4.4.9 Persepsi karyawan terhadap keseluruhan faktor QWL
Setelah mendapatkan hasil analisis persepsi atas masing-masing faktor QWL, maka dapat disimpulkan bahwa karyawan memiliki persepsi yang baik
atas masing-masing faktor QWL yang telah diterapkan di PT Sinar Sosro. Secara keseluruhan hasil persepsi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 10. Persepsi karyawan terhadap keseluruhan faktor QWL No.
Deskripsi Skor
Rataan Keterangan
1. Sistem imbalan yang memadai dan
adil 4, 15
Setuju 2.
Kondisi lingkungan kerja yang aman dan nyaman
3,96 Setuju
3. Kesempatan untuk menggunakan dan
mengembangkan kapasitas 3,93
Setuju 4.
Kesempatan berkembang dan berkarya di masa depan
4,04 Setuju
5. Integrasi sosial dalam lingkungan
kerja 4,06
Setuju 6.
Ketaatan pada ketentuan formal dan normative
4,02 Setuju
7. Keseimbangan antara kehidupan kerja
dan kehidupan pribadi 3,86
Setuju 8.
Relevansi sosial kehidupan kerja 4,01
Setuju
Total 4,00
Setuju
Secara keseluruhan, hasil analisis persepsi menyatakan karyawan setuju terhadap faktor-faktor QWL yang diterapkan di PT Sinar Sosro dengan skor
rataan sebesar 4,00. Delapan faktor QWL yaitu sistem imbalan yang memadai dan adil, kondisi lingkungan kerja yang aman dan nyaman, kesempatan untuk
menggunakan dan mengembangkan kapasitas, kesempatan berkembang dan berkarya di masa depan, integrasi sosial dalam lingkungan kerja, ketaatan pada
ketentuan formal dan normatif, keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, relevansi sosial kehidupan kerja pelaksanaannya sudah
baik. Skor tertinggi adalah untuk faktor sistem imbalan yang memadai dan adil sebesar 4,15. Sedangkan untuk skor terendah adalah faktor keseimbangan
antara kehidupan sosial dan kerja.
4.5 Persepsi karyawan terhadap komitmen organisasi
Komitmen organisasi adalah indikator untuk menilai keterikatan seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Karyawan memiliki
keterlibatan aktif dalam setiap pencapaian organisasi. Salah satu hal penting dari komitmen organisasi adalah karyawan memiliki kebanggaan untuk bekerja
di perusahaan dan tidak memiliki niat untuk meninggalkan organisasi. Komitmen organisasi terbagi menjadi tiga yaitu komitmen afektif, komitmen
continuance , dan komitmen normatif. Komitmen afektif di atas menunjukkan
adanya keterikatan psikologis antara karyawan dan organisasi. Komitmen continuance
merujuk pada keengganan karyawan untuk meninggalkan organisasi karena organisasi telah memberikan manfaat kepada individu.
Sedangkan komitmen normatif adalah keyakinan untuk setia pada organisasi yang berkaitan dengan masalah moral. Persepsi atas komitmen organisasi yang
diteliti di PT Sinar Sosro mencakup komitmen afektif, continuance, dan normatif. Analisis ini terdiri dari 15 butir pertanyaan untuk mengukur seberapa
besar ingkat komitmen karyawan di PT Sinar Sosro.
4.5.1 Persepsi karyawan terhadap komitmen afektif
Komitmen afektif timbul dalam diri tanpa paksaan karena karyawan merasa menjadi bagian dari perusahaan dan mendedikasikan usaha untuk
mencapai visi dan misi perusahaan. Persepsi karyawan terhadap komitmen afektif terhadap perusahaan baik dengan skor rataan sebesar 3,95. Karyawan
merasa senang memiliki karir di PT Sinar Sosro dengan skor rataan sebesar 4,04. Hal ini terbukti dengan banyak karyawan mempunyai masa kerja yang
lama dan tingkat turnover yang rendah di perusahaan. Berdasarkan hasil analisis, karyawan juga setuju bahwa mereka selalu aktif ikut terlibat dalam
pencapaian organisasi dengan skor 3,80. Pencapaian ini merupakan prestasi bagi karyawan. Karyawan akan memberikan kontribusi untuk meningkatkan
hasil penjualan produk secara maksimal. Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk ikut terlibat dalam pembuatan keputusan yang
dibutuhkan organisasi maka karyawan akan merasa lebih dihargai. Komitmen afektif merupakan salah satu faktor penting bagi kelangsungan suatu
organisasi. Tanpa adanya komitmen afektif yang kuat dalam diri individu, tidak