Pengumpulan Data Primer Tata Laksana

3.3.2 Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder didapatkan melalui bagian admisintrasi, penebangan , atau bagian yang terkait dengan pengangkutan tebu. Data yang dibutuhkan yaitu data aktual realisasi tebang angkut tebu yang telah dilakukan, jadwal penebangan tebu, serta kerjasama atau sistem yang digunakan dari pihak bagian penebangan dengan pabrik dalam melakukan penjadwalan. Data Empiris Contoh Data Empiris Pembuatan kendali yang sesuai yang digunakan untuk mendeteksi perubahan yang dipengaruhi oleh solusi Pemilihan penyelesaian atau solusi optimal berdasarkan analisa alternatif Verifikasi dari solusi atau penyelesaian optimal melalui tahapan implementasi Alat bantu komputer Fakta, ide, pendapat dan lain - lain Informasi dari seluruh sumber yang dibutuhkan Observasi terhadap gejala permasalahan dan masalah yang nyata Definisi permasalah yang sebenarnya atau nyata Pengembangan alternatif penyelesaian berdasarkan faktor – faktor yang mempengaruhi masalah Pengembangan model maksimasi dan minimasi Peralatan Standar Metode, teknik, dan model Gambar 10. Tahapan Pendekatan Berencana Thiearauf dan Klekamp, 1975

3.4 Asumsi dan Standar

3.4.1 Asumsi

Asumsi dibutuhkan untuk menyederhanakan proses perhitungan. Dalam penelitian ini, digunakan beberapa asumsi untuk memudahkan perhitungan, yaitu : a. Semua kendaraan pengangkut tebu adalah identik. Dengan demikian, maka semua kendaraan pengangkut tebu memiliki mesin, daya, kapasitas, dan dimensi yang sama. b. Semua kendaraan angkut tebu tidak hanya dapat mengangkut tebu dari satu kebun saja, melainkan dapat mengangkut tebu di kebun lain. c. Waktu antrian yang digunakan sebagai salah satu dari variabel penjadwalan adalah sama dengan hasil dari analisis antrian yang telah dilakukan untuk setiap truknya. d. Tebu yang akan diangkut oleh truk selalu tersedia pada saat truk sampai di kebun tujuan, dengan kata lain penebang tebu tidak akan berhenti menebang tebu meskipun truk pengangkut tebu belum sampai ke kebun. e. Waktu memuat tebu di kebun ke dalam truk adalah sama setiap kebunnya, sesuai dengan perhitungan waktu yang telah dilakukan. f. Kecepatan dari truk yang mengangkut tebu adalah sama setiap truknya, sesuai dengan hasil dari penghitungan kecepatan yang telah dilakukan. Dengan demikian, waktu tempuh setiap truk menuju kebun adalah sama sesuai dengan jarak wilayahnya dan hanya berbeda tergantung dari kondisi cuacanya saja. g. Seluruh truk yang dialokasikan untuk mengangkut tebu berada dalam kondisi yang baik. Selain itu tidak terdapat gangguan pada saat proses pengangkutan tebu dari kebun menuju pabrik dan pada saat truk pergi menuju kebun dari pabik yang dapat menyebabkan suatu keterlambatan sampainya tebu menuju pabrik ataupun keterlambatan sampainya truk menuju kebun.

3.4.2 Standar

Standar merupakan suatu ketetapan yang diberlakukan untuk memudahkan dalam membuat jadwal dan juga untuk perhitungan, sehingga nilai yang akan digunakan adalah sama Ramda, 2011. Adapun standar yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Kapasitas angkut setiap kendaraan setiap trip-nya adalah 6000 kg. b. Jarak pengangkutan tebu setiap wilayah berbeda. Pada penelitian ini, kawasan perkebunan tebu ini dibagi menjadi 5 jenis wilayah berdasarkan dari jarak antara wilayah dengan pabrik, setiap kebun yang termasuk ke dalam wilayah kebun memiliki jarak yang sama dengan jarak dari wilayah kebun. Jarak dari kelima jenis wilayah tersebut yaitu : - Wilayah 1 dengan jarak 5 km - Wilayah 2 dengan jarak 10 km - Wilayah 2 dengan jarak 15 km - Wilayah 4 dengan jarak 20 km - Wilayah 5 dengan jarak 25 km c. Waktu penngangkutan yang dilakukan adalah sama setiap harinya, yaitu 14 jam, terhitung mulai pukul 06.00 – 20.00 WIB atau selama 840 menit.