Pengelolaan Sampah KAJIAN TEORI

adalah pembuangan sampah di TPA yang diikuti dengan penimbunan sampah dengan tanah. 15

D. Dampak Sampah

Dampak dapat bersifat positif maupun negatif, akan tetapi kebanyakan orang lebih memeperhatikan dampak negatif daripada dampak positif. Menurut Otto dalam Jean Anggraini, Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas. 16 Adapun dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan menurut Gilbert dalam Indra Yones yaitu: 1. Dampak terhadap Kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai pembuangan sampah yang tidak terkontrol merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut: a. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah haemorhagic fever dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. b. Penyakit jamur dapat juga menyebar misalnya jamur kulit. c. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita taenia. Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanansampah. 15 Karden Eddy, Pengelolaan Lingkungan Hidup, h. 70. 16 Jean Anggraini, “Dampak Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat dan Lingkungan Studi Kasus Bank Sampah Cempaka II Kelurahan Pondok Petir Rw:09”, Skripsi, pada Sarjana Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013, h, 18. d. Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa Hg. Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. 2. Dampak terhadap Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. 3. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut : a. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. b. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. c. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung untuk mengobati orang sakit dan pembiayaan secara tidak langsung tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas. d. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. e. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki. 17 Selain itu juga sampah memiliki dampak positif seperti yang diungkapkan Asti Yunita, adapun dampak positif sampah apabila dikelola secara optimal antara lain: a. Sampah dapat dipakai untuk menimbun tanah. b. Dapat digunakan untuk pupuk sebagai penyubur tanah dan mempercepat pertumbuhan tanaman. c. Dapat digunakan sebagai pakan ternak. d. Dapat dimanfaatkan kembali setelah didaur ulang. e. Gas-gas yang dihasilkan mempunyai nilai ekonomi karena dapat dikonversi menjadi tenaga listrik. f. Proses pengolahan sampah dapat membuka lapangan kerja. 18 Jadi dapat disimpulkan bahwa sampah memiliki begitu banyak dampak, dampak positif maupun dampak negatif yang masing-masing memiliki solusi apabila semua dilakukan dengan pegelolaan yang optimal.

E. Lingkungan Sosial dan Ekonomi Masyarakat

1. Lingkungan Sosial

Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup seorang diri begitupun lingkungan dan masyarakat adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan. Penggunaan istilah lingkungan sering kali digunakan secara bergantian dengan istilah lingkungan hidup meskipun secara harfiah dapat dibedakan, tetapi umumnya digunakan dengan makna yang sama. 17 Indra Yones, “Kajian Pengelolaan Sampah di Kota Ranai Ibu Kota Kabupaten Natuna Propinsi Kepulauan Riau” Tesis pada Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, Semarang, 2007, h. 41-42. 18 Asti Yunita Utari, “Analisis Willingness To Pay Dan Willjngness To Accept Masyarakat Terhadap Tempat Pembuangan Akhir Sampah Pondok Rajeg Kabupaten Bogor”, Skripsi pada Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2006, h. 26. Lingkungan secara umum dapat diartikan sebagai hubungan antara suatu obyek entity dengan sekitarnya yang bersifat aktif maupun pasif, dinamis ataupun statis. 19 Lingkungan yang bersifat aktif tentu di dalamnya terdapat manusia yang juga sesuai UU RI No. 23 1997 Bab 1 pasal 1: Lingkungan hidup adalah “kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk h idup lainnya.” 20 Ternyata tidak hanya manusia saja yang hidup dalam suatu lingkungan juga ada jasad-jasad hidup lainnya seperti yang diungkapkan Munadjat Danusaputro dalam Muahammad Akib, lingkungan hidup adalah semua benda dan daya serta kondisi, termasuk didalamnya manusia dan tingkah-perbuatannya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad-jasad hidup lainnya. 21 Sementara menurut Otto Soemarwoto dalam Muhammad Akib, lingkungan hidup diartikan sebagai ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup di dalamnya. 22 Apabila diperhatikan dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkungan tidak lain adalah ruang di mana baik makhluk hidup maupun tak hidup berada dalam satu kesatuan. S osial menurut Soekanto dalam Dadang “berkenaan dengan perilaku interpersonal, atau berkaitan dengan proses- proses sosial”. 23 Sedangkan menurut Shadily dalam Ricky, sosial berasal dari bahasa Inggris yaitu society, asal katanya socious yang berarti kawan, perkataan society dalam arti umum diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan masyarakat, yaitu suatu badan atau 19 Djauhari Noor, Geologi Lingkungan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006, h. 5. 20 Eva Banowati, Geografi Sosial,Yogyakarta: Ombak, 2013, h. 42. 21 Muhammad Akib, Hukum Lingkungan Perspektif Global dan Nasoinal, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014, h. 1 22 Muhammad Akib, Hukum Lingkungan Perspektif Global dan Nasoinal, h. 1 23 Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 27.

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Di Kota Bandung (suatu Studi Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle, (TPS 3R) Kecamatan Antapani)

0 10 1

Rancangan Kampanye Sosial Penanganan Sampah Plastik dengan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle)

0 2 1

Evaluasi Program Pembuatan Kompos Daur Ulang Sampah (Studi Kasus Tempat Pembuangan Sampah Terpadu 3r Vipamas 06 Bambu Apus Pamulang - Tangerang Selatan) Skripsi

0 10 101

PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 2 19

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 5 14

PENDAHULUAN PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 3 18

MANAJEMEN SAMPAH DALAM PENERAPAN PRINSIP 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) DI KABUPATEN KLATEN.

0 1 16

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Melalui Program Tempat Pengolahan Sampah Terpadu(TPS-T) 3R(Reduce,Reuse,Recycle).

0 1 21

PEMETAAN LOKASI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH SECARA 3R (REDUCE, REUSE, DAN RECYCLE) DI KOTA BANDUNG - repo unpas

1 1 16

PERAN PENDAMPING MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DI KOTA BANJAR Task Field Officer in Waste Management 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Concept Community in Banjar City Aryenti

0 0 9