Taksonomi dan Morfologi Bunga Teleng Clitoria ternatea L.
15
yang memiliki 4 gugus hidroksil menunjukkan kestabilan lebih baik dibandingkan dengan petunidin-3-glucoside yang memiliki 5 gugus hidroksil Cabrita et al. 2000
diacu dalam Rein 2005. Kehadiran gugus metoksil dilaporkan menurunkan kestabilan antosianin. Petunidin-3-glucoside yang memiliki gugus metoksil pada atom C-5 gugus
R2 pada Gambar 2 memiliki kestabilan lebih rendah dibandingkan cyanidin-3- glucoside yang memiliki gugus hidrogen, begitu juga halnya dengan peonidin-3-
glucoside yang lebih stabil dibandingkan malvidin-3-glucoside Cabrita et al. 2000 diacu dalam Rein 2005. Kembali, terdapat pengecualian juga pada pola ini. Dilaporkan
bahwa malvidin lebih stabil dibandingkan pelargonidin Mulinacci et al. 2001 diacu dalam Rein 2005 sedangkan peonidin-3-glucoside lebih stabil dibandingkan
pelargonidin-3-glucoside Cabrita et al. 2000 diacu dalam Rein 2005. Keberadaan gugus glikosil meningkatkan kestabilan antosianin. Jadi, antosianin
lebih stabil dibandingkan dengan bentuk aglikonnya yaitu antosianidin. Stabilitas warna cyanidin lebih baik dibandingkan dengan malvidin, tetapi lebih rendah dibandingkan
dengan malvidin-3-glukosida Mazza dan Brouillard 1987 diacu dalam Rein 2005. Jenis gugus glikosil juga memberikan pengaruh terhadap kestabilan antosianin.
Antosianin buah cranberry yang memiliki gugus glikosil galaktosa bersifat lebih stabil dibandingkan dengan yang memiliki gugus glikosil arabinosa Starr Francis 1968
diacu dalam Rein 2005. Antosianin yang memiliki gugus disakarida bersifat lebih stabil daripada yang memiliki gugus monosakarida Broennum-Hansen Flink 1985 diacu
dalam Rein 2005. Gugus asil juga meningkatkan kestabilan antosianin. Antosianin bunga
Tradescantia pallida, bersifat lebih stabil dibandingkan antosianin anggur concord dan kol ungu, diperkirakan karena pola asilasi yang beragam Baublis et al. 1994 diacu
dalam Rein 2005. Antosianin terpoliasilasi lebih stabil dibandingkan dengan yang termonoasilasi, baik pada pH asam maupun alkali Asen 1976 diacu dalam Rein 2005.
Ekstrak lobak merah yang mengandung antosianin terdiasilasi dilaporkan bersifat lebih stabil dibandingkan dengan ekstrak kentang kulit merah yang mengandung antosianin
termonoasilasi Rodriguez-Saona et al. 1999 diacu dalam Rein 2005. Antosianin dengan gugus asil-aromatik bersifat lebih stabil dibandingkan dengan yang memiliki
gugus asil-alifatik Stintzing Carle 2004 diacu dalam Rein 2005. Sementara itu
16
metoksilasi pada gugus asil mampu meningkatkan kestabilan antosianin terhadap paparan panas Sadilova et al. 2006 diacu dalam Nayak 2011.
Mekanisme gugus asil di dalam menstabilkan antosianin diperkirakan karena gugus ini menghambat terjadinya reaksi hidrasi pada antosianin Patras et al. 2010 diacu
dalam Nayak 2011.