17 dua perahu dihubungkan oleh dua batang bambu, sehingga berbentuk
bujur sangkar. Bambu tersebut berfungsi sebagai tempat untuk menggantung jaring atau waring.
Operasi penangkapan ikan menggunakan bagan dimulai pada saat matahari terbenam. Terlebih dahulu jaring bagan diturunkan sampai kedalaman
yang diinginkan, kemudian lampu mulai dinyalakan untuk menarik perhatian ikan agar segera berkumpul di sekitar bagan. Apabila telah banyak ikan terkumpul di
bawah sinar lampu, maka jaring bagan diangkat sampai berada di atas permukaan air dan hasil tangkapan diambil dengan menggunakan serok. Jenis-
jenis ikan hasil tangkapan bagan adalah teri Stolephorus spp., layang Decapterus spp., selar Selaroides spp., kembung Rastrelliger spp.. lemuru
Sardinella longiceps, tembang Sardinella fimbriata dan layur Trichiurus spp. Sadhori 1985.
2.3.3 Payang
Von Brandt 1984 mengelompokkan payang kedalam jenis seine net, yaitu alat tangkap yang memiliki warp penarik yang sangat panjang dimana
pengoperasiannya dilakukan dengan cara melingkari area atau wilayah seluas- luasnya dan kemudian menariknya ke kapal atau pantai. Jaring payang terdiri
atas bagian kantong codend, badan body, dua buah sayap wing pada bagian kanan dan kiri serta tali ris, dimana tali ris atas dibuat lebih panjang dari
tali ris bawah untuk mencegah lolosnya ikan ke arah vertikal bawah. Jaring pada payang terdiri atas kantong, dua buah sayap, dua tali ris, tali
selembar, serta pelampung dan pemberat. Kantong merupakan satu kesatuan yang berbentuk kerucut terpancung, semakin ke arah ujung kantong jumlah mata
jaring semakin berkurang dan ukuran mata jaringnya semakin kecil. Ikan hasil tangkapan akan berkumpul di bagian kantong ini, semakin kecil ukuran mata
jaring maka semakin kecil kemungkinan ikan meloloskan diri. Dasar operasi seine net adalah melingkari gerombolan ikan dalam area
perairan dengan warp panjang dan jaring yang terletak di bagian tengah. Penarikan dua warp dilakukan secara bersamaan ke arah kapal, sehingga
kelompok ikan tergiring masuk ke dalam jaring Sainsburry 1996. Penarikan jaring payang perlu dilakukan dengan kecepatan yang cukup tinggi dan secara
bersamaan agar ikan tidak lolos dari bagian sayap. Terbukanya mulut jaring
18 secara maksimal akan sangat menentukan keberhasilan operasi penangkapan
ikan Ayodhyoa 1981. Indikator dalam menemukan gerombolan ikan dapat dilakukan dengan
melihat: 1 adanya perubahan permukaan air laut, karena gerombolan ikan berenang dekat pada permukaan air; 2 ikan yang melompat-lompat di
permukaan; 3 terlihat buih-buih di permukaan air laut akibat udara yang dikeluarkan ikan; 4 terlihat riak kecil karena gerombolan ikan berenang dekat
permukaan laut; 5 adanya burung burung yang menukik menyambar permukaan laut Ayodhyoa 1981.
Hasil tangkapan payang adalah tongkol Aims spp., cakalang Katsuwonus pelamis, kembung Rastrelliger spp., selar Selaroides spp.,
layang Decapterus spp., tembang Sardinella fimbriata, japuh Dussumeieria spp., pepetek Leiognathus spp., layur Trichiurus spp., tenggiri
Scomberomorus sp.p, julung-julung Hemirhampus spp., manyung Arius spp., bawal Pampus spp. dan cucut {Sphyrna spp. Artikasari, 1999.
2.3.4 Dogol