106
Prioritas Kebijakan Pemerintah untuk Dampak Reklamasi Teluk Jakarta
Tingkat I Fokus
Tingkat IV Alternatif
Kebijakan Tingkat III
Sub Kriteria Tingkat II
Kriteria
Sosial Budaya
Ekonomi Ekologi
1. Perubahan aktivitas
ekonomi 2. Tingkat
pendapatan masyarakat
1. Kelestarian habitat
perairan pesisir
2. Keragaman biota pesisir
1. Hilangnya ruang interaksi
sosial 2. Perubahan
basis produksi masyarakat
pesisir 1. Persepsi
masyarakat 2. Demografi
Kompensasi Beasiswa
Kompensasi Ekonomi
Kompensasi Relokasi
Kompensasi Sarana dan Prasaranan
Gambar 26 Prioritas kebijakan pemerintah untuk reklamasi Teluk Jakarta
5.6.1 Penetapan prioritas
Hierarki untuk memperoleh berbagai prioritas kebijakan sebagai langkah pengambilan keputusan merupakan proyeksi dari perencanaan untuk mencapai
alternatif kebijakan yang diinginkan. Alternatif prioritas kebijakannya adalah 1 kompensasi bidang pendidikan beasiswa; 2 kompensasi bidang kimpraswil
sarana prasarana; 3 kompensasi bidang ekonomi sumber pendapatan; dan 4 kompensasi relokasi. Keempat alternatif kebijakan tersebut, dalam proses
kegiatannya, memiliki interaksi dengan kriteria ekonomi, ekologi, budaya, dan sosial. Sebagai langkah pendekatan untuk menganalisis masing-masing kriteria
kemudian diturunkan lagi menjadi sub kriteria. Dari sub kriteria tersebut dapat diambil alternatif kebijakan atau prioritas strategi pemerintah untuk mengatasi
dampak reklamasi Teluk Jakarta. Penetapan prioritas dilakukan berdasarkan perbandingan antar kriteria
dan sub kriteria. Perbandingan ini berdasarkan pertimbangan dari nilai matriks banding berpasangan atas taraf relatif kepentingannya, sehingga diperlukan
penilaian perbandingan antar responden combining untuk setiap kriteria, sub kriteria dan alternatif dari fokus prioritas kebijakan pemerintah untuk dampak
reklamasi Teluk Jakarta.
107
5.6.2 Kriteria prioritas kebijakan pemerintah untuk reklamasi Teluk Jakarta
Pada kriteria ini dilakukan penilaian perbandingan berpasangan seluruh kriteria yang berfungsi untuk mengetahui prioritas relasi antar kriteria. Nilai bobot
kriteria prioritas kebijakan pemerintah untuk reklamasi Teluk Jakarta disajikan pada Tabel 29.
Tabel 29 Hasil perhitungan bobot kriteria
No. Kriteria
Bobot
1. Sosial
0,150981 2.
Budaya 0,233431
3. Ekologi
0,478565 4.
Ekonomi 0,137022
Total 1,000000
Tabel 29 menunjukkan bahwa nilai bobot untuk setiap kriteria tidak sama. Bobot untuk kriteria ekologi paling tinggi, yaitu sebesar 0,478565; disusul oleh
kriteria budaya, sosial, dan ekonomi. Ini berarti kriteria ekologi memiliki taraf kepentingan yang paling tinggi atau mendominasi. Tertinggi kedua dan ketiga
adalah kriteria budaya dan sosial.
A. Kriteria sosial
Hasil penilaian kriteria sosial disajikan pada Tabel 30. Pada kriteria sosial terdapat dua sub kriteria yaitu persepsi masyarakat dan demografi. Nilai bobot
prioritas untuk kedua sub kriteria tersebut sama, yaitu sebesar 0,500 yang berarti kedua sub kriteria tersebut memiliki taraf kepentingan yang sama, sehingga
antara satu sub kriteria dengan sub kriteria yang lain tidak saling mendominasi. Tabel 30 Hasil perhitungan prioritas kriteria hukum
No. Sub Kriteria
Bobot 1.
Persepsi masyarakat 0,5000
2. Demografi
0,5000 Penilaian yang dilakukan oleh responden memiliki kesamaan pandangan
bahwa untuk kriteria sosial, sub kriteria persepsi masyarakat sama pentingnya dengan sub kriteria demografi. Hal ini terlihat dari nilai bobot kedua sub kriteria
108 tersebut yang memiliki nilai yang sama sebagai prioritas untuk dikedepankan
dalam proses kebijakan reklamasi Teluk Jakarta.
1 Sub kriteria persepsi masyarakat
Pada sub kriteria persepsi masyarakat terdapat empat alternatif kebijakan pemerintah, yaitu 1 kompensasi bidang pendidikan beasiswa; 2 kompensasi
bidang kimpraswil sarana prasarana; 3 kompensasi bidang ekonomi sumber pendapatan; dan 4 kompensasi relokasi. Nilai bobot keempat alternatif
tersebut disajikan pada Tabel 31. Tabel 31 Bobot alternatif dari sub kriteria persepsi masyarakat
No. Alternatif
Bobot 1.
