Asumsi Standar Asumsi dan Standar

3.5 Rancangan Model

3.5.1 Analisis Antrian

Analisis antrian merupakan salah satu teknik optimasi kuantitatif dari sistem operasional transportasi. Dasar teori antrian adalah barisan antrian dan fasilitas pelayanan serta distribusi kedatangan. Dalam penelitian ini, analisis antrian dilakukan untuk mengetahui waktu antrian yang terjadi di stasiun penimbangan, dimana antrian tersebut merupakan salah satu variabel yang cukup berpengaruh terhadap sistem transportasi angkut tebu yang akan dibuat. Diagram alir dari analisis antrian yang dilakukan terdapat pada Gambar 11. Gambar 11. Diagram Alir Analisis Antrian Hasil dari analisis antrian akan dituliskan dalam notasi Kendall, dimana dalam notasi Kendall tersebut terdapat notasi – notasi yang mewakili hasil dari analisis antrian dan berpengaruh terhadap terjadinya suatu antrian, diantaranya adalah sebaran data dari tingkat kedatangan dari alat angkutan menuju sistem antrian dan tingkat pelayanan dari stasiun bongkar terhadap truk yang akan dilayani. Tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan tersebut diukur dengan interval waktu setiap 15 menit selama 6 jam. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur waktu berupa jam. Setelah didapat jumlah tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan, data yang tersebut kemudian diolah dengan menggunakan peranti lunak SPSS V.14 untuk mengetahui sebaran peluang kedatangan dan pelayanan yang terjadi Pengumpulan data kecepatan kedatangan dan waktu pelayanan Tingkat kedatangan dan waktu pelayanan Mulai Uji distribusi data SPSS V.16 Trial Version Sebaran waktu kedatangan dan waktu pelayanan Model antrian Selesai Analisis model antrian menggunakan notasi Kendall dalam sistem antrian. Jenis dari sebaran data diperlukan pada saat analisis antrian untuk menentukan persamaan mana yang akan digunakan untuk menghitung waktu yang dihabiskan oleh truk selama truk tersebut mengantri W q dan waktu yang dihabiskan oleh truk sampai dengan truk tersebut selesai dibongkar W s .

3.5.2 Penjadwalan Transportasi, Rute Angkut dan Penentuan Jumlah Kebutuhan Alat Angkut Tebu

Data perencanaan tebang, kapasitas produksi, dan jumlah dari kendaraan yang tersedia yang telah dibuat melalui perencanaan tebang tebu digunakan sebagai dasar dari proses penjadwalan dan penentuan rute angkut tebu. Data perencanaan dan jumlah tebang digunakan sebagai langkah awal untuk mengetahui kode dari kebun yang akan ditebang pada periode tertentu, sehingga dapat diketahui kebun mana saja yang akan menjadi tujuan angkut dari truk angkut tebu. Sedangkan data jumlah truk yang tersedia digunakan untuk mengetahui berapa batas dari jumlah truk yang akan dimasukan ke dalam model untuk kemudian dialokasikan ke kebun tebu, selain itu data banyaknya truk yang tersedia tersebut digunakan pula sebagai identitas atau nomor dari truk ketika truk tersebut dialokasikan untuk mengangkut tebu. Dalam proses penjadwalan dan penentuan rute transportasi angkut tebu ini dilakukan juga proses penghitungan jumlah dari kebutuhan truk yang akan digunakan. Jumlah kebutuhan truk ditentukan dengan melakukan insiasi terlebih dahulu, yaitu dengan menentukan banyaknya jumlah truk sama dengan jumlah kebun yang akan ditebang. Sebagai contoh, apabila jumlah kebun yang akan ditebang pada hari tertentu berjumlah 20, maka jumlah kebutuhan yang akan diinisiasi yaitu berjumlah 20. Diagram alir dari penjadwalan dan penentuan rute angkut tebu dapat dilihat pada Gambar 12. A B