Tahap 1 : Pemilihan Jalur Proses dan Alat Pemroses

48 Ek = pendapatan periode ke-k I = IRR PF, i, k = discount factor

e. PBP

PBP merupakan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyamakan keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi dengan biaya yang dikeluarkan untuk investasi tersebut. Proyek yang layak dilaksanakan adalah yang memiliki nilai PBP minimal Newman, 1990.

f. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa yang akan teradi dengan hasil analisis proyek jika terjadi kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya ataupun pendapatan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakterisasi Bahan Minyak Sereh Wangi

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Minyak Sereh Wangi Citronella Oil tipe Jawa yang dibeli dari salah satu pabrik yang berada di sentra industri kecil, di daerah Wanayasa, Subang, Jawa Barat. Pabrik ini langsung memproduksi minyak sereh wanginya sendiri. Bahan pabrik ini selain diperoleh dari kebunnya sendiri juga dari kebun-kebun di sekitar lokasi pabrik. Dalam rangka mempertinggi perolehan rendemen dan efisiensi proses distilasi Minyak Sereh Wangi ini, bahan yang berupa batang dan daun Tanaman Sereh Wangi ini terlebih dahulu dikering-anginkan selama kurang lebih 2 hari. Pabrik-pabrik dalam lingkungan sentra industri kecil ini sering mendapat bimbingan atau binaan dari instansi terkait di wilayah pemerintah daerah atau pemerintah pusat, sehingga mutu dari produknya lebih bisa terjamin baik. Hasil pemeriksaan dengan GC-MS, menunjukkan bahwa bahan ini mengandung 69 komponen, tapi yang dominan dan terpenting serta ada kaitannya dengan penelitian ini hanya 3 tiga senyawa, yaitu : Sitronelal, Sitronelol dan Geraniol. Menurut hasil pemeriksaan GC-MS, bahan ini mengandung : 35,53 Sitronelal ; 15,43 Sitronelol, dan 15,94 . Geraniol. Menurut standar pasar internasional, kandungan Sitronelal harus lebih tinggi dari pada 35 , oleh karena itu bahan ini memenuhi standar mutu pasar internasional dan selain itu sifat fisik dan kimiawi minyak Sereh Wangi yang digunakan sebagai bahan penelitian ini juga memenuhi syarat mutu berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI. Berdasarkan seluruh hasil fraksinasi dengan menggunakan bahan tersebut di atas, ternyata yang memiliki laju fraksinasi tercepat adalah laju fraksinasi dari perlakuan yang menggunakan tekanan vakum 1 mBar. Untuk lebih meyakinkan hasil fraksinasi dari salah satu perlakuan fraksinasi, khususnya fraksinasi dengan menggunakan tekanan vakum sebesar 1 mm Hg ~ 1 mBar yang dianggap paling baik karena laju fraksinasinya paling cepat tersebut, maka sebagai respon terhadap perkembangan hasil penelitian ini perlu dilakukan ulangan perlakuan dengan menggunakan tekanan vakum 1 mBar. 50 Sehubungan dengan hal tersebut, perlu diadakan tambahan bahan untuk melakukan 3 kali ulangan dari perlakuan fraksinasi dimaksud. dan selain itu juga untuk analisis atau karakterisasi bahan tambahan ini, maka perlu dibeli bahan kedua Minyak Sereh Wangi Citronella Oil sebanyak 6 liter dari tempat yang sama. Seperti halnya bahan pertama, sebelum bahan ini di fraksinasi, terlebih dahulu harus diperiksa komposisi atau senyawa yang terkandung di dalam bahan tersebut dengan