Kompensasi bidang pendidikan beasiswa 0,346877
2. Kompensasi bidang kimpraswil sarana prasarana
0,175477 3.
Kompensasi bidang ekonomi sumber pendapatan 0,417374
4. Kompensasi relokasi
0,060272 Tabel 31 menunjukkan alternatif kompensasi bidang ekonomi sumber
pendapatan merupakan alternatif yang memiliki bobot prioritas paling tinggi, yaitu sebesar 0,417374. Alternatif tertinggi kedua adalah kompensasi bidang
pendidikan beasiswa, disusul dengan kompensasi bidang kimpraswil sarana prasarana dan kompensasi relokasi.
2 Sub kriteria demografi
Pada sub kriteria demografi terdapat empat alternatif kebijakan yaitu 1 kompensasi bidang pendidikan beasiswa; 2 kompensasi bidang kimpraswil
sarana prasarana; 3 kompensasi bidang ekonomi sumber pendapatan; dan 4 kompensasi relokasi. Nilai bobot keempat alternatif tersebut disajikan pada
Tabel 32. Tabel 32 Bobot alternatif sub kriteria demografi
No. Alternatif
Bobot 1.
Kompensasi bidang pendidikan beasiswa 0,306709
2. Kompensasi bidang kimpraswil sarana prasarana
0,210308 3.
Kompensasi bidang ekonomi sumber pendapatan 0,423754
4. Kompensasi relokasi
0,059230
109 Penilaian alternatif pada sub kriteria demografi seperti yang disajikan
pada Tabel 32 menunjukkan alternatif kompensasi bidang ekonomi sumber pendapatan adalah alternatif yang memiliki bobot prioritas paling tinggi, yaitu
sebesar 0,423754. Alternatif ini juga memiliki nilai tertinggi untuk sub kriteria persepsi masyarakat Tabel 31. Alternatif tertinggi kedua pada sub kriteria
demografi adalah kompensasi bidang pendidikan beasiswa, disusul dengan kompensasi bidang kimpraswil sarana dan prasarana, serta kompensasi
relokasi.
B. Kriteria budaya
Pada kriteria budaya, terdapat dua sub kriteria yaitu hilangnya ruang interaksi sosial dan perubahan basis produksi masyarakat pesisir. Hasil penilaian
kriteria budaya disajikan pada Tabel 33. Tabel 33 Hasil perhitungan prioritas kriteria budaya
No. Sub Kriteria
Bobot 1.
Hilangnya ruang interaksi sosial 0,5000
2. Perubahan basis produksi masyarakat pesisir
0,5000 Hasil penilaian kriteria budaya menunjukkan kedua sub kriteria memiliki
nilai bobot yang sama, hal tersebut menunjukkan bahwa kedua sub kriteria tersebut sama-sama sebagai dampak dari proses reklamasi di Teluk Jakarta.
1 Sub kriteria hilangnya ruang interaksi sosial
Pada sub kriteria hilangnya ruang interaksi sosial, terdapat 4 alternatif kebijakan yang dapat dilkukan. Berdasarkan bobotnya, yang paling tertinggi
adalah kompensasi bidang pendidikan melalui beasiswa, kompensasi bidang ekonomi melalui penciptaan sumber pendatan, kompensasi reklamasi dan
terakhir adalah kompensasi bidang kimpraswil melalui pelengkapan sarana dan prasarana. Nilai bobot keempat alternatif tersebut disajikan pada Tabel 34.
Tabel 34 Bobot alternatif sub kriteria hilangnya ruang interaksi sosial No.
Alternatif Bobot
1. Kompensasi bidang pendidikan beasiswa
0,361153 2.
Kompensasi bidang kimpraswil sarana prasarana 0,150727
3. Kompensasi bidang ekonomi sumber pendapatan
0,312986 4.
Kompensasi relokasi 0,175134
110
2 Sub kriteria perubahan basis produksi masyarakat
Hasil analisis sub kriteria perubahan basis produksi masyarakat disajikan pada Tabel 35. Pada sub kriteria perubahan basis produksi masyarakat,
terdapat 4 alternatif kebijakan yang dapat dilkukan. Berdasarkan bobotnya, yang paling tertinggi adalah 1 kompensasi bidang ekonomi, 2 kompensasi bidang
pendidikan, 3 kompensasi bidang relokasi dan 4 kompensasi bidang kimpraswil seperti disajikan pada Tabel 35.
Tabel 35 Bobot alternatif sub kriteria perubahan basis produksi masyarakat No.
Alternatif Bobot
1. Kompensasi bidang pendidikan beasiswa
0,274650 2.
Kompensasi bidang kimpraswil sarana prasarana 0,174707
3. Kompensasi bidang ekonomi sumber pendapatan
0,312183 4.
