c. Rasa percaya diri akan menimbulkan rasa menghargai kemampuan yang dimiliki karyawan, sehingga komitmen terhadap perusahaan akan
semakin tinggi. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri karyawan adalah mendelegasikan tugas penting kepada
karyawan dan menggali saran ide dari mereka. d. Kredibilitas,
menjaga kredibilitas
dengan penghargaan
dan mengembangkan lingkungan kerja dengan kompetisi yang sehat
sehingga akan menciptakan organisasi yang memiliki kinerja dan komitmen tinggi.
e. Pertanggungjawaban, dapat dilakukan dengan menetapkan secara konsisten dan jelas tentang peran, standar, dan tujuan tentang penilaian
terhadap kinerja karyawan.
2.3 Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Melia 2010 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Komitmen Organisasi melalui faktor-faktor Quality Of Work Life QWL Studi Kasus Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB”. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa persepsi tenaga kependidikan dan pendidik terhadap QWL yang diterapkan organisasi dinilai baik dengan nilai tinggi. Tenaga
kependidikan dan pendidik juga memiliki persepsi komitmen organisasional yang cukup tinggi terhadap IPB.
Terdapat korelasi antara faktor-faktor QWL dengan komitmen organisasional. Faktor QWL yang paling memiliki korelasi dengan komitmen
affective tenaga pendidikan adalah faktor integrasi lingkungan kerja dan faktor relevansi sosial sedangkan untuk tenaga pendidik adalah faktor
integrasi lingkungan kerja dengan korelasi positif, nyata, dan agak kuat. Faktor-faktor QWL yang berkorelasi dengan komitmen Continuance tenaga
kependidikan adalah faktor relevansi sosial, sementara untuk tenaga pendidik adalah faktor partisipasi. Faktor QWL yang paling berkorelasi dengan
komitmen normatif tenaga kependidikan adalah faktor relevansi sosial, sedangkan tenaga pendidik adalah faktor integrasi lingkungan kerja dengan
pengaruh yang positif, nyata dan agak kuat.
Dari hasil regresi didapatkan, faktor QWL yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi adalah faktor relevansi sosial dan faktor integrasi
lingkungan kerja. Hasil SEM Structural Equation Modeling didapatkan loading faktor terbesar yang menjadi penciri atau berkontribusi terbesar
terhadap variabel laten bebas QWL adalah faktor relevansi sosial dan faktor integrasi lingkungan kerja. Untuk penciri yang berkomitmen paling besar
terhadap variabel terikat komitmen organisasi adalah komitmen affective. Penelitian terdahulu yang telah dilakukan memberikan hasil bahwa
variabel yang paling berpengaruh terhadap komitmen organisasi adalah faktor relevansi sosial kehidupan kerja dan integrasi lingkungan kerja. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini menunjukkan bahwa faktor QWL yang paling berpengaruh adalah faktor lingkungan kerja
yang aman dan nyaman. Octaviani 2009
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Hubungan Faktor-faktor Quality Of Work Life dengan Produktivitas Kerja
Karyawan PT Taspen Persero Cabang Bogor” menyatakan bahwa penerapan faktor QWL di PT Taspen Persero terdiri dari pengembangan karir,
kompensasi, komunikasi, lingkungan yang aman, penyelesaian konflik, kebanggaan, partisipasi karyawan dan kesehatan kerja. Faktor QWL yang
ditetapkan oleh perusahaan dinilai baik oleh karyawan. Hal ini berarti bahwa faktor-faktor QWL sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh karyawan.
Pengujian korelasi Rank Spearman memperlihatkan bahwa faktor-faktor QWL memiliki hubungan yang positif dan nyata dengan produktifitas kerja
karyawan. Hasil uji korelasi menunjukkan faktor QWL yang meningkatkan pengetahuan adalah pengembangan karir, kompensasi, komunikasi,
lingkungan yang aman, penyelesaian konflik, kebanggan, partisipasi karyawan dan kesehatan kerja. Indikator yang meningkatkan keterampilan
adalah kompensasi, komunikasi, lingkungan yang aman, penyelesaian konflik, kebanggaan dan kesehatan kerja. Indikator yang meningkatkan
perilaku adalah kompensasi, lingkungan yang aman, penyelesaian konflik, partisipasi karyawan dan kesehatan kerja.
