Keadaan Guru Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

66. Muhaemin, S.Ag. L S-1 IAIT 2000 67. Desi Rahmawati, S.Pd. P S-1 UIN 2004 68. Himmatun, St. P S-1 STTT 2005 69. Nurrahmy, S.Pd. P S-1 UIN 2005 70. Indri Pramasti Fillyandini, S.Pd. P S-1 UNJ 2006 71. Puji Nur Hikmah, S.Pd. P S-1 UIN Jkt 2006 72. Ronny Asfar, S.Pd. L S-1 STKIP 2004 73. Syukri Rifai, S.Pd.I. L S-1 UIN Jakarta 2006 74. Nurohman, S.Pd.I. L S-1 UIN Jakarta 2005 75. Endang Purwanto, S.Pd.I L S-1 UIN Jakarta 2009 76. Rita Hayati, S.Pd P STISIP 2009 77. Agus Muhammad, S.IP L S-1 STISIP 2006 78. Syukrini Irfiyanda, S.Pd. P S-1 UIN 2009 79. Yeti Nurhayati, S.Pd. P S-1 UIN 2010 80. Dhini Kusumawati, S.Pd. P S-1 UIN 2010 81. Alipiah, S. PsI P S-1 UIN 2011 82. Sarmadan Noor Daulay L S-1 UIN 2010 83. Sriyono, ST L S-1 STT Telematika 2010 84. Wahyu Nurhidayanti P S-1 Univ Ahmad Dahlan Yogya 2009 85. Hafizatul Mukminah, S.Kom P Universitas Gunadarma 2005 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru pengajar sebagian besar berlatar belakang pendidikan S1 kependidikan dan mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya

4. Keadaan Siswa

Secara keseluruhan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan tahun ajaran 2016-2017 berjumlah 1.378 siswa terdiri dari 665 perempuan dan 713 laki-laki, yang dibagi kedalam 48 rombongan belajar, untuk mengetahui lebih jelas bisa di lihat pada tabel berikut ini: Table 4.2 Data Siswa Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun Ajaran 2016-2017 No Kelas Jumlah Siswa 1. I 240 2. II 227 3. III 222 4. IV 221 5. V 238 6. VI 230 Jumlah 1.378 Sumber Data: Kepala MI Pembangunan Setiap tingkatan kelas dari data jumlah di atas dibagi menjadi 8 kelas, dan setiap kelasnya terdiri dari 26-30 siswa. 86. Nurmalasari, S. Pd. P S-1 UIN 2013 87. Putri Hidayati, S. Pd. P S-1 UIN 2013

5. Sarana dan Prasarana

Terdapat 50 ruangan kelas yang menampung 48 rombongan belajar dengan jumlah siswa setiap kelasnya maksimal 30 orang, dalam arti ruang kelas mencukupi dan tidak ada siswa yang belajar di luar kelas. Untuk lebih jelas mengenai sarana dan prasarana lainnya adalah sebagai beriku: Table 4.3 Data Sarana dan Prasarana di Madarash Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta NO Jenis Fasilitas Jumlah Luas M² 1. Ruang Kelas 50 3450 2. Ruang Kepala Madrasah 1 30 3. Ruang Guru 4 435 4. Ruang Tata Usaha 2 150 5. Laboratorium 3 225 a. Komputer 3 225 b. Matematika 1 75 c. I P A Sains 1 75 d. Bahasa 1 75 6. Perpustakaan 1 225 7. Ruang Keterampilan 1 50 8. Ruang Kesenian 1 71 9. Ruang BPBK 1 75 10. Ruang UKS 1 75 11. Ruang Serbaguna 1 375 12. MushollaMasjid 1 432 13. Rumah Dinas 2 70 14. Kantin 5 138 15. WC Guru 7 151 16. WC Murid 30 383 Sumber Data: Kepala MI Pembangunan Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan memadai demi menunjangnya kegiatan belajar mengajar di sekolah.

B. Temuan Penelitian

Pada bab sebelumnya telah peneliti sampaikan, bahwa tekhnik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah pertama yang dilakukan adalah observasi sesuai dengan pedoman observasi yang telah disiapkan sebelumnya, setelah itu melakukan wawancara sesuai dengan pedoman wawancara yang telah dibuat lalu mendokumentasikan proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