menggunakan alat bantu GC – MS. Hasil pemeriksaan dengan GC-MS, bahan kedua ini mengandung 36 komponen, dimana tiga komponen yang dominan dan terpenting serta ada kaitannya dengan penelitian ini adalah : Sitronelal sebanyak 44,27 ; Sitronelol sebanyak 13,80 dan Geraniol. sebanyak 17,51 . Untuk lebih jelasnya karakteristik minyak Sereh Wangi yang dipakai sebagai bahan dalam percobaan, dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Karakteristik Minyak Sereh Wangi Berdasarkan Analisis GC-MS No Komponen Utama Minyak Sereh wangi Kadar berdasarkan Analisis GC-MS Bahan – I Minyak Sereh Wangi – I Bahan – II Minyak Sereh Wangi – II 1. Sitronelal 35.53 44.27 2. Sitronelol 15.43 13.80 3. Geraniol 15.94 17.51 Menurut Virmani 1971 dan Guenther 1968, minyak sereh wangi asal Jawa mengandung komponen sebagai berikut : 32 – 45 Sitronelal; 12 – 18 Geraniol; 11 – 15 Sitronelol; 3 – 8 Geranil asetat; 2 – 4 Sitronelil asetat; 2 - 4 Limonen; 2 – 4 Kadinen, dan selebihnya yaitu sebanyak 2 – 36 adalah Sitral, Kavikol, Eugenol, Elemol, Kadinol, Vanilin, Kamfen, α-Pinen, Linalool, serta β-Kariofilen. Komponen utama minyak sereh wangi, yaitu Sitronelal, Sitronelol, dan Geraniol menentukan intensitas bau harum, nilai, dan harga minyak sereh. Menurut standar pasar internasional, kandungan Sitronelal harus lebih tinggi dari 35. Jika ditinjau dari SNI Minyak Sereh Wangi dan hasil analisis GC-MS tersebut di atas, dapat dinyatakan bahwa mutu Minyak Sereh Wangi yang digunakan sebagai bahan penelitian ini memenuhi stándar pasar internasional maupun domestik. 51 Untuk lebih jelasnya sifat fisik dan kimiawi dari Minyak Sereh Wangi-1 dan Minyak Sereh Wangi-2 yang dipakai sebagai bahan percobaan ini dibandingkan dengan syarat mutu pada SNI dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Sifat Fisik dan Kimiawi Minyak Sereh Wangi-1 dan Wangi-2 Dibandingkan dengan Syarat Mutu Yang Ada Pada SNI No Parameter Mutu Hasil Uji Bahan Yang Digunakan Untuk Percobaan Standar Mutu SNI 06-3953- 1995 Minyak Sereh Wangi-1 Minyak Sereh Wangi-2 1. Bobot Jenis 20 C20 C grcm 3 0,887 0,883 0,880 – 0,922 2. Indeks Bias n 20 C 1,4692 1,4718 1,466 – 1,475 3. Warna Kuning pucat Tak berwarna Kuning pucat Tak berwarna Kuning pucat - kuning kecoklatan 4. Kelarutan dalam etanol 80 1 : 2 jernih, dst 1 : 2 jernih, dst 1 : 2, Jernih, dst 5. Lemak Negatif Negatif Negatif 6. Alkohol Tambahan Negatif Negatif Negatif 7. Minyak Pelikan Negatif Negatif Negatif 8. Minyak Terpentin Negatif Negatif Negatif Dari Tabel 7, dapat dilihat bahwa sifat fisik dan kimiawi Minyak Sereh Wangi-1 dan Minyak Sereh Wangi-2 memenuhi semua parameter mutu yang dipersyaratkan pada Standar Nasional Indonesia SNI 06-3953-1995. Sehubungan dengan karakterisasi tersebut di atas dan juga seperti yang telah disampaikan terdahulu, dimana menurut hasil analisis dengan menggunakan GC-MS, secara keseluruhan komponen yang menyusun bahan yang dipakai dalam percobaan ini yaitu Minyak Sereh Wangi-1 terdiri dari 69 komponen, sedangkan Minyak Sereh Wangi-2 terdiri dari 36 komponen, namun diantara komponen-komponen tersebut yang kadarnya di atas 1 dan tingkat kemiripannya dengan standar library yang dimiliki oleh GC-MS yang bersangkutan di atas 90 adalah seperti yang tercantum pada Tabel 8.