Molecular Distilation HASIL DAN PEMBAHASAN
72 HE
– 3 : Kondensor Molecullar Distillation DF
– 1 : Distilasi Fraksinasi Vakum MD -1
: Molecullar Distillation Dari Gambar 15 dapat diketahui gambaran secara menyeluruh tentang
perancangan proses Isolasi Sitronelal dari Minyak Sereh Wangi. Minyak Sereh Wangi yang telah diperiksa komposisi kandungan komponen-komponennya
dengan alat GC-MS dimasukkan ke dalam tangki penampungan T-1. Dari tangki penampungan T-1, dengan suhu kamar 25
C – 27
C di pompa P-1 untuk masuk ke pre-heater HE-1. Fungsi pre-heater disini adalah untuk mengatur
agar Minyak Sereh Wangi tidak mengalami perubahan suhu secara mendadak sehingga proses penguapan dari fraksi-fraksi yang terkandung di dalam Minyak
Sereh Wangi bisa berjalan pelan-pelan smooth dan akibatnya proses penguapan dari fraksi-fraksi Minyak Sereh Wangi ini bisa berjalan dengan baik. Fungsi
heater adalah meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi supaya energi
yang digunakan di dalam sistem fraksinasi bisa langsung dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya, jadi tidak perlu untuk memanaskan bahan terlebih dahulu
sehingga suhu bahan sesuai atau sama dengan suhu yang ada pada kolom fraksinasi. Di dalam kolom fraksinasi DF-1 Minyak Sereh Wangi mengalami
proses fraksinasi atau pemisahan komponen sesuai dengan titik didih masing- masing fraksi yang dikehendaki. Dalam hal ini, fraksi Limonen mempunyai titik
didih yang lebih rendah dari pada Sitronelal. Karena itu diharapkan fraksi ini telah menguap pada pre-heater sehingga selanjutnya tidak mempengaruhi perolehan
kadar dari fraksi pertama yang keluar dari alat fraksinasi vakum ini, yaitu fraksi mengandung banyak Sitronelal. Setelah diperkirakan fraksi mengandung banyak
sitronelal ini telah habis terfraksinasi, kemudian destilat yang telah dihasilkan diambil dengan jalan menghentikan sistem fraksinasinya sebentar melalui
penutupan valve yang ada pada alat fraksinasi tersebut. Jumlah volume destilat yang digunakan sebagai prakiraan untuk pengambilan destilat dari fraksi yang
diinginkan ini berdasarkan hasil perhitungan di atas, yaitu volume umpan atau volume Minyak Sereh Wangi yang masuk alat, dikalikan dengan kadar hasil
analisis GC-MS dari fraksi yang bersangkutan. Setelah itu valve dibuka lagi dan proses fraksinasi dilanjutkan untuk memperoleh fraksi kedua atau fraksi
73 mengandung banyak Sitronelol yang mempunyai titik didih lebih tinggi dari pada
fraksi Sitronelal pada tekanan vakum 1 mBar, titik didih Sitronelal adalah 44 C,
Sitronelol adalah 66,4 C dan Geraniol adalah 69,2
C, demikian seterusnya sampai fraksi ke tiga atau fraksi mengandung banyak Geraniol terambil. Dalam
hal ini, aliran Minyak Sereh Wangi dari preheater ke alat distilasi fraksinasi vakum disebut aliran 1, kemudian aliran destilat yang diinginkan disebut aliran-2
aliran atas, sedangkan aliran residunya disebut aliran 2a atau aliran bawah. Uap dari fraksi yang ada dalam aliran-2 kemudian dicairkan melalui kondensor dari
alat distilasi fraksinasi vakum HE-2, Untuk proses dengan sistem batch destilat ini ditampung atau diambil terlebih dahulu, tapi untuk sistem continyu destilat dari
fraksi yang dihasilkan ini lansung dipompa P-3 untuk masuk kedalam alat Molecullar Distillation MD-1
. Dalam alat MD-1 ini fraksi tersebut mengalami proses isolasi seperti yang telah diuraikan sebelumnya dan sebagai gambaran
