5.2.6 Tumbuhan penghasil tali, anyaman, dan kerajinan
Beberapa masyarakat Dukuh Sukuh dan Dukuh Gondangrejo sering membuat kerajinan untuk dimanfaatkan sendiri bahkan untuk dijual. Bentuk
kerajinan yang dibuat oleh beberapa masyarakat adalah anyaman tikar dari bahan mendong Fimbristylis globulods. Dahulu masyarakat banyak membuat tikar
untuk dijual, namun karena keterbatasan bahan baku untuk membuat tikar tersebut saat ini masyarakat sudah tidak dapat membuat tikar dari mendong.
Sulitnya memperoleh bahan baku untuk membuat kerajinan memang menjadi alasan utama, namun kurangnya promosi dan sulitnya pemasaran juga
menjadi faktor mulai hilangnya kearifan masyarakat dalam membuat tikar dari mendong. Bagi masyarakat jika ada alur pemasaran yang jelas sebenarnya masih
banyak usaha yang bisa diupayakan untuk memperoleh bahan baku tersebut. Tikar dari mendong sekarang sudah tidak banyak diminati lagi, karena banyaknya tikar
dari bahan lain yang lebih banyak diminati di pasaran. Harapan masyarakat adalah dapat mengembangkan usaha dalam membuat tikar seiring dengan pengembangan
kawasan TAHURA sebagai lokasi wisata. Masyarakat berharap beberapa kerajinan dari masyarakat dapat digunakan sebagai sarana dalam objek wisata
tersebut.
Gambar 27 Anyaman a Mendong bahan anyaman, b Tikar dari mendong. Spesies bambu khususnya bambu petung Dendrocalamus asper
dimanfaatkan masyarakat untuk membuat kerajinan berupa keranjang, tumbu, kukusan dan gedhek dinding rumah dari anyaman bambu. Tidak semua spesies
bambu dapat digunakan untuk membuat anyaman. Bambu yang digunakan biasanya siperoleh dengan membeli dari pedagang dari Karangpandan. Namun
a b
selain itu di hutan kawasan TAHURA juga masih ada bambu yang digunakan untuk kerajinan.
Gambar 28 Kerajinan a Bambu bahan kerajinan, b Keranjang dari bambu. Kayu keras juga dapat digunakan untuk bahan kerajinan, misalnya akar atau
batangnya. Di Dukuh Sukuh dan Dukuh Gondangrejo ada beberapa masyarakat yang memanfaatkan akar dan batang pohon sebagai meja atau kursi yang unik.
Namun hasil tersebut jarang diperjual balikan. Jenis pohon yang sering digunakan adalah pinus Pinus merkusii.
Gambar 29 Hasil kerajinan dari pohon pinus. Beberapa spesies tumbuhan juga dimanfaatkan untuk tali, misalnya rilarat
Rubus chrysophyllus dan banyon Tetrastigma papilosum. Namun spesies tumbuhan tersebut hanya terbatas untuk tali yang dimanfaatkan masyarakat untuk
mengikat kayu bakar yang mereka ambil di dalam hutan atau untuk mengikat rumput.
Masyarakat sekitar TAHURA KGPAA Mangkunagoro I kurang banyak mengetahui kegunaan tumbuhan sebagai bahan penghasil tali, anyaman dan
kerajinan karena menurut mereka tali yang banyak dijual dengan bahan plastik lebih kuat dan praktis. Menurut Anggana 2011 kurangnya pengetahuan
masyarakat dalam pemanfataan tumbuhan sebagai penghasil tali, anyaman dan kerajinan dikarenakan proses regenerasi dari generasi tua ke generasi muda tidak
a b