1. Pembelajaran Al-Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan adalah salah satu madrasah yang melaksanakan pembelajaran al- Qur’an setiap hari menggunakan metode Tilawati. Pembelajaran al- Qur’an dilaksanakan mulai hari Senin s ampai dengan hari Jum’at setiap pukul 07.00-08.00 WIB. Sejak berdirinya madrasah ini, banyak upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran al- Qur’an, diantaranya yaitu mencoba berbagai macam metode dalam pembelajaran al- Qur’an yang bertujuan agar pembelajaran al-Qur’an di madrasah ini menjadi lebih efektif dan efisien serta tujuan dari pembelajarannya tercapai. Dalam penerapan pembelajarannya tidak menggunakan RPP khusus pembelajaran al- Qur’an metode Tilawati, namun pembelajaran al- Qur’an dikombinasikan dan dimasukkan kedalam RPP mata pelajaran agama. Hal tersebut sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bapak Edo yaitu salah satu pengajar al- Qur’an yang sekaligus direktur bidang Tilawati di Madrasah Pembangunan bahwa “Dalam pembelajarannya madrasah ini menggunakan RPP Kementrian Agama Kemenag, lalu RPP itu dipadukan dengan memasukkan pembelajaran membaca al- Qur’an. Karena RPP untuk kelas 1 dan kelas 2 di Kemenag hanya tertera materi hafalan surat-surat pendek saja. ” 1 Terkait dengan guru pengajar al- Qur’an bahwa tidak semua guru di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan mengajarkan al- Qur’an, akan tetapi semua wali kelas mengajarkan al- Qur’an. Hal tersebut seperti yang telah disampaikan oleh Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan yaitu Bapak Drs. H. Yon Sugiono bahwa: “Tidak semua guru mengajar al-Qur’an, tetapi mereka yang wali kelas minimal ada 48 wali kelas mengajarkan al- Qur’an setiap harinya. Dan selain itu, wali kelas setiap hari di menit 30 pertama sebelum jam pertama di mulai, wajib mengisi habitual kurikulum,, yaitu upaya untuk siswa terbiasa dengan amaliah-amaliah keagamaan bagaimana ngajinya, bagaimana do’anya sekaligus tausiyah-tausiyah untuk penananman karakter-karakter Islami. Pada prinsipnya semua guru harus bisa mengajarkan al- Qur’an, tetapi yang mempunyai tanggung jawab langsung untuk mengajarkan al- Qur’an hanya guru-guru Qur’an karena basisnya segala sesuatu harus di sampaikan oleh ahlinya. ” 2 Ada persyaratan khusus untuk menjadi guru pengajar al- Qur’an menggunakan metode Tilawati ini, guru yang boleh mengajar al- Qur’an dengan metode Tilawati yaitu guru yang telah mengikuti 1 Hasil Wawancara dengan Bapak Edo Hari Selasa 22 November 2016 di ruang Kelas 2 2 Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah Bapak Drs. H. Yon Sugiono Hari Selasa 22 November 2016 di Ruang Kepala Madrasah. pelatihan dan telah mendapatkan syahadah dari lembaga Tilawati untuk menjadi guru pengajar al- Qur’an, dengan demikian tidak serta merta semua guru dapat mengajarkan al- Qur’an, hal tersebut disampaikan pula oleh Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan yaitu Bapak Drs. H. Yon Sugiono bahwa: “Untuk guru yang mengajarkan al-Qur’an bukanlah sekedar guru yang ditunjuk untuk mengajarkan al- Qur’an, akan tetapi guru yang akan mengajarkan al- Qur’an telah melalui proses pelatihan yang terstandar dari lembaga Tilawati. Setelah guru mengikuti pelatihan, waktu mengajar pun dipantau kembali oleh pihak Tilawati. ” 3 Untuk mencukupi kekurangan guru pengajar al- Qur’an, yang diikut sertakan dalam pelatihan guru al- Qur’an bukan saja wali kelas akan tetapi guru yang lainpun diikut sertakan dalam pelatihan tersebut. Terdapat beberapa jenjangtingkatan dalam pembelajaran al- Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan ini, yaitu tingkat dasar tilawati jilid 1-6 dan tingkat al- Qur’an. Ditargetkan materi jilid 1-6 diselesaikan dalam waktu 3 tahun, sehingga ketika siswa kelas 4 semuanya sudah mampu membaca al- Qur’an. Sedangkan untuk materi pelajarannya adalah lebih fokus kepada belajar membaca saja, meskipun pada kegiatan pembuka diberikan pula materi hafalan seperti surat-surat pendek.

a. Kegiatan Pembelajaran Al-Qur’an Metode Tilawati

Dalam setiap pembelajaran tentu ada beberapa tahap kegiatan yang dilakukan yaitu kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Begitu halnya dengan pembelajaran al- Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan, untuk lebih jelasnya penulis akan membahas proses dan kegiatan pembelajarannya sebagai berikut: 3 Ibid.,