Tahap 2 : Karakterisasi Senyawa Kimia yang Terdapat di Dalam Minyak

51 Untuk lebih jelasnya sifat fisik dan kimiawi dari Minyak Sereh Wangi-1 dan Minyak Sereh Wangi-2 yang dipakai sebagai bahan percobaan ini dibandingkan dengan syarat mutu pada SNI dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Sifat Fisik dan Kimiawi Minyak Sereh Wangi-1 dan Wangi-2 Dibandingkan dengan Syarat Mutu Yang Ada Pada SNI No Parameter Mutu Hasil Uji Bahan Yang Digunakan Untuk Percobaan Standar Mutu SNI 06-3953- 1995 Minyak Sereh Wangi-1 Minyak Sereh Wangi-2 1. Bobot Jenis 20 C20 C grcm 3 0,887 0,883 0,880 – 0,922 2. Indeks Bias n 20 C 1,4692 1,4718 1,466 – 1,475 3. Warna Kuning pucat Tak berwarna Kuning pucat Tak berwarna Kuning pucat - kuning kecoklatan 4. Kelarutan dalam etanol 80 1 : 2 jernih, dst 1 : 2 jernih, dst 1 : 2, Jernih, dst 5. Lemak Negatif Negatif Negatif 6. Alkohol Tambahan Negatif Negatif Negatif 7. Minyak Pelikan Negatif Negatif Negatif 8. Minyak Terpentin Negatif Negatif Negatif Dari Tabel 7, dapat dilihat bahwa sifat fisik dan kimiawi Minyak Sereh Wangi-1 dan Minyak Sereh Wangi-2 memenuhi semua parameter mutu yang dipersyaratkan pada Standar Nasional Indonesia SNI 06-3953-1995. Sehubungan dengan karakterisasi tersebut di atas dan juga seperti yang telah disampaikan terdahulu, dimana menurut hasil analisis dengan menggunakan GC-MS, secara keseluruhan komponen yang menyusun bahan yang dipakai dalam percobaan ini yaitu Minyak Sereh Wangi-1 terdiri dari 69 komponen, sedangkan Minyak Sereh Wangi-2 terdiri dari 36 komponen, namun diantara komponen-komponen tersebut yang kadarnya di atas 1 dan tingkat kemiripannya dengan standar library yang dimiliki oleh GC-MS yang bersangkutan di atas 90 adalah seperti yang tercantum pada Tabel 8. 52 Tabel 8. Komposisi Komponen Penyusun Bahan I dan II Berdasarkan Hasil Analisis Menggunakan GC-MS No Nama Komponen Kadar dan tingkat Kemiripan Komponen yang terkandung dalam Bahan Minyak Sereh Wangi -1 Minyak Sereh Wangi -2 Kadar Tingkat Kemiripan Kadar Tingkat Kemiripan 1 Limonen 3,80 98 2,60 98 2 Linalol 1,62 97 1,08 96 3 Sitronelal Rhodinal 35,53 98 44,27 98 4 Isopulegol 1,06 95 0,43 99 5 Sitronelol Rodinol 15,43 98 13,80 98 6 Geraniol 15,94 95

17,51 95

7 Natural Rhodinol, acetylated 2,03 91 3,16 98 8 Nerol Neryl alcohol Geranyl Alcohol 1,34 91 2,71 91 9 Beta Elemene 1,41 99 1,03 99 10 Caryophyllene 4,67 99 3,19 99 11 Delta – Cadinene 2,91 99 1,86 99 12 Elemol 1,76 91 13 Neral acetate .2,71 91 14 Germacrene 1.42 99 1,06 99 15 Lainnya 11.08 4,59 Jumlah 100.00 100.00 Dari Tabel 8, dapat dilihat bahwa dari 69 komponen penyusun Minyak Sereh Wangi-1 dan 36 komponen penyusun Minyak Sereh Wangi-2, yang kadarnya di atas 1 dan tingkat kemiripannya dengan standar library dari GC-MS, ternyata hanya 13 komponen yang kadarnya di atas 90 . Nomor urut komponen-komponen tersebut di atas menunjukkan urutan waktu keluarnya gambar ”puncak” atau peak dari komponen-komponen yang bersangkutan, pada saat dilakukan analisis dengan menggunakan GC-MS. Hal ini sebenarnya juga bisa dipakai sebagai indikasi untuk mengetahui besarnya titik didih komponen yang yang besangkutan. Makin belakangan keluarnya peak hasil analisis GC-MS dari suatu komponen berarti makin tinggi pula titik didih dari komponen yang bersangkutan. Data ini penting untuk bahan pertimbangan pengembangan produk turunan minyak Sereh Wangi. yang bersangkutan. Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa Limonen dan Linalol pada tekanan vakum yang sama, titik didihnya lebih rendah dari pada Sitronelal, sehingga jika dilakukan proses fraksinasi terhadap Sitronelal, pada tekanan vakum dan suhu tertentu, namun dalam hal ini suhu prosesnya lebih rendah dari pada titik didih Sitronelal, maka Limonen dan Linalol