Metode Al-Barqy Metode Pembelajaran Al-Qur’an

4 Iqro ’ jilid 4: mengenalkan huruf-huruf yang berharakat tanwin dan bacaan mad layyin yaitu apabila ada huruf hijaiyah berharakat fathah lalu bertemu dengan salah satu huruf “ya” atau “wawu” berharakat sukun. Lalu pada halaman 13 diperkenalkan huruf “mim” berharakat sukun dan pada halaman 16 diperkenalkan huruf “nun” berharakat sukun. Sedangkan pada halaman 18 mulai diperkenalkan bacaan qolqolah. 5 Iqro ’ jilid 5: memperkenalkan bacaan al-qomariyah, bacaan mad wajib dan mad jaiz, bacaan idghom bigunnah dan idghom bilagunnah, bacaan ikhfa syafawi, lafdzul jalalah dan bacaan mad lazim mutasqqal kalimi. Dan dalam jilid ini juga yang ditekankan adalah cara praktik membacanya sedangkan untuk tajwid yang secara teoritisnya tidak diharuskan. 6 Iqro ’ jilid 6: memperkenalkan bacaan yang dibaca dengung ikhfa, tanda-tanda waqaf dan cara membaca huruf-huruf pada awal surat. 16 Adapun kelemahan dan kelebihan metode Iqro’ adalah: Kelebihan: 1 Menggunakan metode CBSA, jadi bukan guru yang aktif melainkan santri yang dituntut aktif. 2 Dalam penerapannya menggunakan klasikal membaca secara bersama privat, maupun cara eksistensi santri yang lebih tinggi jilid-nya dapat menyimak bacaan temannya yang berjilid rendah. 3 Komunikatif artinya jika santri mampu membaca dengan baik dan benar guru dapat memberikan sanjungan, perhatian dan peng- hargaan. 4 Bila ada santri yang sama tingkat pelajaran-nya, boleh dengan sistem tadarrus, secara bergilir membaca sekitar dua baris sedang lainnya menyimak. 5 Bukunya mudah di dapat di toko-toko. 16 Ibid., Jilid 1-6. Kekurangannya: 1 Bacaan-bacaan tajwid tak dikenalkan sejak dini. 2 Tak ada media belajar 3 Tak dianjurkan menggunakan irama murottal. 17

f. Metode Qiroati

Metode baca al- Qur’an Qiroati ditemukan KH. Dahlan Sālim Zarkasyī dari Semarang, Jawa Tengah. KH. Dahlan Sālim Zarkasyī yang mulai mengajar al- Qur’an pada tahun 1963, merasa metode baca al- Qur’an yang ada belum memadai. Beliau kemudian menerbitkan enam jilid buku pelajaran membaca al- Qur’an untuk TK al-Qur’an anak usia 4- 6 tahun pada l Juli 1986. KH. Dahlan Sālim Zarkasyī berwasiat, supaya tidak sembarang orang mengajarkan metode Qiroati, tetapi semua orang boleh diajarkan dengan metode Qiroati. Metode yang disebarkan sejak awal 1970-an ini, memungkinkan anak-anak mempelajari al- Qur’an secara cepat dan mudah. Dalam perkembangannya, sasaran metode Qiroati kian diperluas. Kini ada Qiroati untuk anak usia 4-6 tahun, untuk 6- 12 tahun, dan untuk mahasiswa. Metode pengajaran Qiroati adalah: 1 Klasikal menggunakan alat bantu peraga. 2 Privat baca simak menggunakan buku. 3 CBSA, yaitu Guru menjelaskan dengan memberi contoh materi pokok bahasan, selanjutnya siswa membaca sendiri 4 Siswa membaca tanpa mengeja. Sejak awal belajar, siswa ditekankan untuk membaca dengan tepat dan cepat. 18 Prinsip pembelajaran metode Qiroati untuk guru dan siswa: 1 Lancar, cepat, tepat dan benar. 17 Dwi Respatiningrum, op. cit. 18 Andi Anirah, Optimalisasi Metodologi Pembelajaran al- Qur’an dalam Meningkatkan Minat Baca Anak Santri,Istiqra,Jurnal Penelitian Ilmiah, Vol.3, No.1, 2015, h. 11-12. 2 TIWAGAS, guru harus teliti, waspada dan tegas dalam menyimak bacaan siswa. Ketika terdapat kesalahan dalam membaca guru tidak boleh memberi tahu letak kesalahannya tetapi biarkan siswa sendiri yang menemukan letak kesalahan bacaannya. 3 DAKTUN, guru tidak boleh menuntun ketika siswa membaca. 19 Materi Qiroati 1 Qiroati jilid 1, memperkenalkan huruf-huruf berharakat fathah yang dibaca langsung tanpa mengeja dan memperkenalkan huruf hijaiyah yang terdapat dalam kotak bagian bawah, dan pada halaman 31 mulai diperkenalkan huruf berangkai atau bersambung. 20 Misi jilid 1 yaitu: untuk memberantas bacaan al- Qur’an yang samar-samar. Caranya dengan membiasakan baca huruf yang yang berharakat ’a’ atau ’u’ dengan mulut terbuka lebar dan suara keras. Gambar 2.1 Buku Materi Qiroati Jilid 1 2 Qiroati jilid 2, berisi bacaan pendek. Huruf-huruf hijaiyah berharakat fathah, kasroh, dommah dan tanwin, dibaca langsung 19 Hasil Wawancara langsung dengan Bapak Ahmad Zaeni, S.Ag Wakil Bidang Qiroati Sekolah Dasar Islam Terpadu Darul Muttaqien Parung. Hari Kamis 24 November 2016 di Ruang Kepala Sekolah. 20 Dachlan Salim Zarkasyi, Metode Praktis Belajar Membaca Al- Qur’an, Jilid 1, Semarang: Yayasan Pendidikan al- Qur’an Raudhatul Mujawwidin, 1990.