Strategi Adaptasi Nelayan Policy Analysis of Reclamation Impact to Coastal Fisheries in Jakarta Bay

89 memperhatikan biaya lingkugan yang tidak konstan akan diperoleh sekitar Rp 193 trilyun. Tabel 27 Nilai NPV dengan skenario net benefit tanpa external dan external yang berkurang Total NPV NetBC NetBCext r=12 624.994 -22.862 r=8 971.640 51.819 r=3 1701.700 192.926 Perubahan nilai manfaat bersih sepanjang periode reklamasi dengan tingkat suku bungan yang berbeda dan dengan skenario pengurangan kerusakan lingkungan dapat dilihat pada Gambar 23 berikut. Gambar 23 Nilai PV Net Benefit dengan nilai kerusakan yang berkurang

5.4 Strategi Adaptasi Nelayan

Perubahan lingkungan pesisir akibat adanya reklamasi di Teluk Jakarta akan mengakibatkan dampak langsung baik pada perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Secara alamiah nelayan akan melakukan pola adaptasi terhadap perubahan tersebut dengan tujuan untuk dapat mempertahan -200 -150 -100 -50 50 100 150 200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 N e t B C R p t ri ly u n Tahun DPVBC12 PPVEBC12 DPVBC8 PPVEBC8 DPVBC3 PPVEBC3 90 pendapatan dan perekonomian keluarga. Fokus analisis strategi adaptasi nelayan dilihat berdasarkan 2 kategori utama, yaitu bagaima astragei adaptasi nelayan ketika terjadi penurunan produktivitas perikanan penangkapan dan budidaya serta jenis strategi yang akan dilakukan nelayan ketika sudah tidak dapat melakukan usaha penangkapan akibat adanya reklamasi. Secara umum terdapat 2 strategi utama yang akan dilakukan nelayan di Muara Baru, Muara Angke dan Cilincing jika terjadi penurunan hasil tangkapanbudidaya Gambar 24. Strategi tersebut adalah berpindah lokasi penangkapan budidaya serta mempertinggi frekuensi melaut dalam satu musim. Hanya sekitar 6 responden yang menyatakan akan mengganti alat tangkap yang digunakan sebagai bentuk strategi adaptasi. Nelayan akan tetap mencari ikan menskipun harus berpindah lokasi yang relatif lebih jauh karena keahlian inilah yang telah mereka kuasai. Hal ini senada dengan ungkapan Wiyono 2008 yang menyebutkan bahwa nelayan relatif akan tetap bekerja sebagai nelayan meskipun hasil tangkapannya menurun. Gambar 24 Strategi adaptasi nelayan menghadapi penurunan hasil tangkapan akibat reklamasi 10 20 30 40 50 60 70 P er sen tase Jaw ab an R esp o n d en Strategi Adaptasi Nelayan Muara Baru Muara Angke Cilincing 91 Bekerja sebagai nelayan menjadi pilihan utama dari adaptasi nelayan untuk menghadapi hilangnya DPI atau lahan budaya di setiap wilayah. Meskipun harus berpindah ke lokasi yang lain umumnya nelayan akan tetap melanjutkan usahanya dibidang perikanan seperti disajikan pada Gambar 25. Strategi yang lain yang akan dilakukan adalah mencari pekerjaan lain dalam bentuk berdagang atau bertani. Selain itu, peran anggota keluarga lainnya juga dapat dioptimalkan. Strategi lain yang mungkin dilakukan sebenarnya adalah melalui pemberdayaan istri nelayan. Penghasilan istri nelayan bahkan dapat menyelamatkan ekonomi keluarga Zid 2011. Melalui pengembangan mata pencaharian alternatif, misalnya berjualan di pasar, membuka warung, bekerja sebagai buruh pada usaha pengolahan ikan atau membentuk kelompok usaha bersama diharapkan keluarga nelayan akan memperoleh penghasilan tambahan. Gambar 25 Strategi adaptasi nelayan menghadapi hilangnya daerah penangkapan atau lahan budidaya perikanan Wagiu 2011 mengemukakan bahwa reklamasi yang dilakukan di Pantai Manado telah mengakibatkan menurunnya tingkat pendapatan yang berdampak langsung pada kehidupan ekonomi sosial masyarakat nelayan. Strategi yang dipilih responden merupakan bentuk adaptasi agar tetap mampu mendapatkan 10 20 30 40 50 60 P er sen tase Jaw ab an R esp o n d en Strategi Adaptasi Nelayan Muara Baru Muara Angke Cilincing 92 sumber pendapatan yang sama sehingga ekonomi keluarga akan tetap stabil. Reklamasi pantai di Manado juga telah membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan reklamasi selain tetap bekerja sebagai nelayan Wunas dan Lumain 2003. Priyandes dan Majid 2009 mengemukakan bahwa nelayan di Pulau Batam yang terdampak reklamasi kemudian beralih profesi menjadi pedagang dan buruh. Namun karena keterampilan berdagang dan buruh yang dimiliki sangat minim, pada akhirnya banyak dari mereka yang bangkrut. Pasca kebangkrutan, mereka kemudian kembali bekerja sebagai nelayan dan berpindah ke daerah lain yang tidak terdampak oleh reklamasi dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

5.5 Analisisis Kebijakan