Mutiara 2008 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penerapan Faktor-Faktor Quality Of Work Life dalam Meningkatkan Kinerja
Tenaga Kependidikan Direktorat dan Kantor Institut Pertanian Bogor” yang menyimpulkan bahwa persepsi karyawan terhadap faktor-faktor QWL sudah
cukup baik dengan nilai tertinggi adalah faktor restrukturisasi kerja. Untuk persepsi karyawan terhadap faktor kinerja tenaga kependidikan Direktorat
dan Kantor IPB, menyatakan bahwa keseluruhan faktor seperti inisiatif, tanggungjawab, efisiensi, ketelitian, kerjasama dan disiplin berada dalam
kondisi yang sudah baik. terdapat korelasi antara faktor-faktor QWL. Faktor yang memiliki korelasi dengan kinerja adalah partisipasi dalam pemecahan
masalah dan sistem imbalan inovatif. Dua variabel lain tidak memiliki korelasi karena nilai signifikansi diatas 0,10. QWL ini dapat membantu IPB
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dan mencapai visi, misi, dan tujuan institusi dengan optimal.
PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di
Indonesia, PT Sinar Sosro dituntut untuk mempunyai strategi bersaing yang handal sehingga dapat mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar.
Sesuai dengan filosofi perusahaan, yaitu peduli terhadap kualitas, keamanan, kesehatan serta ramah terhadap lingkungan, maka PT Sinar Sosro memiliki
tujuan dan dedikasi terhadap masyarakat untuk memberikan produk dan pelayanan terbaik. Untuk mencapai tujuan ini, maka perusahaan harus
melakukan pengembangan terhadap kualitas sumber daya manusia yang telah ada sehingga dapat berperan secara maksimal, karena SDM adalah penggerak
utama untuk meraih tujuan perusahaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh PT Sinar Sosro adalah
dengan penerapan program QWL secara menyeluruh. QWL tidak hanya memfokuskan pada pemberian kompensasi finansial yang adil, namun juga
memperhatikan pemenuhan hak-hak dan pembuatan kebijakan yang berpihak kepada karyawan, sehingga karyawan memiliki motivasi untuk berpartisipasi
dalam mencapai kesuksesan perusahaan. Pelaksanaan QWL juga memberikan dampak positif atas terciptanya komitmen karyawan terhadap organisasi.
Pelaksanaan QWL diharapkan menjadi perhatian bagi setiap organisasi, karena QWL membuat karyawan akan lebih memberikan peran serta bagi
perusahaan dan menumbuhkan keinginan karyawan untuk tetap tinggal dalam organisasi. Dengan komitmen organisasi yang tinggi, karyawan merasa
bahwa dirinya adalah bagian dari organisasi. Komitmen yang terdiri dari komitmen affective, normative, dan continuance. Komitmen affective yang
mengacu pada keterikatan emosional, identifikasi serta keterlibatan seorang karyawan pada suatu organisasi. Komitmen continuance adalah risiko yang
didapatkan seorang karyawan jika meninggalkan organisasi. Sedangkan komitmen Normative adalah sebuah dimensi moral yang didasarkan pada
perasaan wajib dan tanggungjawab pada organisasi yang mempekerjakannya. Untuk mengetahui persepsi karyawan PT Sinar Sosro atas pelaksanaan QWL
dan tingkat komitmen organisasi menggunakan analisis deskriptif. Untuk menganalisis pengaruh antara QWL dan komitmen organisasi dianalisis
dengan analisis regresi sederhana dan berganda.
Gambar2. Alur Kerangka Pemikiran Penelitian Filosofi dan Tujuan PT Sinar Sosro
Pengembangan Kualitas SDM Unggul
Faktor-faktor QWL : 1. Imbalan yang adil dan memadai
2. Lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman
3. Kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan pengetahuan
4. Kesempatan berkembang dan keamanan berkarya di masa depan
5. Integrasi sosial dalam lingkungan kerja 6. Ketaatan pada berbagai ketentuan formal
dan normatif 7. Keseimbangan antara kehidupan
kekaryaan dan kehidupan pribadi 8. Relevansi sosial kehidupan kekaryaan
Analisis Deskriptif Analisis Regresi Berganda
Komitmen Organisasi: 1. Affective Keinginan
2. Continuance Kebutuhan 3. Normative Keharusan
Analisis Regresi Sederhana
Penelitian pengaruh penerapan faktor QWL terhadap komitmen organisasi ini dilaksanakan di PT Sinar Sosro yang beralamat di Jalan
Soleh Iskandar Cimanggu Bogor. PT Sinar Sosro dipilih karena perusahaan ini adalah salah satu yang terbaik dalam industri minuman
dalam kemasan. Hal ini menjadi alasan peneliti untuk mengetahui penerapan QWL dan tingkat signifikansi pengaruh QWL terhadap
komitmen organisasi. Dan juga adanya kesediaan PT Sinar Sosro untuk memberikan data dan informasi yang diperlukan sehubungan dengan
penelitian ini. Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2011 hingga Februari 2012.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, pengisian kuesioner, dan studi kepustakaan. Data
yang dikumpulkan terbagi menjadi data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari sumber aslinya dan
harus diolah kembali. Data sekunder adalah data yang telah tersedia. Bentuk data ini didapatkan dari studi literatur dan internet.
Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi bagaimana penerapan QWL di perusahaan dengan melakukan wawancara terhadap
karyawan dan pihak manajemen sehingga diperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian. Kuesioner juga digunakan sebagai salah satu
instrumen penelitian yang berisi sejumlah pertanyaan untuk mengetahui bagaimana persepsi karyawan tentang penerapan QWL di perusahaan,
persepsi tingkat komitmen karyawan, dan mengidentifikasi pengaruh antara QWL dengan komitmen organisasi. Kuesioner akan dinilai
berdasarkan jawaban dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang berhubungan dengan pernyataan tentang sikap
seseorang terhadap sesuatu, misal setuju-tidak setuju, senang-tidak senang dan baik-tidak baik. Umar, 2005. Bobot yang digunakan dalam
skala Likert adalah:
5: Sangat setuju 4: Setuju
3: Kurang Setuju 2: Tidak setuju
1: Sangat tidak setuju Observasi dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung
terhadap lingkungan kerja karyawan. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah tempat, kegiatan dan objek penelitian. Alasan
peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik tentang pelaksanaan QWL serta untuk menjawab pertanyaan yang menjadi
masalah dalam penelitian. PT Sinar Sosro KP Bogor memiliki karyawan yang terbagi ke dalam
beberapa bagian. Diantaranya bagian penjualan, bagian administrasi, dan bagian personalia dan umum. Jumlah keseluruhan karyawan adalah 52
orang. Penetapan responden dalam penelitian ini berdasarkan sampling jenuh yang mengikutsertakan keseluruhan anggota populasi, dikarenakan
jumlah populasi yang kecil. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
independen bebas dan variabel dependen terikat. Variabel independen adalah variabel yang merupakan penyebab terjadinya variasi bagi variabel
dependen. Sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel independent. Variabel terikat dependen
dalam penelitian ini adalah komitmen organisasi sedangkan variabel bebas independen adalah delapan faktor QWL, yaitu :
1. Imbalan yang adil dan memadai 2. Kondisi lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman
3. Kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan pengetahuan 4. Kesempatan berkembang dan keamanan berkerja di masa depan
5. Integrasi sosial dalam lingkungan kerja 6. Ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif
7. Keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi 8. Relevansi sosial kehidupan kerja
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah ditentukan, maka perumusan hipotesis sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh nyata antara faktor imbalan yang adil dan memadai terhadap komitmen organisasi PT Sinar Sosro
2. Terdapat pengaruh nyata antara faktor kondisi lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman terhadap komitmen organisasi
PT Sinar Sosro 3. Terdapat pengaruh nyata antara faktor kesempatan untuk
menggunakan dan
mengembangkan pengetahuan
terhadap komitmen organisasi PT Sinar Sosro
4. Terdapat pengaruh nyata antara faktor kesempatan berkembang dan keamanan bekerja di masa depan terhadap komitmen organisasi PT
Sinar Sosro 5. Terdapat pengaruh nyata antara faktor integrasi sosial dalam
lingkungan kerja terhadap komitmen organisasi PT Sinar Sosro 6. Terdapat pengaruh nyata antara faktor ketaatan pada berbagai
ketentuan formal dan normatif terhadap komitmen organisasi PT Sinar Sosro
7. Terdapat pengaruh nyata antara faktor keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi terhadap komitmen
organisasi PT Sinar Sosro 8. Terdapat pengaruh nyata antara faktor relevansi sosial kehidupan
kerja terhadap komitmen organisasi PT Sinar Sosro 9. Terdapat pengaruh nyata antara imbalan yang adil dan memadai,
kondisi lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman, kesempatan untuk
menggunakan dan
mengembangkan pengetahuan,
kesempatan berkembang dan keamanan bekerja di masa depan, integrasi sosial dalam lingkungan kerja, ketaatan pada berbagai
ketentuan formal dan normatif, keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, serta relevansi sosial kehidupan kerja
terhadap komitmen organisasi.
Uji validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Fungsi dari
uji validitas adalah untuk menghasilkan derajat yang tinggi dari kedekatan data yang diperoleh dengan apa yang diyakini peneliti dalam pengukuran
Umar, 2005. Langkah untuk mengukur validitas adalah: a. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur
b. Melakukan uji coba pengukur tersebut kepada sejumlah responden c. Mempersiapkan tabulasi jawaban
d. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total.
Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus Pearson product moment, yaitu :
–
…………………………………...1 Keterangan:
r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah responden
x = Skor masing-masing pertanyaan dari tiap responden y = Skor total semua pertanyaan dari responden
5. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik tabel r. Bila r hitung r tabel, maka pertanyaan itu valid.
