 259
344 1.563
1.466 5-10 GT
134 69
1.557 1.226
10-20 GT 3
20 200
152 20-30 GT
261 103
30-50 GT 1
56 42
50-100 GT 2
4 296
84 100-200 GT
3 4
78 80
200 GT 2
167 169
Total 4.412
4.134 4.178
3.322 Sumber : KKP 2011 dan Sidatik KKP 2012
4.7 Hasil Tangkapan
Jenis hasil tangkapan dominan nelayan yang berbasis di Teluk Jakarta terdiri atas kelompok ikan pelagis besar, pelagis kecil dan demersal. Jenis ikan
pelagis besar antara lain cucut, tenggiri dan tongkol. Sementara itu, keompok ikan pelagis kecil antara lain kembung, tembang, selar dan teri. Jenis ikan
demersal yang menjadi target tangkapan utama nelayan di Teluk Jakarta antara lain kakap merah, karapu, peperek dan bloso. Jenis dan produksi ikan hasil
tangkapan nelayan di Teluk Jakarta disajikan pada Tabel 16.
62 Tabel 16 Jenis dan produksi hasil tangkapan nelayan di Teluk Jakarta ton
No. Nama
Indonesia Nama Ilmiah
Tahun 2008
2009 2010
2011 1
Cucut Sphyrna sp.
1.312 1.563
2.276 2.873
2 Tenggiri
Scomberomorus commersoni
3.367 2.987
3.242 5.579
3 Tongkol komo
Euthynnus spp. 212
38 66
159 4
Golok-golok Chirocesntrus spp.
425 295
192 440
5 Kembung
Rastrelliger sp. 6.682
4.656 6.420
4.028 6
Kuwe Caranx sp.
1.871 964
485 731
7 Layang
Decapterus ruselli 4.235
3.732 9.136 18.066
8 Selar
Selaroides spp. 3.131
3.416 2.758
4.132 9
Tembang Sardinella gibbosa
S. Fimbriata 2.329
3.333 9.111
5.959 10
Teri Stelophorus sp.
1.183 1.127
490 349
11 Cendro
Tylosorus crocodiles 60
149 73
325 12
Bawal Formio
nigerPampus argentus
1.740 1.215
2.256 410
13 Blanak
Mugil spp. 887
495 244
32 14
Bloso Saurida spp.
871 100
205 188
15 Ekor
KuningPisang- pisang
Caesio sp. 2.739
1.843 622
186 16
Kakap Merah Lutjanus malabaricus
2.380 1.451
1.681 1.119
17 Kerapu
Epinephelus sp. 1.102
647 743
142 18
Kuro Polynemus sp.
853 469
216 46
19 Layur
Trichiurus spp. 4.745
767 577
926 20
Manyung Arius thalassinus
1.195 747
626 1.146
21 Pari
Trigonidae 1.392
711 732
729 22
Peperek Leiognatus spp.
899 330
785 964
43.610 31.035 42.936 48.529
Sumber : KKP 2011 dan Sidatik KKP 2012
Apabila dikelompokkan berdasarkan jenisnya, produksi ikan pelagis kecil pada tahun 2011 merupakan yang paling dominan dengan persentase mencapai
68. Produksi ikan demersal hanya mencapai 13, sedangkan ikan pelagis besar memiliki persentase sebesar 19. Persentase produksi ikan hasil
tangkapan nelayan di Teluk Jakarta disajikan pada Gambar 12.
63 Gambar 13 Persentase produksi ikan hasil tangkapan nelauan di Teluk Jakarta
berdasarkan kelompok SDI DKI Jakarta memiliki PPS Nizam Zachman yang menjadi salah satu
pelabuhan perikanan dengan tingkat aktivitas yang sangat ramai. Ikan yang didaratkan dan dijual di PPSNZ bukan hanya berasal dari penangkapan nelayan
di Jakarta, namun juga dari nelayan di berbagai daerah. Selain ikan dari laut, ikan yang masuk ke PPSNZ juga masuk melalui darat seperti dari Cilacap,
Cirebon, Banten dan Pekalongan.
4.8 Perikanan Budidaya