Analisis Kadar Antosianin Monomerik AOAC 2005

39 Tabel 13 Hasil verifikasi proses ekstraksi pada kondisi optimum lama blansir 6 menit, suhu ekstraksi 60 o C dan lama ekstraksi 30 menit dengan nilai yang diprediksi sesuai model Ulangan Volum ml Antosianin mgL Total Fenol mgml 1 38,0 39,55 0,98 2 38,6 41,16 1,16 3 37,2 41,00 1,07 4 37,4 39,05 1,12 5 39,0 42,12 1,03 rata-rata 38,0 40,58 1,07 simpangan baku 0,7668 1,2536 0,0697 CV 2,02 3,09 6,50 Standard error 0,34 0,56 0,03 Confidence interval 95 0,95 1,56 0,09 Prediksi menurut model 37,32 ± 2,21 36,82 ± 8,78 1,08 ± 0,16 Pada metode yang dilakukan oleh Vankar Srivastava 2010 kelopak bunga teleng mengalami proses maserasi berkali-kali sampai kelopak bunga tersebut berwarna putih, kemudian ekstrak yang diperoleh dipekatkan untuk selanjutnya dilakukan analisis kadar antosianin. Sedangkan proses ekstraksi yang dilakukan pada penelitian ini hanya dilakukan satu kali. Ampas yang dipisahkan dari ekstrak masih memiliki warna biru yang pekat, yang dapat dikembangkan menjadi produk lain. Misalkan jika dikeringkan maka dapat diperoleh produk semacam teh seduhan yang mengandung antosianin.

B. Karakterisasi Ekstrak Bunga Teleng

1. Spektrum warna ekstrak hasil proses optimal

Spektrum warna ekstrak bunga teleng yang diekstraksi melalui proses optimum yang terpilih menunjukkan 4 panjang gelombang yang memiliki absorbansi maksimum dan 1 bahu Gambar 10. Dua di antaranya berada di wilayah ultraviolet, yaitu panjang gelombang 264 nm dan 287 nm. Ini menunjukkan bahwa ekstrak bunga teleng memiliki kemampuan sebagai tabir surya atau pelindung kulit dari cahaya ultra violet. Dua panjang gelombang maksimal yang lain beserta 1 bahu berada di wilayah cahaya tampak, yaitu panjang gelombang 574 nm, 619 nm dan 539 nm. 40 Kekhasan struktur flavonoid dapat dikenal melalui adanya 2 pita serapan cahaya pada wilayah ultra violet hingga cahaya tampak, yang dikenal dengan sebutan Pita I dan Pita II. Pita II dengan serapan maksimum di antara panjang gelombang 240 285 nm merupakan representasi dari cincin A, sedangkan Pita I dengan serapan maksimum di antara 300 500 nm merupakan representasi dari cincin B Mabry et al. 1970 diacu dalam Green 2007. Sementara itu untuk antosianin serapan maksimum untuk Pita II dan Pita I secara berturut-turut adalah 265 hingga 275 dan 465 hingga 560 Robards Antolovich 1997 diacu dalam Green 2007. Pada ekstrak bunga teleng Pita II kemungkinan besar ditunjukkan oleh panjang gelombang 264 dan 287 nm cincin A sistem benzoil dan Pita I ditunjukkan oleh panjang gelombang 539 dan 574 nm cincin B- sistem sinamoil. Gambar 10 Absorbansi ekstrak bunga teleng hasil proses ekstraksi optimal 0,2 0,4 0,6 0,8 1 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 Panjang gelombang nm A b so rb a n si 264 nm 574 nm 619 nm 287 nm 539 nm