Bahan Penolong, Utilities, Biaya Proses,

100 Rpkg, pendapatan tenaga kerja , persentase sumbangan input lain serta persentase keuntungan perusahaan. Secara lebih ringkas, perhitungan atau analisis nilai tambah ini dapat dilihat pada Tabel 24 sebagai berikut : Tabel 24. Hasil Perhitungan Nilai Tambah Industri Fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal No. Variabel Perhitungan Nilai

I. Output, Input dan Harga

1. Output kgth a 64.800 2. Bahan kgth b 90.000 3. Tenaga Kerja HOKth c 17.100 4. Faktor konversi d = ab 0,72 5. Koefisien Tenaga Kerja HOKkg e = cb 0,19 6. Harga output Rpkg f 865.278 7. Upah rata-rata tenaga kerja RpHOK g 50.601

II. Pendapatan dan Keuntungan

1. Harga Bahan RpKg h 185.000 2. Harga output Rpkg f 865.278 3. Sumbangan input lain Rpkg i 53.572 4. Nilai output Rpkg j = dxf 623.000 5. a. Nilai Tambah Rpkg k = j-i-h 384,428 b. Rasio nilai tambah l = kj x 100 61,71 6. a. Imbalan tenaga kerja Rpkg m = e x g 9,614 b. Bagian tenaga kerja n = mk x 100 2,5 7. a. Keuntungan Rpkg o = k - m 374.814 b. Tingkat keuntungan p = oj x 100 60,16

III. Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi

1. Marjin Keuntungan Rpkg q = j- h 438.000 2. Pendapatan tenaga kerja r100 = mq x 100 2,20 3. Sumbangan input lain s = iq x 100 12,23 4. Keuntungan perusahaan t = oq x 100 85,57

