Lingkungan Sosial Lingkungan Sosial dan Ekonomi Masyarakat

I lmu ekonomi “mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang langka dengan dan tanpa uang, dalam upaya meningkatkan hidupnya”. 28 Menurut Paul Anthony Samuelson dalam Apridar, Ilmu Ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari untuk mendapat dan menikmati kehidupan. 29 Ilmu yang mempelajari bagaimana tiap rumah tangga atau masyarakat mengelola sumber daya yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan mereka disebut ilmu ekonomi. 30 Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana agar warganya dapat saling berinteraksi. 31 Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu yang telah cukup lama, yang mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka, untuk menuju kepada tujuan yang sama. 32 Menurut Bungin dalam Putri Ekasari dan Arya Hadi Dharmawan Masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah teritorial tertentu, yang hidup dalam waktu relatif lama, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut, serta relatif dapat menghidupi dirinya sendiri. 33 Jadi dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ekonomi masyarakat adalah suatu usaha manusia yang saling berinteraksi dan 28 Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi: Mikroekonomi dan Makroekonomi, ed 3, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008 h. 1. 29 Apridar, Teori Ekonomi: Sejarah dan perkembangannya, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, h. 5. 30 Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, h. 2. 31 Koentjaraningrat, Ilmu Antropologi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009, h. 116. 32 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 53. 33 Putri Ekasari dan Arya Hadi Dharmawan, Dampak Sosial-Ekonomi Masuknya Pengaruh Internet Dalam Kehidupan Remaja Di Pedesaan, Jurnal Vol. 06, No. 01, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, 2012. h. 58 memiliki aturan-aturan atau sistem hukum dalam meningkatkan kehidupan yang lebih baik. Dan lingkungan sosial dan ekonomi masyarakat tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena saling berkaitan dan dapat disimpulkan lingkungan sosial ekonomi masyarakat adalah suatu hubungan kegiatan masyarakat yang didalamnya terdapat interaksi sosial dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya untuk kesejahteraan yang lebih baik. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi menurut Sukirno dalam Bambang yaitu: a. Tanah dan kekayaan alam lain Kekayaan alam akan mempermudah usaha untuk membangun perekonomian suatu negara, terutama pada masa-masa permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi. b. Jumlah dan mutu penduduk dan tenaga kerja Penduduk yang bertambah akan mendorong maupun menghambat pertumbuhan ekonomi. Akibat buruk dari pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi dapat terjadi ketika jumlah penduduk tidak sebanding dengan faktor-faktor produksi yang tersedia. c. Barang-barang modal dan tingkat teknologi Barang-barang modal penting artinya dalam mempertinggi efisiensi pertumbuhan ekonomi, barang-barang modal yang sangat bertambah jumlahnya dan teknologi yang telah menjadi bertambah modern memegang peranan yang penting dalam mewujudkan kemajuan ekonomi yang tinggi. d. Sistem sosial dan sikap masyarakat Sikap masyarakat akan menentukan sampai dimana pertumbuhan ekonomi dapat dicapai. e. Luas pasar sebagai sumber pertumbuhan Adam Smith telah menunjukkan bahwa spesialisasi dibatasi oleh luasnya pasar, dan spesialisasi yang terbatas membatasi pertumbuhan ekonomi. 34

F. Hasil Penelitian yang Relevan

1 Dalam penelitian Ni Ayu Komang Artiningsih. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Studi Kasus Di Sampangan dan Jomblang, Kota Semarang. Tesis. Universitas Diponegoro. 2008. Adapun rumusan masalahnya yaitu a Bagaimana proses perencanaan pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat yang telah berjalan di wilayah Sampangan dan wilayah Jomblang? b Apa tantangan dan peluang dalam pengelolaan sampah rumah tangga yang berbasis masyarakat yang telah berjalan di wilayah Sampangan dan wilayah Jomblang? c. Seberapa besar kontribusi dalam mengurangi jumlah sampah di Sampangan dan Jomblang?. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud mendeskripsikan fenomena yang terjadi dilokasi penelitian. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, kuesioner, observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga yang berbasis masyarakat di Sampangan dan Jomblang dapat mereduksi timbulan sampah yang dibuang ke TPA, namun belum optimal dilaksanakan baik dalam pemilahan dan atau dalam pengomposan karena keterbatasan sarana dan prasarana. Komposisi timbulan sampah di Jomblang terdiri dari: sampah organic 50.75, plastik 17.14, kertas 19.42, kacalogam 12,70, sedangkan di Sampangan terdiri dari: sampah organik 49.52, Plastik 18.06, kertas 19.29, kacalogam 12,52 . Sampah organik yang dimanfaatkan menjadi kompos akan mengurangi timbulan sampah 34 Bambang Prishardoyo, “Analisis Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Dan Potensi Ekonomi Terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Pati Tahun 2000- 2005”, Jurnal, JEJAK, Volume 1, Nomor 1, September, 2008, h. 3.

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Di Kota Bandung (suatu Studi Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle, (TPS 3R) Kecamatan Antapani)

0 10 1

Rancangan Kampanye Sosial Penanganan Sampah Plastik dengan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle)

0 2 1

Evaluasi Program Pembuatan Kompos Daur Ulang Sampah (Studi Kasus Tempat Pembuangan Sampah Terpadu 3r Vipamas 06 Bambu Apus Pamulang - Tangerang Selatan) Skripsi

0 10 101

PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 2 19

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 5 14

PENDAHULUAN PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 3 18

MANAJEMEN SAMPAH DALAM PENERAPAN PRINSIP 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) DI KABUPATEN KLATEN.

0 1 16

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Melalui Program Tempat Pengolahan Sampah Terpadu(TPS-T) 3R(Reduce,Reuse,Recycle).

0 1 21

PEMETAAN LOKASI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH SECARA 3R (REDUCE, REUSE, DAN RECYCLE) DI KOTA BANDUNG - repo unpas

1 1 16

PERAN PENDAMPING MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DI KOTA BANJAR Task Field Officer in Waste Management 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Concept Community in Banjar City Aryenti

0 0 9