Sumber Data Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

antara pewawancara dan yang diwawancarai tentang masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, sikap dan pola pikir yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti. 21 Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan dari keberadaan TPS 3R Vipa Mas dalam lingkungan sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Bambu Apus Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan. 3 Dokumentasi Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan pengumpulan data dengan metode dokumentasi tentang keadaan sebenarnya yang ada di tempat penelitian guna tanda bukti yang sah mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan. Dokumentasi dapat berupa buku, artikel, media masa, foto, dan lainnya. Gottschalk menyatakan bahwa dokumen dokumentasi dalam pengertiannya yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis. 22 Oleh karena itu, langkah terakhir penelitian akan dimulai dengan pendokumentasian data-data dari narasumber yang berasal dari masyarakat di sekitar TPS 3R Vipa Mas Kelurahan Bambu Apus. 4 Catatan Lapangan Selain dokumentasi berupa rekaman suara, video, dan gambar, peneliti juga dapat mencatat temuannya. Catatan lapangan merupakan catatan yang ditulis secara rinci, cermat luas, dan mendalam yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti. 23 Dengan catatan lapangan maka peneliti dapat 21 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik , Jakarta: Bumi Aksara, 2013, Cet. 1, h.162. 22 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,h. 175. 23 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta: Erlangga, 2009, h. 62. mendeskripsikan tentang keadaan wilayah penelitian sehingga dapat membantu peneliti dalam menganalisis data. Nusa Putra berpendapat bahwa pada umumnya catatan lapangan terdiri dari dua bagian. Pertama, catatan deskriptif berupa gambaran rinci tentang lokasi, situasi, kejadian atau apa pun yang diamati oleh peneliti. Kedua catatan reflektif adalah ruang bagi ekspresi kebebasan peneliti untuk memberikan tanggapan secara logis maupun etis. 24 Dengan catatan lapangan segala kegiatan yang dilakukan peneliti dapat dideskripsikan dengan baik dan dapat membantu peneliti dalam menganalisis tentang segala kegiatan yang berlangsung dalam penelitian.

F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Penelitian kualitatif dinyatkan absah apabila memiliki empat hal ini, derajat keterpercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability. 25 1. Keterpercayaan Penelitian Credibility atau Validitas Internal Kredibilitas adalah ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian. 26 Kriteria derajat kepercayaan credibility pada dasarnya menggantikan konsep validitas dari kuantitatif. 27 Kriteria ini melibatkan penetapan hasil penelitian kualitatif adalah kredibel atau dapat dipercaya dari perpektif partisipan dalam penelitian tersebut. Strategi untuk meningkatkan kredibilitas data meliputi perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi teman sejawat, analisis kasus negatif, dan memberchecking. 28 2. Keteralihan Transferability atau Validitas Eksternal 24 Nusa Putra, Penelitian Kualitatif : Proses dan Aplikasi, Jakarta : PT. Indeks, 2012, h. 122- 123. 25 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 164. 26 Ibid, h.165. 27 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 217. 28 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, h. 80.

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Di Kota Bandung (suatu Studi Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle, (TPS 3R) Kecamatan Antapani)

0 10 1

Rancangan Kampanye Sosial Penanganan Sampah Plastik dengan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle)

0 2 1

Evaluasi Program Pembuatan Kompos Daur Ulang Sampah (Studi Kasus Tempat Pembuangan Sampah Terpadu 3r Vipamas 06 Bambu Apus Pamulang - Tangerang Selatan) Skripsi

0 10 101

PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 2 19

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 5 14

PENDAHULUAN PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 3 18

MANAJEMEN SAMPAH DALAM PENERAPAN PRINSIP 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) DI KABUPATEN KLATEN.

0 1 16

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Melalui Program Tempat Pengolahan Sampah Terpadu(TPS-T) 3R(Reduce,Reuse,Recycle).

0 1 21

PEMETAAN LOKASI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH SECARA 3R (REDUCE, REUSE, DAN RECYCLE) DI KOTA BANDUNG - repo unpas

1 1 16

PERAN PENDAMPING MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DI KOTA BANJAR Task Field Officer in Waste Management 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Concept Community in Banjar City Aryenti

0 0 9