Alat penangkapan ikan Armada penangkapan

57

4.6 Unit Penangkapan Ikan

4.6.1 Alat penangkapan ikan

Alat tangkap yang dioperasikan khusus di wilayah Teluk Jakarta sangat beragam antara lain bagan tancap, bagan perahu, sero, jaring insang, payang, rawai, dogol dan pancing. Pada perikanan pantai, bagan tancap dan bahan perahu telah menjadi pilihan nelayan Jakarta untuk memperoleh hasil tangkapan berupa ikan teri atau cumi-cumi. Wilayah pengoperasiannya yang relatif dekat dengan pantai tidak membutuhkan waktu lama dan BBM yang banyak untuk menjangkaunya. Perkembangan jumlah dan jenis alat tangkap di DKI Jakarta tahun 2006-2011 disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Jumlah dan jenis alat tangkap di DKI Jakarta tahun 2006-2011 No. Jenis Alat Tangkap Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 1. Payang 662 662 712 712 712 341 2. Dogol 457 457 497 497 497 437 3. Pukat cincin 269 269 279 279 279 282 4. Jaring insang hanyut 396 396 960 960 737 975 5. Bagan perahu 133 133 553 553 78 553 6. Bagan tancap 124 124 124 124 180 7. Jaring angkat lainnya 601 648 408 431 8. Rawai 2.822 2.822 2.822 2.822 2.537 2.537 9. Pancing lainnya 731 766 685 691 691 691 10. Pancing tonda 126 126 126 126 126 126 11. Bubu 5.420 5.420 4.927 1.849 1.849 1.849 12. Muroami 641 641 798 109 101 12 13. Lain-lain 4.636 4.974 5.026 301 5503 2.730 Total 17.018 17.438 1.7917 9.023 13.721 10.533 Sumber: DKP 2009 dan Sidatik KKP 2012 Kelompok perangkap dan pancing merupakan jenis alat tangkap yang dominan dengan rawai dan bubu sebagai alat tangkap yang memiliki persentase paling tinggi, masing-masing 32 dan 24 Sementara itu pukat cincin hanya memiliki persentase sebesar 4. Kecilnya persentase purse seine disebabkan oleh tingginya biaya investasi yang harus dikeluarkan nelayan untuk menjalan 58 usaha penangkapan dengan alat tangkap ini. Komposisi jenis alat tangkap di DKI Jakarta tanhun 2011 disajikan pada Gambar 10. Gambar 9 Bagan tancap di Teluk Jakarta Gambar 10 Komposisi jumlah alat tangkap di DKI Jakarta tahun 2011 59

4.6.2 Armada penangkapan

Jumlah armada penangkapan di Teluk Jakarta tahun 2011 sebanyak 5.292 unit yang didominasi oleh armada penangkapan 10 GT. Sementara itu armada dengan volume 100 GT jumlahnya hanya 860 unit seperti disajikan pada Gambar 11. Gambar 11 Jumlah armada penangkapan di DKI Jakarta tahun 2011 Jumlah armada penangkapan tahun 2009 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya Tabel 13. Hal ini dapat disebabkan oleh kepindahan armada penangkapan yang sebelumnya berbasis di Jakarta berpindah ke lokasi lain disekitar Jakarta. Persaingan usaha yang semakin ketat serta trend penurunan hasil tangkapan nelayan di perairan Teluk Jakarta menjadi pemicu kepindahan tersebut. Tabel 13 Jumlah armada penangkapan di DKI Jakarta tahun 2005-2009 Tahun Jumlah armada penangkapan unit Total 0-5 GT 5-10 GT 10-20 GT 10-30 GT 30-50 GT 50 GT 2005 451 1.343 615 421 45 726 5.028 2006 406 1.209 554 379 39 653 4.523 2007 430 1.276 659 354 34 760 4.609 2008 460 1.858 430 596 51 564 4.855 2009 435 1.427 210 485 108 450 3.115 2010 1.716 1.907 247 280 169 1.391 5.710 2011 1.728 1.563 172 281 189 1.359 5.292 60 Gambar 12 Kapal jaring insang yang sedang melakukan penangkapan ikan di Teluk Jakarta

4.6.3 Nelayan dan rumah tangga perikanan