Bentuk Sampah Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Sampah

menghasilkan banyak sampah menjadi hematefisien dan sedikit sampah. 2. Reuse berarti menggunakan kembali bahan atau material agar tidak menjadi sampah tanpa melalui proses pengelolaan, menggunakan kertas bolak-balik, menggunakan kembali botol bekas seperti minuman untuk tempat air, mengisi kaleng susu dengan susu isi ulang refill menggunakan kembali wadah kantong yang dapat digunakan berulang- ulang, menggunakan baterai yang dapat discharge kembali dan lain- lain. 3. Recycle berarti mendaur ulang suatu bahan yang sudah tidak berguna sampah menjadi bahan lain setelah melalui proses pengelolaan seperti sisa kain perca menjadi selimut, kain lap, keset kaki, dan sebagainya atau mengolah botol atau plastik bekas menjadi biji plastik untuk dicetak kembali menjadi ember, hanger, pot dan sebagainya serta mengolah kertas bekas menjadi bubur kertas dan kembali dicetak menjadi kertas dengan kualitas lebih rendah, sampah basah yang dapat diolah menjadi kompos dan lain-lain. 9

C. Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah yang masih kurang maksimal di beberapa kota yang ada Indonesia ini membuat pemerintah mengeluarkan Pasal 1 Ayat 5 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menjelaskan bahwa “Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah ”. 10 Pengelolaan sampah adalah “sebuah upaya komprehensif menangani sampah-sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia ”. 11 9 Dinas Kebersihan Pertanaman dan Pemakaman Kota Tangerang Selatan, Tempat Pengolahan Sampah 3R TPS 3R Berbasis Masyarakat, h. 1 10 Perundangan Tentang Lingkungan Hidup, Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2010, h. 59. 11 Soekmana Soma, Pengantar Ilmu Teknik Lingkungan Seri: Pengelolaan Sampah Perkotaan, h. 1 Pengelolaan persampahan didefinisikan sebagai kontrol terhadap timbulan sampah, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, proses, dan pembuangan akhir sampah. 12 Menurut Sudrajat, Model pengelolaan sampah di Indonesia ada dua macam, yaitu Urugan dan tumpukan. Urugan atau model buang dan pergi merupakan cara yang paling sederhana dengan membuang sampah di lembah atau cekungan tanpa memberikan perlakuan, umumnya dilakukan untuk kota yang menghasilkan volume sampah tidak terlalu besar. Pengelolaan sampah yang kedua yang biasanya diterapkan di kota besar, yaitu tumpukan yang perlu dilakukan secara lengkap dengan teknologi aerobic yang memenuhi prasyarat kesehatan lingkungan. 13 Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir, adapun kegiatan pengelolaan sampah meliputi: 1 Penimbulan sampah solid wasre generated Pada dasarnya sampah itu tidak diproduksi, tetapi ditimbulkan. Oleh karena itu dalam menentukan metode penanganan yang tepat, penentuan besarnya timbulan sampah sangat ditentukan oleh jumlah pelaku dan jenis kegiatannya. Jumlah penduduk merupakan pelaku yang menimbulkan sampah itu sendiri. 2 Penanganan di tempat on site handling Adapun yang dimaksud dengan penanganan sampah di tempat atau pada sumbernya adalah semua perlakuan terhadap sampah yang dilakukan sebelum sampah ditempatkan di lokasi tempat pembuangan. Kegiatan tahap ini bervariasi antara lain pemilahan, pemanfaatan kembali, dan daur ulang. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengurangi besarnya jumlah sampah. 3 Pengumpulan collecting Pengumpulan ini merupakan tindakan pengumpulan sampah dari sumbernya menuju ke TPS dengan menggunakan gerobak dorong atau 12 Mayun Nadiasa, Dewa Ketut Sudarsana, dan I Nyoman Yasmara, Manajemen Pengangkutan Sampah Di Kota Amlapura, h. 123. 13 Sudradjat, Mengelola Sampah Kota, Jakarata:Penebar Swadaya, 2009, h. 23. mobil pick-up khusus sampah. Sumber sampah merupakan dari warga atau masyarakat di sekitar TPS. 4 Pengangkutan transfertransport Pengangkutan merupakan usaha pemindahan sampah dari TPS menuju TPA dengan menggunakan truk sampah. Itulah proses pemindahan sampah-sampah dari sumbernya yaitu wargamasyarakat. 5 Pengolahan treatment Sampah dapat diolah tergantung pada jenis dan komposisinya. Berbagai alternatif yang tersedia dalam proses pengolahan sampah di antaranya adalah sebagai berikut: a Transformasi fisik, meliputi pemisahan sampah dan pemadatan yang bertujuan untuk mempermudah penyimpanan dan pengangkutan. b Pembakaran incinerate, merupakan teknik pengolahan sampah yang dapat mengubah sampah menjadi bentuk gas. c Pembuatan kompos composting, yaitu mengubah sampah melalui proses mikrobiologi menjadi produk lain yang dapat dipergunakan. Output dari proses ini adalah kompos dan gas bio. d Energy recovery, yaitu transformasi sampah menjadi energi, baik energi panas maupun energi listrik. 14 6 Pembuangan akhir Pembuangan akhir sampah harus memenuhi syarat kesehatan dan kelestarian lingkungan. Ada dua teknik yang bisa dilakukan di tempat pembuangan akhir, pertama yaitu open dumping, yaitu sampah yang ada hanya ditempatkan begitu saja hingga kapasitasnya tidak lagi terpenuhi, namun teknik ini sudah jarang dilakukan karena mengganggu masyarakat sekitarnya. Kedua yaitu teknik sanitary landfill, yaitu pada lokasi TPA dilakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mengolah timbunan sampah. Sedangkan sanitary landfill menurut Karden Eddy 14 Kuncoro Sejati, Pengolahan Sampah Terpadu dengan Sistem Node, Sub Point, Center Point, Yogyakarta: Kanisius 2009, h. 24.

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Di Kota Bandung (suatu Studi Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle, (TPS 3R) Kecamatan Antapani)

0 10 1

Rancangan Kampanye Sosial Penanganan Sampah Plastik dengan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle)

0 2 1

Evaluasi Program Pembuatan Kompos Daur Ulang Sampah (Studi Kasus Tempat Pembuangan Sampah Terpadu 3r Vipamas 06 Bambu Apus Pamulang - Tangerang Selatan) Skripsi

0 10 101

PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 2 19

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 5 14

PENDAHULUAN PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 3 18

MANAJEMEN SAMPAH DALAM PENERAPAN PRINSIP 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) DI KABUPATEN KLATEN.

0 1 16

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Melalui Program Tempat Pengolahan Sampah Terpadu(TPS-T) 3R(Reduce,Reuse,Recycle).

0 1 21

PEMETAAN LOKASI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH SECARA 3R (REDUCE, REUSE, DAN RECYCLE) DI KOTA BANDUNG - repo unpas

1 1 16

PERAN PENDAMPING MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DI KOTA BANJAR Task Field Officer in Waste Management 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Concept Community in Banjar City Aryenti

0 0 9