Teknik dan Pengumpulan Data

mendeskripsikan tentang keadaan wilayah penelitian sehingga dapat membantu peneliti dalam menganalisis data. Nusa Putra berpendapat bahwa pada umumnya catatan lapangan terdiri dari dua bagian. Pertama, catatan deskriptif berupa gambaran rinci tentang lokasi, situasi, kejadian atau apa pun yang diamati oleh peneliti. Kedua catatan reflektif adalah ruang bagi ekspresi kebebasan peneliti untuk memberikan tanggapan secara logis maupun etis. 24 Dengan catatan lapangan segala kegiatan yang dilakukan peneliti dapat dideskripsikan dengan baik dan dapat membantu peneliti dalam menganalisis tentang segala kegiatan yang berlangsung dalam penelitian.

F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Penelitian kualitatif dinyatkan absah apabila memiliki empat hal ini, derajat keterpercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability. 25 1. Keterpercayaan Penelitian Credibility atau Validitas Internal Kredibilitas adalah ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian. 26 Kriteria derajat kepercayaan credibility pada dasarnya menggantikan konsep validitas dari kuantitatif. 27 Kriteria ini melibatkan penetapan hasil penelitian kualitatif adalah kredibel atau dapat dipercaya dari perpektif partisipan dalam penelitian tersebut. Strategi untuk meningkatkan kredibilitas data meliputi perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi teman sejawat, analisis kasus negatif, dan memberchecking. 28 2. Keteralihan Transferability atau Validitas Eksternal 24 Nusa Putra, Penelitian Kualitatif : Proses dan Aplikasi, Jakarta : PT. Indeks, 2012, h. 122- 123. 25 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 164. 26 Ibid, h.165. 27 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 217. 28 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, h. 80. Dari sebuah perspektif kualitatif, transferabilitas adalah tanggung jawab seseorang dalam melakukan generalisasi. Peneliti kualitatif dapat meningkatkan transferabilitas dengan melakukan suatu pekerjaan mendeskripsikan konteks penelitian dan asumsi-asumsi yang menjadi sentral pada penelitian tersebut. 29 Nasution mengatakan bahwa bagi penelitian kualitatif, transferabilitas tergantung pada si pemakai yakni, sampai manakah hasil penelitian itu dapat mereka gunakan dalam konteks dalam situasi tertentu. Karena itu transferabilitas hasil penelitian ini diserahkan kepada pemakainya. 30 3. Kebergantungan Dependability atau Reliabilitas Kebergantungan disebut juga audit kebergantungan menunjukkan bahwa penelitian memiliki sifat ketaatan dengan menunjukkan konsistensi dan stabilitas data atau temua yang dapat direflikasi. 31 Pada penelitian kualitatif bila diadakan dua atau beberapa kali pengulangan dalam kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan realibilitasnya tercapai. 32 Secara esensial itu berhubungan dengan apakah kita akan memperoleh hasil yang sama jika kita melakukan pengamatan yang sama untuk kedua kalinya. 33 4. Kepastian Confirmability atau Objectivitas Kepastian atau audit kepastian yaitu bahwa data diperoleh dapat dilacak kebenarannya dan sumber informannya jelas. Konfirmabilitas berhubungan dengan objektivitas hasil penelitian. Penelitian dapat dikatakan objektif apabila keberadaan data dapat ditelusuri secara pasti dan telah disepakati banyak orang. 34 Terdapat sejumlah strategi untuk meningkatkan konfirmabilitas. Peneliti dapat mendokumentasikan 29 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, h. 80. 30 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.165. 31 D jam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif , h. 166. 32 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 217. 33 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, h. 80. 34 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 167. prosedur untuk mengecek dan mengecek kembali seluruh data penelitian. 35 Selain keempat hal diatas, diketahui pula istilah triangulasi dalam teknik pemeriksaan keabsahan data. Triangulasi merupakan istilah yang dikenalkan oleh Denzin diambil dari peristilahan dunia navigasi dan militer. 36 Triangulasi data digunakan sebagai proses memantapkan derajat kepercayaan kredibilitas atau validitas dan konsistensi realibilitas data, serta bermanfaat juga sebagai alat bantu analisis data lapangan. 37 Ada tiga macam triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik atau metode, dan triangulasi waktu. 1. Triangulasi Sumber Cara meningkatkan kepercayaan penelitian adalah dengan mencari data sumber yang beragam yang masih terkait satu sama lain. 38 Triangulasi sumber adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber memperoleh data. 39 2. Triangulasi Teknik atau Metode Triangulasi metode adalah usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan penelitian. 40 Untuk menguji kredibilitas data dengan triangulasi teknik yaitu mengecek data kepada sumber data yang sama dengan teknik yang berbeda. 41 3. Triangulasi Waktu Peneliti dapat mengecek konsistensi, kedalaman dan ketepatan atau kebenaran suatu data dengan melakukan 35 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, h. 81. 36 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h.217. 37 Ibid, h. 218. 38 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif , h. 170. 39 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 219. 40 Ibid, 41 Djam’an dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 171. triangulasi waktu. Menguji kredibilitas data dengan triangulasi waktu dilakukan dengan cara mengumpulkan data pada waktu yang berbeda. 42

G. Analisis Data

Setelah semua data yang diinginkan diperoleh, langkah selanjutnya menggunakan data itu untuk penelitian. Data kemudian ditelaah dan dianalisis, atau lebih dikenal dengan istilah analisis data. Menurut Suharsimi analisis data adalah cara mengolah data yang telah terkumpul untuk kemudian dapat memberikan interpretasi dan pengelolaan. 43 Analisis data ini digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan. Analisis data bertujuan untuk menyusun data dengan cara yang bermakna sehingga dapat dipahami. Penganalisaan data merupakan suatu proses yang dimulai sejak pengumpulan data di lapangan, kemudian data yang terkumpul diperiksa kembali dan diklasifikasikan sehingga dapat diolah untuk dapat dianalisis. Data yang dianalisis berdasarkan analisis logika induktif yakni analisis yang bergerak dari hal-hal yang khusus atau spesifik ke hal-hal yang lebih bersifat umum. Adapun teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah: 1. Data Reduction Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting serta dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya jika diperlukan. Proses reduksi data dalam penelitian ini adalah merangkum hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi sesuai dengan rumusan masalah, fokus penelitian dan pertanyaan penelitian. Selama proses tersebut berlangsung, peneliti 42 Ibid, 43 Suharismi Arikunto, Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineke Cipta, 2006 cet 13 h.231.

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Di Kota Bandung (suatu Studi Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle, (TPS 3R) Kecamatan Antapani)

0 10 1

Rancangan Kampanye Sosial Penanganan Sampah Plastik dengan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle)

0 2 1

Evaluasi Program Pembuatan Kompos Daur Ulang Sampah (Studi Kasus Tempat Pembuangan Sampah Terpadu 3r Vipamas 06 Bambu Apus Pamulang - Tangerang Selatan) Skripsi

0 10 101

PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 2 19

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 5 14

PENDAHULUAN PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 3 18

MANAJEMEN SAMPAH DALAM PENERAPAN PRINSIP 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) DI KABUPATEN KLATEN.

0 1 16

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Melalui Program Tempat Pengolahan Sampah Terpadu(TPS-T) 3R(Reduce,Reuse,Recycle).

0 1 21

PEMETAAN LOKASI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH SECARA 3R (REDUCE, REUSE, DAN RECYCLE) DI KOTA BANDUNG - repo unpas

1 1 16

PERAN PENDAMPING MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DI KOTA BANJAR Task Field Officer in Waste Management 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Concept Community in Banjar City Aryenti

0 0 9