dalam sistem antrian. Jenis dari sebaran data diperlukan pada saat analisis antrian untuk menentukan persamaan mana yang akan digunakan untuk menghitung waktu yang dihabiskan oleh truk selama truk
tersebut mengantri W
q
dan waktu yang dihabiskan oleh truk sampai dengan truk tersebut selesai dibongkar W
s
.
3.5.2 Penjadwalan Transportasi, Rute Angkut dan Penentuan Jumlah Kebutuhan Alat Angkut Tebu
Data perencanaan tebang, kapasitas produksi, dan jumlah dari kendaraan yang tersedia yang telah dibuat melalui perencanaan tebang tebu digunakan sebagai dasar dari proses penjadwalan dan
penentuan rute angkut tebu. Data perencanaan dan jumlah tebang digunakan sebagai langkah awal untuk mengetahui kode dari kebun yang akan ditebang pada periode tertentu, sehingga dapat diketahui kebun
mana saja yang akan menjadi tujuan angkut dari truk angkut tebu. Sedangkan data jumlah truk yang tersedia digunakan untuk mengetahui berapa batas dari jumlah truk yang akan dimasukan ke dalam
model untuk kemudian dialokasikan ke kebun tebu, selain itu data banyaknya truk yang tersedia tersebut digunakan pula sebagai identitas atau nomor dari truk ketika truk tersebut dialokasikan untuk
mengangkut tebu. Dalam proses penjadwalan dan penentuan rute transportasi angkut tebu ini dilakukan juga
proses penghitungan jumlah dari kebutuhan truk yang akan digunakan. Jumlah kebutuhan truk ditentukan dengan melakukan insiasi terlebih dahulu, yaitu dengan menentukan banyaknya jumlah truk
sama dengan jumlah kebun yang akan ditebang. Sebagai contoh, apabila jumlah kebun yang akan ditebang pada hari tertentu berjumlah 20, maka jumlah kebutuhan yang akan diinisiasi yaitu berjumlah
20. Diagram alir dari penjadwalan dan penentuan rute angkut tebu dapat dilihat pada Gambar 12.
A
B
Gambar 12. Diagram Alir Penjadwalan dan Penentuan Rute Transportasi Melalui Gambar 12, dapat dilihat bahwa setelah dilakukan inisiasi jumlah kendaraan yang akan
digunakan, program akan melakukan alokasi truk terhadap kebun yang akan diangkut. Pada trip pertama alokasi truk dilakukan secara acak serta dilakukan pengurutan kebun berdasarkan dari jumlah tebu yang
akan ditebang terbanyak sampai kebun dengan jumlah tebang tebu paling sedikit. Setelah itu, program akan menghitung perkiraan waktu selesai mengangkut tebu sampai truk tersebut selesai membongkar
tebu di caneyard dan menghitung sisa tebu yang tersedia untuk diangkut dari setiap kebun ST. Menurut Ramda 2011, proses penjadwalan dimulai dari penentuan waktu tempuh standar setiap
aktivitas trip yang akan ditempuh oleh kendaraan menuju kebun, selanjutnya, waktu tempuh standar ini akan ditambahkan dengan waktu loading dan unloading. Dalam proses alokasi ini, waktu memuat
tebu sangat diperhitungkan, dengan kata lain, apabila terdapat dua truk yang mengangkut tebu di satu kebun, maka truk kedua akan mendapat jeda waktu selama 25 menit. Jeda tersebut merupakan waktu
menunggu truk kedua pada saat truk pertama sedang dimuat tebu oleh penebang tebu. Waktu selesai mengangkut tebu dan sisa tebu yang akan ditebang yang telah dihitung pada trip pertama akan dijadikan
input pada proses alokasi truk untuk trip selanjutnya. Proses menghitung jumlah tebu yang telah B
A