Tumbuhan untuk keperluan ritual adat dan keagamaan

selain itu di hutan kawasan TAHURA juga masih ada bambu yang digunakan untuk kerajinan. Gambar 28 Kerajinan a Bambu bahan kerajinan, b Keranjang dari bambu. Kayu keras juga dapat digunakan untuk bahan kerajinan, misalnya akar atau batangnya. Di Dukuh Sukuh dan Dukuh Gondangrejo ada beberapa masyarakat yang memanfaatkan akar dan batang pohon sebagai meja atau kursi yang unik. Namun hasil tersebut jarang diperjual balikan. Jenis pohon yang sering digunakan adalah pinus Pinus merkusii. Gambar 29 Hasil kerajinan dari pohon pinus. Beberapa spesies tumbuhan juga dimanfaatkan untuk tali, misalnya rilarat Rubus chrysophyllus dan banyon Tetrastigma papilosum. Namun spesies tumbuhan tersebut hanya terbatas untuk tali yang dimanfaatkan masyarakat untuk mengikat kayu bakar yang mereka ambil di dalam hutan atau untuk mengikat rumput. Masyarakat sekitar TAHURA KGPAA Mangkunagoro I kurang banyak mengetahui kegunaan tumbuhan sebagai bahan penghasil tali, anyaman dan kerajinan karena menurut mereka tali yang banyak dijual dengan bahan plastik lebih kuat dan praktis. Menurut Anggana 2011 kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pemanfataan tumbuhan sebagai penghasil tali, anyaman dan kerajinan dikarenakan proses regenerasi dari generasi tua ke generasi muda tidak a b berjalan dengan baik sehingga pada saa ini hanya beberapa orang saja yang masih menggunakan tumbuhan sebagai bahan tali, anyaman dan kerajinan.

5.2.7 Tumbuhan penghasil kayu bakar

Masyarakat Dukuh Sukuh masih banyak yang menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar. Meskipun subsidi kompor gas sudah masuk di tempat ini namun masyarakat masih banyak yang memanfaatkan kayu bakar. Oleh sebab itu kayu bakar mejadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat. Kayu bakar sebagian besar diperoleh dari hutan. Kayu bakar yang mereka ambil dari hutan biasanya hanya berupa rencek ranting pohon yang sudah jatuh ke tanah Gambar 30. Selain itu hika ada pohon yang tumbang terkadang masyarakat juga mengambilnya untuk kayu bakar. Keterbatasan masyarakat dalam mengambil kayu bakar dipengaruhi oleh status kawasan yang menjadi TAHURA. Spesies yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat terdiri dari 16 spesies dari 14 famili. Contoh spesies yang digunakan oleh masyarakat sebagai kayu bakar antara lain codo Elaeagnus loureirii, cuwut Cyrtandra sp., lempeni Ficus ribes, suren Toona sureni, riralat Rubus chrysophyllus dan beberapa spesies lainnya Lampiran 5. Famili yang banyak dimanfaatkan untuk kayu bakar adalah Myrtaceae. Selain dari spesies yang diperoleh dari hutan beberapa spesies juga berasal dari hasil budidaya di ladang maupun pekarangan masyarakat. Kayu bakar yang diambil oleh masyarakat selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi juga dijual keluar desa misalnya dijual ke daerah Karangpandan dan sekitarnya. Gambar 30 abuah pinus, b kayu yang digunakan untuk kayu bakar. a b