terakhir, uap dari fraksi yang diinginkan tersebut dicairkan dalam kondenser Molecullar Distillation
HE-3 dan setelah itu destilat ini ditampung dalam Tangki Penampung Destilat T-3, dalam hal ini Sitronelal, sedangkan residunya
di pompa dengan Pompa Residu Molecullar Distillation P-5 dan dimasukkan kedalam Tangki Residu T-4 yang masih mengadung fraksi mengandung banyak
Sitronelol, Geraniol dan lain-lain. Dalam hal ini, fraksi –fraksi yang telah
dihasilkan dari proses distilasi fraksinasi vakum tersebut di atas di analisis laju fraksinasinya, sifat-sifat fisiko-kimianya dan kadarnya. Karena dari hasil analisis
GC-MS menunjukkan bahwa perolehan kadar dari fraksi-fraksi yang diinginkan masih relatif rendah, maka sebagai upaya untuk meningkatkan kadar dari
fraksi-fraksi ini dilakukan proses isolasi lanjutan dengan menggunakan alat Molecullar Distillation
MD-1. Dalam hal ini fraksi yang telah diteliti baru fraksi mengandung banyak Sitronelal menjadi fraksi Sitronelal. Melalui proses isolasi
dengan menggunakan alat Molecullar Distillation ini kadar fraksi Sitronelal yang semula hanya 82,61 bisa meningkat menjadi 98,91. Kadar Sitronelal yang
diperoleh ini lebih tinggi dari pada hasil penelitian sebelumnya 96,1030 . Disarankan kepada yang berminat dengan hasil penelitian ini untuk melanjutkan
proses isolasi terhadap fraksi mengandung banyak sitronelol dan mengandung banyak geraniol.
74 Untuk memperoleh rancangan proses yang terbaik sehingga dapat dihasil
kan Sitronelal dengan kadar kemurnian yang tinggi seperti tersebut di atas, perlu memperhatikan kondisi proses yang dipaka. Dalam hal ini, kondisi proses yang
harus disiapkan adalah dengan menggunakan alat Distilasi Fraksinasi Vakum yang mempunyai tekanan sampai 1 mBar, karena proses ini menggunakan tekanan
vakum 1 mBar dan suhu disekitar titik didih masing-masing fraksi yang akan di isolasi atau yang diinginkan, reflux ratio 2010, selalu dijagadimonitor agar
kolom fraksinasinya tidak dalam keadaan banjir, waktu fraksinasinya harus tepat tidak boleh kelamaan tapi juga tidak boleh terlalu cepat supaya dapat diperoleh
destilat dengan kualitas yang bagus dan mempunyai kadar kemurnian yang tinggi. Selain itu, jumlah destilat untuk masing-masing fraksi yang diinginkan, harus
dianalisis atau dihitung terlebih dahulu agar diperoleh rendemen yang optimal, ,Kualitas bahan harus bagus dan memenuhi syarat mutu baik secara
nasional maupun internasional, dimana hal ini dapat dianalisis dengan menggnakan bantuan alat GC-MS, Dalam upaya meningkatkan kadar fraksi yang
diinginkan, perlu disiapkan alat Molecullar Distillation dan juga alat GC-MS. Setiap produk atau fraksi yang diperoleh dari proses ini di analisis sifat fisiko
kimianya guna mengetahui sejauh mana efektifitas setiap tahapan proses yang dijalankan. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam melakukan proses
fraksinasi atau isolasi Sitronelal ini adalah informasi mengenai peluang atau prospek pasar dari Sitronelal ini. Faktor penting lainnya dalam perancangan
proses ini adalah perhitungan mengenai neraca masa dan neraca energi dimana kedua faktor ini akan berdampak pada penentuan spesifikasi alat yang akan
digunakan dan juga biaya investasi yang dibutuhkan jika rancangan proses ini akan diterapkan pada skala industri. Uraian lebih rinci tentang kondisi terbaik
untuk fraksinasi atau isolasi komponen utama Minyak Sereh Wangi ini khususnya Sitronelal sudah dipaparkan pada halaman-halaman sebelumnya.