C. Unit Analisis
Dalam penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan unit analisis berupa lembaga pendidikan yaitu suatu madrasah, dalam hal ini yang
menjadi unit analisis penulis adalah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan sebagai salah satu madrasah yang menerapkan metode Tilawati dalam
pembelajaran membaca al- Qur’annya.
D. Instrumen Penelitian
1. Observasi
Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
2
Observasi ini akan dilakukan secara langsung untuk memperoleh data-data yang terkait
dengan implementasi pembelajaran al- Qur’an menggunakan metode
Tilawati.
2. Wawancara
Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte, wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-
orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau menjelaskan hal-hal yang dipandang perlu.
3
Dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara terbuka dan mendalam Depth-Interview.
Penggunaan wawancara dalam penelitian ini bertujuan agar peneliti mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang subyek
penelitian. Wawancara dilakukan untuk mendapat data yang valid mengenai implementasi metode pembelajaran al-Quran di madrasah.
Dalam penelitain ini yang akan diwawancarai diantaranya adalah a. Kepala sekolah
b. Guru pengajar al- Qur’an
c. Direktur Tilawati di Madrash Ibtidaiyah Pembangunan
2
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi FITK, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah 2014, h. 66.
3
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2009, cet. 8, h. 117.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan sumber non manusia, sumber ini adalah sumber yang cukup bermanfaat sebab telah tersedia sehingga
akan relatif murah pengeluaran biaya untuk memperolehnya merupakan sumber yang stabil dan akurat sebagai cermin
situasikondisi yang sebenarnya serta dapat dianalisis secara berulang- ulang dengan tidak mengalami perubahan.
4
Dokumentasi yang dimaksud disini ialah berupa data-data tentang lembaga, staff pengajar
serta foto-foto yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung, untuk melengkapi data-data yang yang belum di dapat
dari hasil wawancara dan observasi.
E. Tekhnik Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari serta memutuskan
apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
5
Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian deskriptif ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis data dari hasil wawancara yaitu data yang diperoleh dari lapangan diolah dan dianalisis dengan cara deskriptif yang kemudian
dapat ditarik kesimpulan. 2. Analisis data hasil observasi yaitu data-data observasi disusun dalam
tabel, lalu dianalisis dengan rumus presentase sebagai berikut :
6
4
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi FITK, op. cit., h 67.
5
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja RosdaKarya 2011, cet. 29, h. 248.
6
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006, cet. XXI, h. 43.
Rumus : P = Keterangan :
F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = Number of Cases jumlah frekuensi banyaknya individu
P = Angka prosentase
36
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan
1. Sejarah Singkat Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta
Pada awal tahun 1972, Panitia Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk oleh Rektor IAIN sejak tahun 2002 berubah
menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. H. M. Toha Yahya Omar alm. Bulan Juni 1972, bertepatan dengan Lustrum III IAIN
Syarif Hidayatullah, dimulai pembangunan gedung madrasah yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama RI pada
masa itu, yaitu Prof. H. A. Mukti Ali dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah.
Pertama kali, pada tahun 1974 Madrasah Pembangunan IAIN Syarif Hidayatullah MP IAIN Jakarta membuka tingkat Ibtidaiyah.
Jumlah muridnya baru 58 orang, terdiri dari kelas I : 43 orang kelas II : 8 orang dan kelas III : 7 orang. Permulaan kegiatan belajar mengajar
dimulai tanggal 7 Januari 1974. Tanggal 7 Januari inilah yang
kemudian ditetapkan sebagai “Hari Kelahiran” MP IAIN Jakarta.
Tahun 2008 Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta
ditetapkan sebagai Madrasah Standar Nasional MSN di
lingkungan Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta dengan SK Nomor: Kw.09.445HK.00520812008. Pada aspek
manajemen telah diimplementasikan Sistem Manajemen Mutu SMM dan telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 No. QSC: 00863
untuk pelayanan pendidikan pada Madrasah Pembangunan UIN Jakarta termasuk Madarah Ibtidaiyah.
Prestasi-prestasi yang telah diraih baik dalam bidang akademik maupun non-akademik serta kepercayaan masyarakat yang begitu
besar untuk menyekolahkan putra-putrinya di MP UIN Jakarta membuktikan bahwa MP UIN Jakarta memiliki mutu yang dapat