kevalidan dan kekuatan dalam penelitian. Data merupakan bahan yang belum diolah atau dapat disebut juga bahan mentah yang berkaitan dengan fakta.
Sumber dan jenis-jenis data terbagi menjadi : a
Data primer, yaitu data dari penelitian yang langsung dari sumber asli tidak melalui perantara. Data primer didapat melalui metode
wawancara dan pengamatan langsung observasi. Data primer penelitian ini diperoleh dari masyarakat di sekitar TPS 3R Vipa Mas.
b Data sekunder, merupakan rujukan yang akan dipergunakan untuk
analisa kajian referensi, literatur dan standarisasi yang menyangkut tentang dampak sampah terhadap masyarakat. Data sekunder penelitian
ini adalah data yang diperoleh dari data monografi Kelurahan Bambu Apus, dan data tentang sampah diperoleh dari Dinas Kebersihan kota
Tangerang Selatan.
2. Teknik dan Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Pengumpulan data dapat dikumpulkan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1
Observasi Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
observasi atau pengamatan, langkah ini digunakan demi melengkapi data dengan cara survei langsung kemasyarakat lalu mengamati
lingkungan masyarakat di sekitar TPS 3R Vipa Mas. Menurut Nasution dalam Sugiyono menyatakan bahwa, observasi adalah dasar
semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi.
15
Observasi adalah pengamatan dan
15
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitataif, h. 64.
pencatatan sesuatu obyek dengan sistematika fenomena yang diselidiki.
16
Observasi menurut Bungin adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya
selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit.
17
Observasi ini dilakukan untuk melihat dan mengamati lebih dekat apa yang terjadi di masyarakat terkait dampak dari tempat
pengolahan sampah secara langsung. 2
Wawancara Setelah proses observasi atau pengamatan selesai, maka langkah
selanjutnya adalah kegiatan wawancara. Wawancara ini dilakukan untuk menggali informasi lebih mendalam dari masyarakat yang
berada di sekitar PS 3R Vipa Mas. Menurut Esterberg dalam Sugiyono wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu.
18
Menurut Moloeng, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan
tersebut.
19
Wawancara pada penelitian kualitatif merupakan pembicaraan yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa
pertanyaan informal. Wawancara penelitian lebih dari sekedar percakapan dan berkisar dari informal ke formal.
20
Dengan kata lain, wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab dengan tatap muka
16
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012, Cetakan keempat, h. 69.
17
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media Group, 2009, Ed 1, Cet.3, h. 115.
18
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitataif, h. 72.
19
Haris Herdiyansyah, Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2012, h. 118.
20
Ibid, h. 160.