39
Tabel 13 Hasil verifikasi proses ekstraksi pada kondisi optimum lama blansir 6 menit, suhu ekstraksi 60
o
C dan lama ekstraksi 30 menit dengan nilai yang diprediksi sesuai model
Ulangan Volum ml
Antosianin mgL Total Fenol mgml
1 38,0
39,55 0,98
2 38,6
41,16 1,16
3 37,2
41,00 1,07
4 37,4
39,05 1,12
5 39,0
42,12 1,03
rata-rata 38,0
40,58 1,07
simpangan baku 0,7668
1,2536 0,0697
CV 2,02
3,09 6,50
Standard error 0,34
0,56 0,03
Confidence interval 95 0,95
1,56 0,09
Prediksi menurut model 37,32 ± 2,21
36,82 ± 8,78 1,08 ± 0,16
Pada metode yang dilakukan oleh Vankar Srivastava 2010 kelopak bunga teleng mengalami proses maserasi berkali-kali sampai kelopak bunga tersebut berwarna
putih, kemudian ekstrak yang diperoleh dipekatkan untuk selanjutnya dilakukan analisis kadar antosianin. Sedangkan proses ekstraksi yang dilakukan pada penelitian ini hanya
dilakukan satu kali. Ampas yang dipisahkan dari ekstrak masih memiliki warna biru yang pekat, yang dapat dikembangkan menjadi produk lain. Misalkan jika dikeringkan
maka dapat diperoleh produk semacam teh seduhan yang mengandung antosianin.
B. Karakterisasi Ekstrak Bunga Teleng
1. Spektrum warna ekstrak hasil proses optimal
Spektrum warna ekstrak bunga teleng yang diekstraksi melalui proses optimum yang terpilih menunjukkan 4 panjang gelombang yang memiliki absorbansi maksimum
dan 1 bahu Gambar 10. Dua di antaranya berada di wilayah ultraviolet, yaitu panjang gelombang 264 nm dan 287 nm. Ini menunjukkan bahwa ekstrak bunga teleng memiliki
kemampuan sebagai tabir surya atau pelindung kulit dari cahaya ultra violet. Dua panjang gelombang maksimal yang lain beserta 1 bahu berada di wilayah cahaya
tampak, yaitu panjang gelombang 574 nm, 619 nm dan 539 nm.
40
Kekhasan struktur flavonoid dapat dikenal melalui adanya 2 pita serapan cahaya pada wilayah ultra violet hingga cahaya tampak, yang dikenal dengan sebutan Pita I dan
Pita II. Pita II dengan serapan maksimum di antara panjang gelombang 240 285 nm
merupakan representasi dari cincin A, sedangkan Pita I dengan serapan maksimum di antara 300
500 nm merupakan representasi dari cincin B Mabry et al. 1970 diacu dalam Green 2007. Sementara itu untuk antosianin serapan maksimum untuk Pita II
dan Pita I secara berturut-turut adalah 265 hingga 275 dan 465 hingga 560 Robards Antolovich 1997 diacu dalam Green 2007. Pada ekstrak bunga teleng Pita II
kemungkinan besar ditunjukkan oleh panjang gelombang 264 dan 287 nm cincin A sistem benzoil dan Pita I ditunjukkan oleh panjang gelombang 539 dan 574 nm cincin
B- sistem sinamoil.
Gambar 10 Absorbansi ekstrak bunga teleng hasil proses ekstraksi optimal
0,2 0,4
0,6 0,8
1
200 250
300 350
400 450
500 550
600 650
700
Panjang gelombang nm A
b so
rb a
n si
264 nm
574 nm 619 nm
287 nm
539 nm