Kompensasi relokasi 0,238460
C. Kriteria ekologi
Pada kriteria ekologi, terdapat dua sub kriteria yaitu kelestarian habitat perairan pesisir dan keragaman biota pesisir. Berdasarkan hasil analisis menurut
penilaian responden, kedua sub kriteria memiliki prioritas yang sama Tabel 36. Tabel 36 Hasil perhitungan prioritas kriteria biologi
No. Sub Kriteria
Bobot 1.
Kelestarian habitat perairan pesisir 0,5000
2. Keragaman biota pesisir
0,5000 Habitat perairan yang terjaga kondisinya akan mendukung proses kegiatan
penangkapan ikan. Habitat yang lestari akan sangat berdampak terhadap ketersediaan ikan di perairan tersebut. Jika habitatnya terpelihara, maka ikan-
ikan akan senang berkumpul di perairan tersebut karena daya dukung perairannya untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan. Karena kelestarian
SDI menyangkut masa depan produktivitas perikanan. Jika habitatnya bagus, juga akan berpengaruh terhadap keragaman biota pesisir.
111
1 Sub kriteria kelestarian habitat perairan pesisir
Hasil analisis sub kriteria keberlanjutan SDI seperti yang tersaji pada Tabel 37, menunjukkan bahwa kompensasi bidang pendidikan memiliki bobot
paling tinggi diikuti bidang ekonomi, relokasi dan terakhir bidang kimpraswil. Tabel 37 Bobot alternatif sub kriteria kelestarian habitat perairan pesisir
No. Alternatif
Bobot 1.
Kompensasi bidang pendidikan beasiswa 0,331768
2. Kompensasi bidang kimpraswil sarana prasarana
0,147650 3.
Kompensasi bidang ekonomi sumber pendapatan 0,299240
4. Kompensasi relokasi
0,221342
2 Sub kriteria keragaman biota pesisir
Hasil analisis alternatif pada sub kriteria keragaman biota pesisir disajikan pada Tabel 38. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kompensasi bidang
pendidikan memiliki bobot yang paling tinggi. Sementara itu kompensasi bidang kimpraswil memiliki bobot yang paling rendah.
Tabel 38 Bobot alternatif sub kriteria keragaman biota pesisir No.
Alternatif Bobot
1. Kompensasi bidang pendidikan beasiswa
0,324873 2.
Kompensasi bidang kimpraswil sarana prasarana 0,178803
3. Kompensasi bidang ekonomi sumber pendapatan
0,302706 4.
Kompensasi relokasi 0,193619
D. Kriteria ekonomi
Kriteria teknis memiliki dua sub kriteria yaitu sub kriteria perubahan aktivitas ekonomi dan sub kriteria tingkat pendapatan masyarakat. Hasil analisis
kedua sub kriteria tersebut disajikan pada Tabel 39. Berdasarkan Tabel 39, dapat diketahui bahwa nilai bobot prioritas antar kedua kriteria memiliki bobot yang
sama yaitu 0,500 yang berarti bahwa untuk bobot seluruh kriteria ekonomi dinilai memiliki taraf kepentingan yang sama sehingga antara satu sub kriteria dengan
sub kriteria yang lain tidak saling mendominasi.
112 Tabel 39 Hasil perhitungan prioritas kriteria teknis
No. Sub Kriteria
Bobot 1.
Perubahan aktivitas ekonomi 0,5000
2. Tingkat pendapatan masyarakat
0,5000
1 Sub kriteria perubahan aktivitas ekonomi
Hasil analisis sub kriteria perubahan aktivitas ekonomi disajikan pada Tabel 40. Kompensasi bidang ekonomi memiliki bobot yang paling tinggi
dibandingkan yang lain. Sementara itu kompensasi bidang relokasi memiliki bobot yang paling rendah. Hal ini terkait dengan aktivitas ekonomi yang
sebenarnya secara alamiah dapat dilakukan oleh masyarakat di Teluk Jakarta. Tabel 40 Bobot alternatif sub kriteria perubahan aktivitas ekonomi
No. Alternatif
Bobot 1.
Kompensasi bidang pendidikan beasiswa 0,284229
2. Kompensasi bidang kimpraswil sarana prasarana
0,188760 3.
Kompensasi bidang ekonomi sumber pendapatan 0,374979
4. Kompensasi relokasi
0,152032
2 Sub kriteria tingkat pendapatan masyarakat
Hasil analisis sub kriteria tingkat pendapatan masyarakat disajikan pada Tabel 41. Kompensasi bidang relokasi memiliki bobot yang paling tinggi
dibandingkan yang lain. Sementara itu, kompensasi bidang kimpraswil memiliki bobot yang palingg rendah dibandingkan yang lain.
Tabel 41 Bobot alternatif sub kriteria tingkat pendapatan masyarakat No.
Alternatif Bobot
1. Kompensasi bidang pendidikan beasiswa
0,219494 2.
Kompensasi bidang kimpraswil sarana prasarana 0,187841
3. Kompensasi bidang ekonomi sumber pendapatan
0,286152 4.
Kompensasi relokasi 0,306513
5.6.3 Analisis perbandingan menyeluruh