Karakteristik Informan Deskripsi Data
Setelah melakukan pengamatan langsung di RW 04, peneliti juga melakukannya di RW 06 keadaan lingkungan sosial ekonomi
masyarakatnya yaitu memang lingkungannya bersih dan tertata rapi, tetapi interaksi di antara masyarakatnya kurang yang disebabkan oleh
kebanyakan masyarakat di RW ini kerja kantoran dan kawasan perumahan jadi keadaan ekonominya pun menengah ke atas.
Kemudian peneliti juga mengamati langsung di RW 07 sama dengan di RW 04 dan 06 lingkungannya tertata dan rapi, kebiasaan
masyarakat pun sangat bagus mengumpulkan barang-barang bekas untuk di jual ke bank sampah yang ada di RW 07, keadaan ekonomi di RW 07
ini merupakan kawasan perumahan Departemen Agama jadi keadaan ekonominya menengah ke atas.
1 Mengetahui Arti Sampah dan Tempat Pengolahan Sampah.
Berikut ini akan dipaparkan secara jelas hasil analisis transkrip wawancara dan observasi peneliti terhadap sembilan informan, Imam
Aulia Pengurus TPS 3R sekaligus masyarakat RW 06, Ria Agus Tedi Masyarakat RW 06, Eka Masyarakat RW 06, Sri Masyarakat RW
07, Hery Susilo Ketua RW 07, Hafni Masyarakat RW 07, Mawih Abdul Azis Masyarakat RW 04, Yedi Masyarakat RW 04,
Muhammad Sanen Ketua RW 04. Dalam kaitannya dengan masyarakat mengetahui arti sampah dan
tempat pengolahan sampah, Bapak Imam Aulia sebagai salah satu
pengurus TPS 3R mengatakan hal sebagai berikut:
“Setiap manusia, setiap makhluk hidup yang diciptakan Allah SWT semua itu pasti mengeluarkan sampah setiap hari, dan
sumber sampah itu ya bisa dari rumah tangga, dari warga sini sampah dari kali-kali, sampah yang orang buang ke daerah sini.
Begitu pun dengan jenis sampah ya macam-macam yang saya tahu iya dibagi dua sampah yang organik dan non organik. Sebagian
besar bentuk sampah disini padat 60 dari sampah rumah tangga dan 40 dari alam..
”
4
4
Hasil Wawancara dengan Bapak Imam Aulia Rabu, 23 November 2016.
Berdasarkan apa yang dikatakan oleh Bapak Imam Aulia di atas, pada kenyataan memang bahwa banyak orang yang bukan warga RW 06
membuang sampah secara sembarangan di tempat lahan kosong yang ada di sekitar lingkungan RW 06, itu merupakan tambahan sumber
sampah yang mengakibatkan bertambahnya jumlah sampah yang ada di RW 06.
Peneliti juga mewawancarai Ibu Ria dalam kaitannya masyarakat mengetahui arti sampah dan tempat pengolahan sampah mengatakan
sebagai berikut ini: “Sampah adalah sisa-sisa barang yang sudah tidak terpakai, terus
tidak berguna, tidak bermanfaat jadi dibuang
.
Sumber sampah dari sayuran, dari sesuatu yang kita makan-makanan ringan misalnya
bungkusnya kan jadi sampah tuh ya, terus makanan yang basi mungkin yang sudah tidak termakan atau sisa, sampah rumah
tangga seperti bekas sabun yah, pasta gigi
.
Yang saya baru tau sekarang-sekarang ini baru ngerti, kalo dulu kan belom, jadi ada
sampah kering itu seperti bungkus-bungkus plastik, plastik juga kan yang kaya bungkus biskuit, ada juga sampah tapi juga kering
itu kaya bekas bungkus makanan. Kalo organik itu kan sisa-sisa makanan yang bisa cepat terurai, kalau an organik seperti kardus-
kardus dan bisa di daur ulang.
Ya sebagian besar yang saya lihat disini kebanyakan sampah padat, paling kalau sampah cair nya
seperti bekas-bekas minyak goreng ya itu aja si sampah cairnya. ”
5
Seperti yang dikatakan oleh Ibu Ria di atas, bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak terpakai, tidak berguna, tidak bermanfaat jadi
dibuang, menurut peneliti hal ini sebagian besar benar namun adapula sampah yang bisa dipergunakan lagi dan bahkan bisa menghasilkan
uang, contoh seperti sampah an organik kardus-kardus yang bisa dikumpukan dan dijual.
Selanjutnya peneliti mewawancarai ibu Eka kaitannya masyarakat mengetahui arti sampah dan tempat pengolahan sampah mengatakan
sebagai berikut ini: “Kalau sampah itu yang sudah terbuang dan sudah tidak terpakai
lagi. Dan sumber sampah biasanya dari rumah tangga, terus
5
Hasil Wawancara dengan Ibu Ria Rabu, 23 November 2016.