Populasi dan Sampel Penelitian
pencatatan sesuatu obyek dengan sistematika fenomena yang diselidiki.
16
Observasi menurut Bungin adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya
selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit.
17
Observasi ini dilakukan untuk melihat dan mengamati lebih dekat apa yang terjadi di masyarakat terkait dampak dari tempat
pengolahan sampah secara langsung. 2
Wawancara Setelah proses observasi atau pengamatan selesai, maka langkah
selanjutnya adalah kegiatan wawancara. Wawancara ini dilakukan untuk menggali informasi lebih mendalam dari masyarakat yang
berada di sekitar PS 3R Vipa Mas. Menurut Esterberg dalam Sugiyono wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu.
18
Menurut Moloeng, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan
tersebut.
19
Wawancara pada penelitian kualitatif merupakan pembicaraan yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa
pertanyaan informal. Wawancara penelitian lebih dari sekedar percakapan dan berkisar dari informal ke formal.
20
Dengan kata lain, wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab dengan tatap muka
16
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012, Cetakan keempat, h. 69.
17
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media Group, 2009, Ed 1, Cet.3, h. 115.
18
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitataif, h. 72.
19
Haris Herdiyansyah, Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2012, h. 118.
20
Ibid, h. 160.
antara pewawancara dan yang diwawancarai tentang masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, sikap
dan pola pikir yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti.
21
Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan dari keberadaan TPS 3R Vipa Mas dalam
lingkungan sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Bambu Apus Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan.
3 Dokumentasi
Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan pengumpulan data dengan metode dokumentasi tentang keadaan
sebenarnya yang ada di tempat penelitian guna tanda bukti yang sah mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan. Dokumentasi dapat
berupa buku, artikel, media masa, foto, dan lainnya. Gottschalk menyatakan bahwa dokumen dokumentasi dalam pengertiannya
yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan, gambaran,
atau arkeologis.
22
Oleh karena itu, langkah terakhir penelitian akan dimulai dengan pendokumentasian data-data dari narasumber yang berasal dari
masyarakat di sekitar TPS 3R Vipa Mas Kelurahan Bambu Apus. 4
Catatan Lapangan Selain dokumentasi berupa rekaman suara, video, dan gambar,
peneliti juga dapat mencatat temuannya. Catatan lapangan merupakan catatan yang ditulis secara rinci, cermat luas, dan mendalam yang
diperoleh dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti.
23
Dengan catatan
lapangan maka
peneliti dapat
21
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik , Jakarta: Bumi Aksara, 2013, Cet. 1, h.162.
22
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,h. 175.
23
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta: Erlangga, 2009, h. 62.