Tipologi masyarakat Metode Analisis Data

tanaman berbatang lebih besar dan lebih keras daripada herba, percabangannya juga lebih tinggi daripada semak. Pohon adalah sebutan untuk tanaman yang berbatang besar dan berkayu Hasim 2009.

3.5.5 Persen bagian yang digunakan

Perhitungan persen bagian yang digunakan untuk mengetahui presentase setiap bagian tumbuhan yang digunakan masyarakat dalam pemanfaatan tumbuhan. Bagian tumbuhan yang digunakan meliputi daun, akar, buah, bunga, batang, kulit kayu, rimpang dan umbi. Perhitungan dilakukan secara umum terhadap semua spesies tumbuhan yang diperoleh dari wawancara, kemudian di analisis berdasarkan pada kelompok penggunaannya. Persen bagian yang digunakan diperoleh melalui perhitungan berikut ini : persen bagian yang digunakan ∑ bagian tertentu yang digunakan ∑ seluruh bagian yang digunakan X

3.5.6 Persen tipe habitat

Perhitungan persen tipe habitat digunakan untuk mengetahui presentase setiap tipe habitat tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Beberapa tipe habitat yang ada di sekitar TAHURA KGPAA Mangkunagoro I adalah kebun, pekarangan dan hutan. Perhitungan dilakukan secara umum terhadap semua spesies tumbuhan yang diperoleh dari wawancara, kemudian di analisis berdasarkan lokasi dimana tumbuhan tersebut diperoleh. Persen tipologi habitat diperoleh melalui perhitungan dengan rumus berikut ini : persen tipe habitat ∑ spesies yang ditemukan di habitat tertentu ∑ seluruh spesies dari seluruhtipe habitat X

3.5.7 Persen budidaya

Perhitungan persen budidaya digunakan untuk mengetahui seberapa besar presentase tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat yang berasal dari hasil budidaya dan berasal dari tumbuhan liar. Perhitungan ini berlaku untuk semua spesies yang ditemukan dari hasil wawancara. Persen budidaya diperoleh melalui perhitungan dengan rumus berikut ini : persen budidaya ∑ spesies yang diperoleh dari hasil budidaya ∑ seluruh spesies yang diperoleh X

3.5.8 Analisis hubungan masyarakat dengan TAHURA KGPAA

Mangkunagoro I Data mengenai keterkaitan masyarakat sekitar dengan kawasan TAHURA KGPAA Mangkunagoro I dibutuhkan untuk mengetahui interaksi antara keduanya, sehingga dapat diketahui pula manfaat dari TAHURA untuk masyarakat serta bagaimana pengaruh antara TAHURA dengan masyarakat maupun masyarakat dengan TAHURA. Jika TAHURA tersebut bernilai positif bagi masyarakat dapat digunakan pula sebagai acuan bagi pengelola bagaiman kebijakan yang tepat dalam pengelolaan sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut dengan tetap menjaga ekosistem hutan TAHURA. Selain itu juga dapat melihat nilai konservasi yang dilakukan masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya di TAHURA tersebut. Sehingga kesinambungan antara pemanfaatan dan pelestarian dapat dikemas dalam satu bentuk upaya konservasi pemanfaatan berkelanjutan.