Uji reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, dan keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran Umar, 2005. Uji reliabilitas
berfungsi untuk menguji kestabilan hasil pengukuran, bila alat tersebut digunakan pada kelompok yang sama pada saat yang berbeda. Teknik Alpha
Cronbach digunakan untuk menghitung reliabilitas instrumen penelitian. Kuesioner dikatakan reliabel atau dapat diandalkan jika nilai Alpha
Cronbach ≥ 0,6. Teknik ini menggunakan skor yang merupakan rentangan
0-10 atau 0-1000 atau bentuk skala 1-5. Rumus Alpha Cronbach untuk mengukur reabilitas adalah :
………………………............................
2 Keterangan:
r
11
= Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan
= Ragam total = Jumlah varian pertanyaan
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap penerapan QWL di perusahaan serta untuk mengetahui tingkat
komitmen organisasi. Metode analisis deskriptif merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data sesuai dengan yang sebenarnya,
kemudian data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Besarnya rentang skala
diperoleh dari rumus Simamora dikutip Mutiara, 2008 sebagai berikut :
……………………….………………………………3
Dimana: RS = Rentang skala
m = Angka tertinggi dalam pengukuran n = Angka terendah dalam pengukuran
b = Banyaknya kelas Setelah diperoleh skor rataan, maka dihubungkan dengan tingat
kesetujuan karyawan seperti ditunjukkan pada Tabel 2.
Kriteria Jawaban Bobot Nilai
Sangat Tidak Setuju 1,00 – 1,80
Tidak Setuju 1,81 – 2,60
Kurang Setuju 2,61 – 3,40
Setuju 3,41 – 4,20
Sangat Setuju 4,21 – 5,00
Regresi sederhana, adalah bentuk regresi dengan model yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel independen
bebas dan variabel dependen terikat. Persamaan regresi linier dari Y terhadap X dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b X Keterangan:
Y = variabel terikat X = variabel bebas
a = intersep b = koefisien regresislop
Tujuan menggunakan analisis regresi sederhana ialah membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel tergantung dengan didasarkan pada nilai variabel
bebas, menguji hipotesis karakteristik dependensi, dan untuk meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas diluar
jangkauan sampel.
+
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda memerlukan
beberapa asumsi agar model tersebut layak dipergunakan, yaitu uji normalitas, uji multikolineritas, dan uji heteroskedastisitas.
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang
terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Uji normalitas data dimaksudkan untuk
memperlihatkan bahwa data contoh berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Uji normalitas dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan grafik histogram dan P-P Plot atau uji Kolmogorov-Smirnov. Uji
normalitas dengan analisis grafik yaitu membandingkan normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal.
Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear
berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi
terganggu. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat dilihat dari Variance Inflation
Factor VIF. Apabila nilai VIF 10, terjadi multikolinieritas. Sebaliknya, jika VIF 10, tidak terjadi multikolinearitas
,
Uji Heteroskedastisitas memiliki fungsi untuk menguji terjadinya perbedaan ragam residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan
lain. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas, atau model mempunyai persamaan ragam individual suatu
periode pengamatan dengan motode pengamatan lain Nugroho, 2009. Cara memprediksi apakah suatu data terpengaruh heteroskedastisitas adalah
mengamati gambar Scatterplot dalam model regresi linear berganda, jika memenuhi syarat:
1. Titik data menyebar di atas atau di bawah atau disekitar angka 0.
2. Titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
3. Penyebaran titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
kemudian menyempit dan melebar kembali. 4.
Penyebaran titik-titik sebaiknya tidak berpola.
- .
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor variabel bebas terhadap variabel terikat.
Analisis ini digunakan untuk mengukur pengaruh QWL terhadap tingkat
komitmen organisasi. Persamaan untuk model regresi berganda Umar, 2005 adalah:
Ŷ = b
o
+ b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
+ b
7
X
7
+ b
8
X
8
………4 Keterangan:
Ŷ = Komitmen Organisasi X
1
= Imbalan yang adil dan memadai X
2
= Kondisi dan lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman X
3
= Adanya kesempatan untuk menggunakan kemampuan X
4
= Kesempatan untuk berkembang dan keamanan berkarya di masa depan X
5
= Integrasi sosial dalam lingkungan kerja
X
6
= Ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif
X
7
= Keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi
X
8
= Relevansi sosial kehidupan kerja
b = Konstanta
b
1
= Koefisien regresi X
1
b
2
= Koefisien regresi X
2
b
3
= Koefisien regresi X
3
b
4
= Koefisien regresi X
4
b
5
= Koefisien regresi X
5
b
6
= Koefisien regresi X
6
b
7
= Koefisien regresi X
7
b
8
= Koefisien regresi X
8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN