Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang menjadi masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana persepsi karyawan terhadap penerapan faktor-faktor QWL di PT Sinar Sosro kantor penjualan Bogor ? 2. Bagaimana persepsi karyawan terhadap komitmen organisasi di PT Sinar Sosro kantor penjualan Bogor ? 3. Faktor-faktor QWL apakah yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi PT Sinar Sosro kantor penjualan Bogor ?

1. 3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi persepsi karyawan terhadap penerapan faktor-faktor QWL di PT Sinar Sosro kantor penjualan Bogor. 2. Mengidentifikasi persepsi karyawan terhadap komitmen organisasi di PT Sinar Sosro kantor penjualan Bogor. 3. Menganalisis faktor-faktor QWL yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi PT Sinar Sosro kantor penjualan Bogor.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak terkait, seperti: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan menjadi bahan pertimbangan untuk PT Sinar Sosro KP Bogor untuk mengembangkan prinsip QWL yang lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan komitmen karyawan. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pembaca. 3. Dapat menjadi bahan literatur untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini memiliki ruang lingkup yang akan membatasi permasalahan sehingga fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai: 1. Mengingat banyaknya kantor penjualan yang dimiliki oleh PT Sinar Sosro, maka penelitian ini hanya difokuskan pada PT Sinar Sosro kantor penjualan Bogor. 2. Faktor QWL yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor kompensasi yang adil dan memadai, lingkungan kerja yang aman dan nyaman, adanya kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan, kesempatan untuk berkembang dan keamanan berkarya di masa depan, integrasi sosial dalam lingkungan kerja, ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif, keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, relevansi sosial kehidupan kerja. Siagian, 2004, 3. Komitmen organisasi yang diteliti mencakup komitmen afektif, komitmen continuance, dan komitmen normatif menurut Allen dan Mayer dikutip Umam 2010. 4. Penelitian ini dilakukan dengan kuesioner kepada responden yaitu karyawan PT Sinar Sosro kantor penjualan Bogor.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Quality Of Work Life

Menurut Davis dan Newstroom 1994 QWL mengacu pada keadaan menyenangkan atau tidaknya lingkungan kerja. Tujuan pokoknya adalah mengembangkan lingkungan kerja yang sangat baik bagi orang-orang dan juga bagi produksi. QWL menghasilkan lingkungan kerja yang lebih manusiawi, dan berupaya untuk memenuhi kebutuhan tingkat tinggi karyawan. Gagasannya adalah bahwa karyawan merupakan SDM yang perlu dikembangkan, bukan hanya digunakan. Mondy dan Noe 2005 menyatakan bahwa kualitas kehidupan kerja adalah suatu tingkat dimana anggota dari suatu organisasi mampu memuaskan kebutuhan pribadinya yang penting melalui pengalamannya dalam melakukan pekerjaan pada organisasi tersebut. Sedangkan Kossen 1993 berpendapat, bahwa QWL mengacu kepada bagaimana efektifnya lingkungan pekerjaan memenuhi keperluan-keperluan pribadi dan nilai-nilai para karyawan. Menurut Mangkuprawira 2009, kualitas kehidupan kerja merupakan tingkat kepuasan, motivasi, keterlibatan dan pengalaman komitmen perseorangan mengenai kehidupan mereka dalam bekerja. QWL juga berarti derajat dimana individu sanggup memuaskan kebutuhan individunya. Flipo 2005 mengacu pada staff dari American Center menjelaskan bahwa QWL adalah setiap kegiatan yang terjadi pada setiap tingkat organisasi untuk mencari efektifitas organisasi yang lebih besar melalui peningkatan martabat dan pertumbuhan manusia. Suatu proses dimana para penanggung risiko dalam organisasi, manajemen, serikat buruh, dan para karyawan mempelajari cara kerja bersama yang lebih baik yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang bersifat simultan. Cascio 2003 menyatakan terdapat dua pandangan atas QWL. Pertama, QWL adalah sekumpulan keadaan dan praktik dari tujuan organisasi seperti promosi, kebijakan, supervisi yang demokratis, partisipasi karyawan,