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan 1. Koondisi terbaik untuk mewujudkan rancangan proses fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal adalah dengan menggunakan alat Distilasi Fraksinasi Vakum yang mempunyai tekanan kerja sampai 1 mBar dan dilanjutkan dengan penggunaan alat Molecullar Distillation. Fraksi kaya Sitronelal dapat disolasi dengan baik dengan menggunakan tekanan vakum sebesar 1 mBar, Refluks Ratio 20:10. Suhu di sekitar titik didih Sitronelal adalah 44 o C - 55.17 o C. 2. Pada kondisi tersebut, laju isolasi fraksi yang mengandung banyak Sitronelal adalah sebesar 5,22 mlmenit. 3. Tingkat kemurnian awal Fraksi yang mengandung banyak Sitronelal hasil proses fraksinasi dengan menggunakan alat Distilasi Fraksinasi Vakum sebesar 84,51, kemudian setelah proses isolasi lanjutan dengan menggunakan alat Molecular Distillation, meningkat menjadi 97,05 o C. Tingkat kemurnian tertinggi yang dicapai oleh Sitronelal, ini merupakan proses ramah lingkungan karena sama sekali tidak menggunakan bahan kimia sebagai reagent atau stimulan. Kualitas yang mencakup sifat fisik dan kimiawi Fraksi yang mengandung banyak Sitronelal, Fraksi yang mengandung banyak Sitronelol, dan Fraksi yang mengadung banyak Geraniol yang dihasilkan dengan kondisi fraksinasi ini memenuhi syarat mutu SNI maupun Internasional EOA. 4. Berdasarkan hasil kajian kelayakan finansial pengadaan pabrik Fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal yang merupakan pengembangan pabrik berbahan minyak atsiri dan turunannya, dengan Input 600 kgproses yang menggunakan kriteria kelayakan yaitu NPV sebesar Rp 66.806.531.218,43; Net BC sebesar 4,06; IRR = 38 ; dan PBP sebesar 3,58 tahun, maka penerapan rancangan proses Fraksinasi dan isolasi Sitronelal dalam rangka pengembangan industri berbahan minyak atsiri dan produk turunannya ini dapat dinyatakan layak untuk direalisasikan atau dilaksanakan. 102 5. Penumbuhkembangan pabrik fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal yang merupakan pengembangan dari pabrik berbahan minyak atsiri dan turunannya ini masih dinyatakan layak dilaksanakan meskipun terjadi kenaikan harga bahan. sampai maksimum 24, penurunan harga jual produk sampai maksimum 14,2, dan kenaikan suku bunga bank sampai maksimum 300 atau 3 kali lipat dari semula 12. 6. Berdasarkan hasil perhitungan, jika rancangan proses fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan isolasi Sitronelal ini diterapkan pada industri maka nilai tambah yang diperoleh adalah sebesar Rp 384.428kg produk, rasio nilai tambah sebesar 61,71, imbalan kepada tenaga kerja yang terlibat dengan kegiatan ini sebesar Rp.9.614kg, dan tingkat keuntungan perusahaan sebesar 85,57. 5.2.Saran Mengacu pada hasil kajian kelayakan finansial untuk penerapan proses fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan dan Isolasi Sitronelal ini yang ternyata sangat atraktif dan profitabel maka perlu untuk : 1. Melanjutkan penelitian ini dengan teknik proses yang sama untuk fraksi yang banyak mengandung Sitronellol dan fraksi yang banyak mengandung Geraniol. 2. Mensosialisasikan dan mengadakan program pendampingan untuk mengaplikasi teknik Fraksinasi dan isolasi komponen penting minyak sereh wangi guna mewujudkan berdirinya industri “antara” atau intermediate yang sangat dibutuhkan oleh industri hilirnya. . DAFTAR PUSTAKA Agustian E., Sulaswatty A., Tasrif, Laksmono J.A. dan Adilina I.B. 2005. Pemisahan Sitronelal Dari Minyak Sereh Wangi Menggunakan Unit Fraksionasi Skala Bench. J. Tek 1nd. Pert. Vol 172,49-53 Anonim. 2006. Sifat Fisikokimia Minyak Sereh Wangi. Laboratorium Pengawasan Mutu Minyak, Bogor. Anonim. 2007. Kromatografi Lapis Tipis. www.chemistry.org [28 Januari 2012] Anonim. 2007.Sereh. URL:http:www.iptek.net.ididpd_tanobatview.phpid. [15 Januari 2012]. Anonim. 1990. Essential Oil. Volume V. Van Nostrand Reinhold Co., New York. Batistella, C.B., Maciel, M.R.W., 1998. Recovery of carotenoids from palm oil by molecular distillation. Comput. Chem. Eng. 22, S53 –S60. Boelens M.H.1994. Sensory of Chemical Evaluation of Tropical Graas Oil. Perfumer and Fiavorist., 29-33 Chen, F., Cai, T., Zhao, G., Liao, X., Guo, L., Hu, X. 2005. Optimizing conditions for the purification of crude octacosanol extract from rice bran wax by molecular distillation analysed using response surface methodology. Journal of Food Engineering, 701, 47 –53. Cyengros, J. 1995. Physical refining of edible oils. Journal of the American Oil Chemists’ Society, 72, 1193–1196. Cook, T. M dan D. J Cullen. 1987. Industri Kimia, Operasi, Aspek-Aspek Keamanan dan Kesehatan. Terjemahan. PT. Gramedia, Jakarta. Djojosumarto, P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Cetakan 1. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Fahn, A. 1988. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga . Gadjah Mada University,Yogyakarta. 1998: 309-441 Furniss, B. S., Hannaford, V. Rogers, P. W. G. Smith dan A. R. Tatchell. 1984. Vogel’s Text Book of Practical Organic Chemistry. ELBS, Longman. Geankopolis, G. J. 1983. Transport Process and Unit Operation, 2 nd ed . Allynd Bacon. Gray, C., P. Simanjuntak, L. K. Sabur, P. F. L. Maspaitella dan R. O. G Varley. 1992. Pengantar Evaluasi Proyek. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Guenther, E. 2006. The Essential Oil. Vol I. Robert W. Kringer, Article Publishing Co., Inc. Huntington, New York. Guenther E, 1990, “Minyak Atsiri, Jilid IV A”, terjemahan, Ketaren, R. S. Dan R. Mulyono, UI Press, Jakarta, Guenther, E, 1968, Minyak Atsiri, terjemahan, Ketaren, R. S. Dan R. Mulyono, UI Press, Jakarta Handojo, Lida. 1995. Teknologi Kimia Jilid II. PT. Gramedia, Jakarta.